Untitled Part 1

0 0 2
                                    

Aku adalah manusia yang penuh dengan tanda tanya, tapi apa yang aku pertanyakan adalah jawaban dari perjalanan ini. semua yang aku pertanyakan dapat aku jawab walaupun tak sempurna, sampai pada ahirnya aku menemukan pertanyaan yang tak akan terpecahkan oleh diriku sendiri maupun orang lain.

dari sinilah cerita ini bermula,

aku berjalan seperti memikul beban, tapi apa?

"pertanyaan yang sampai saat ini belum terpecahkan" aku menggumam

berjalan dengan perlahan, aku selalu mengingat apa yang aku percaya. Berjalanlah dengan satu tujuan!

apa yang kamu percayai tentang perjalanan yang kadang membingungkan?

tapi tak usah khawatirkan apa yang menjadi pertanyaan, teruslah berjalan dengan tujuan.

Sampai suatu hari aku menemukan jawaban dari sebuah pertanyaan, kenapa kehilangan selalu menyakitkan? tetesan air mata yang keluar karena kehilangan adalah satu tanda bahwa ada rasa memiliki yang teramat dalam. hal yang selalu aku ingat dengan jelas " Rasa kehilangan adalah tanda bahwa ada rasa memiliki yang besar".

Aku pernah bertanya pada orang yang aku anggap tak pernah merasa kehilangan apapun, aku tanyakan semua yang menjadi pertnyaan di kepalaku. dengan perlahan aku menyampaikan apa yang ingin kutanyakan, dan ketika aku bertanya

"apa kamu pernah merasa kehilangan?" kataku lirih.

lalu ia tersenyum,

aku tak mengerti kenapa ia tersenyum seperti itu.

"Siapa orang yang tak pernah kehilangan?" jawabnya sembari tersenyum

"maaf, tapi aku melihat kau tak pernah merasa kehilangan" jawabku.

"Tak ada orang yang tak pernah kehilangan, walaupun bukan sesuatu yang besar. kehilangan benda miliknya semua orang pasti pernah, entah itu hilang, di rampas, atau apapun itu." ia menjawabku dengan tatapan tajam

"kenapa kamu bisa berfikir bahwa aku tak pernah merasa kehilangan?" tambahnya

"akupun tidak tahu, aku hanya menyampaikan apa yang menjadi pertanyaan di kepalaku" jawabku.

lalu ia bertanya kepadaku, ia tertawa sambil mengungkapkan pertanyaanya.

"haha lalu bagaimana denganmu? kehilangan seperti apa yang membuatmu menanyakan hal ini kepadaku?"

Seketika aku terdiam,

lalu perlahan aku menjawab,

" Aku pernah merasa kehilangan sesuatu yang bahkan aku tak memilikinya, entah apa yang ada di pikiranku sampai merasa seperti itu. aku tak bisa menyembunyikan rasa kehilangan itu, air mataku terus menetes." aku hampir meneteskan air mata

ia hanya tersenyum melihat aku menjawab pertanyaanya.

selepas itu ia membalas penyataanku,

"aku mengerti kenapa kamu berfikir aku tak pernah merasa kehilangan, itu karena aku tak terlalu suka rasa memiliki. disaat aku merasa memiliki sesuatu dan apa yang aku miliki itu hilang maka aku tak akan pernah bisa melepaskan rasa kehilangan." ia mengatakanya sembari menatapku

"dan yang terjadi padamu adalah rasa memiliki mu yang besar, walaupun memang sesuatu itu bukan milikmu. tapi kamu merasa memiliki, jadi ketika sesuatu itu pergi atau hilang kamu tak akan pernah bisa terlepas dari rasa kehilangan. dan ungkapan rasa kehilangan mu itu akan tergambar dari seberapa kamu merasa memilikinya." tambahnya.

Dari jawaban apa yang aku pertanyakan, aku bisa menyimpulkan.

Ada manusia bukan tidak pernah kehilangan tetapi ia tidak merasa memiliki, ada juga yag merasa kehilangan tapi tak sampai meneteskan air mata karena rasa memilikinya yang sedikit, dan yang terahir adalah aku yang merasa kehilangan dan menangis padahal sesuatu itu tak pernah aku miliki.

Rasa memiliki itu penting agar kita dapat menjaga apa yang kita punya dan tak sampai merasa kehilangan, tapi sebesar apa rasa memiliki itu juga penting agar kita siap jika suatu saat harus merasakan kehilangan.

----------------------------------------------------------------------------

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 27, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SenduWhere stories live. Discover now