C h a p t e r 〘3.1〙

275 32 14
                                    

HI. This chapter is nowhere near finished... tapi aku pengen update karena aku ngerasa udah lama banget nganggurin cerita ceritaku HAHAHA. 😭 please enjoy this very short update! 🥺

☔️

Guanlin masih belum mengerti apa yang sepenuhnya terjadi.

Park Jihoon baru saja memintanya menjadi kencannya untuk Yule Ball di malam natal nanti—seolah Jihoon tidak pernah secara terang-terangan menunjukkan Ia menyukai Bae Jinyoung.

Dan Itu hanya berarti satu hal—mantra itu, raining spell for love yang diajarkan oleh Daniel padanya, yang Ia bacakan untuk Jihoon semalam telah berhasil.

Mengabaikan fakta bahwa bukan hanya mantra itu merupakan mantra tua yang telah dilarang, melainkan juga bahwa Ia memakai mantra itu untuk seorang Park Jihoon—putra satu-satunya dari keluarga pure blood paling berpengaruh di dunia sihir.

Well, Guanlin bukannya berpura-pura polos atau apa, Ia hanya mengira—entahlah, akan ada perlindungan atau pencegahan yang lebih dari kementerian sihir untuk mencegah digunakan kembalinya mantra itu, dan dari keluarga Jihoon?

For God's sake, he's the only heir of the well known Park family. Guanlin thought they're gonna protect him from all sorts of hexes and jinxes?

Tapi tidak. Dengan mudahnya, Guanlin menggunakan mantra tua itu begitu saja pada seorang penerus tunggal dari keluarga pure blood paling berpengaruh di dunia sihir, dan berhasil. Benar-benar tanpa jejak maupun kesulitan.

Ini gila.

"Guanlin? Hey, Guanlin?"

Panggilan itu sontak membuyarkan lamunannya. Ia menoleh dan mendapati Bae Jinyoung yang menatapnya dengan horror seraya melangkah mundur secara perlahan.

"Apa?"

"Kau... dengar instruksi Profesor Kyuhyun tadi kan?" Tanyanya dengan hati-hati. Ia melirik sekilas ke arah cauldron milik Guanlin yang kini berisi cairan berwarna merah menyala. "Masukkan 4 fire seed secara perlahan, satu persatu dengan jeda tiga detik"

Guanlin mengernyitkan dahinya, sebelum akhirnya menunduk ke arah cauldron miliknya, dan segenggam fire seed yang baru saja Ia masukkan ke dalamnya.

Oh, tidak. Ia benar-benar lupa bahwa kini, Ia sedang berada di kelas ramuan yang diajar oleh Profesor Cho, membuat ramuan pepperup.

Dan Ia baru saja memasukkan segenggam penuh fire seed tanpa sadar.

Cairan berwarna merah terang itu mulai berubah warna menjadi merah gelap dan menimbulkan gelembung-gelembung besar yang terus menerus meletup—the brew is overheated. It doesn't take a genius to figure out why.

"Guanlin, kau gila? Mundur, bodoh!" Desis Jinyoung, sedikit terlalu keras untuk ukuran seseorang yang berada di kelas.

Tentu saja Cho Kyuhyun mendengarnya. Pria itu menatap tak suka ke arah kedua siswa dengan jubah dengan aksen merah dan emas itu seraya melangkah ke arah mereka berdua. "Ada sesuatu yang perlu aku ketahui di sini, tuan Bae, tuan Lai?"

Guanlin baru saja akan menjawab, atau setidaknya melangkah mundur, saat—

Boom!

Ramuan itu meledak, menimbulan suara yang cukup keras, dan mencipratkan cairan berwarna merah gelap yang terasa agak panas ke seluruh penjuru kelas.

Dengan wajah pucat milik Profesor Cho Kyuhyun sebagai sasaran utamanya, disusul dengan rompi berwarna abu-abu yang dikenakan Guanlin.

Dan suasana ruangan itu seketika berubah menjadi hening. Shin Ryujin, seorang Gryffindor yang tadinya sedang meledek temannya, seorang Slytherin bernama Julia Choi dengan berisik seketika langsung menutup mulutnya dan menatap antara takut dan ingin tahu ke arah Profesor Cho—yang dari punggungnya saja sudah terlihat marah.

Raining Spell For LoveWhere stories live. Discover now