Hari Yang Biasa

76 2 0
                                    

Daun jendela menjeblak terbuka

Cahaya keemasan merasuk ke relung sukma

Kaki melangkah mantap menyongsong Sang mentari

Lembaran dibalik ke halaman selanjutnya

Gedebuk suara gendang

Si monyet berjoget sambil menggoyang kaleng kosong dan ekor panjangnya

Lalu-lalang orang hanya menoleh sesaat lalu kembali berjalan menerawang

Kasihan si monyet ketika pulang nanti

Di sudut lain kota lain pula cerita

Tikus tanah sedang berpesta pora

Lahar keju mengalir dari kendi yang tertohok giginya

Susu yang dikubur oleh si pengubur yang keburu mati

Tok Tok Tok bunyi apa gerangan?

Suara derik sepatu kuda atau ketukan di pintu

Desahan angin atau bisikan seorang wanita, manakah yang lebih lembut?

Tanyakan pada yang pernah mendengar keduanya

Kerja keras yang tak berbuah hasil

Keberuntungan yang membungkus kemalangan

Kebingungan yang ambigu

Satu lagi hari yang biasa, matikan lampunya!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 02, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hari Yang BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang