satu☆.

140 14 2
                                    

ㅤhari seperti biasanya bagi jeno, sarapan bersama bunda, ayah dan haechan, lalu berangkat bersama haechan & ayah menggunakan mobil ayah, tidak ada yang spesial, mungkin. biasanya jeno berbicara dengan keluarganya dengan suaranya, hanya keluarganya, dan xiyeon, sahabat submisif—err mungkin tidak juga, ia campuran submisif dan dominan, dasar perempuan labil, menurut jeno. xiyeon beda sekolah dengan jeno—sudah dulu tentang mereka, ini tentang jeno.

ㅤjeno masuk kedalam kelas, seperti biasa, tidak ada sapaan, hanya ada tatapan jijik dari semua orang, jeno sudah terbiasa dengan hal itu. berbeda saat haechan datang menemui jeno, ya tidak jauh beda sih, hanya tatapan biasa, tidak ada rasa benci. meja belajar yang sudah dipenuhi correction pen makian juga sudah biasa bagi jeno. ia taruh tasnya di bangku kanannya lalu ia duduk di bangku kiri. tatapan jijik itu berganti dengan rumor rumor tidak jelas, dan gossip gossip tentangnya, semua orang tahu tentang rumor tentangnya, termasuk narendra jaemin.

ㅤ"na, hayu ih pilih eta truth or dare," ucap salah satu temannya yang membuyarkan lamunan jaemin.

ㅤ"hah naon naon? dare weh lah urangmah," jawabnya santai.

"dare ceunah dare," temannya, hyunjin menyenggol teman satu lagi, felix.

ㅤah, perkenalkan yang bibirnya agak sexy itu namanya hamzah hyunjin, dan yang terlihat—er memang blasteran itu leon felix.

"dare... i think— teuing ah lieur, si hwall aja," ucapnya.

ㅤ"hm, gombalin si tuli aja—"

ㅤ"dia?" tanya jaemin lalu menunjuk —dengan jempol— ke arah jeno.

ㅤ"ai sia, sopan sopan teuing make jempol," hwall menurunkan tangan jaemin cepat.

ㅤyang ditunjuk, ia melihatnya, namun ia pura pura tidak dengar. malas membalasnya, paling paling kalau dibalas, ia dapat memar di tubuhnya.

ㅤ"ck, biarin dong, memang kenapa?" tanya jaemin.

ㅤ"cepet ah, tong banyak nanya!" ucap hwall kesal.

ㅤjaemin menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu kasar lalu berjalan pada jeno, "nya ah."

ㅤ"haalo neng—eh atau a ieu teh?" ucap jaemin pada jeno.

ㅤjeno menoleh kikuk, lalu cepat cepat mengambil note dan pulpennya.

ㅤ"eh eh gausah neng," jaemin buru buru menghentikan jeno yang sedang mengambil notenya. jeno mengangguk pelan.

ㅤjaemin terkekeh pelan, "ikan hiu minum jamu, i love you kamu," ucapnya lalu mencium tangan jeno.

ㅤmuka jeno tidak berubah, datar seperti biasanya.

ㅤ anjret kok nggak mempan —narendra.

ㅤ"halooo— kamu dengar saya tidak?" jeno mengangguk.

ㅤ"kamu ngerti saya ngomong apa?" tanyanya sekali lagi, jeno mengangguk lagi.

ㅤ"terus kok, gak berekspresi—" jeno buru buru menuliskan sesuatu dalam buku note nya

ㅤ saya bingung mau berekspresi seperti apa. maaf.

ㅤjeno lalu tersenyum. sedangkan jaemin bingung, darenya udah selesai kah? ia menoleh ke arah teman temannya yang tengah cengengesan.

ㅤ"sebentar ya cantik—" ucapnya lalu pergi meninggalkan jeno.

ㅤ"udah kan men?" tanyanya. "yah, udah sih harusnya— hmmmph!!" felix membekam mulut hwall dengan tangannya.

"no no, it doesn't even start yet," ucapnya.

ㅤ"lah anjing—"

ㅤ"urang nyaho maneh panasaran sama eta submisif, kumaha mun coba seminggu,"

ㅤ"naon maksud—"

ㅤ"haaah, yaudah iya," ucapnya pasrah lalu menoleh pada jeno, "tapi urang gabisa bahasa isyarat,"

ㅤ"ya belajar sama— HAECHAN! adek kembarnya! yang anak theater itu loh, tau kan?" jaemin mengangguk, "dulu pernah ngegombalin juga, heheh, taunya kena jotos a mark," jaemin meringis mengingat hal tersebut.

ㅤ"waduh silit kalau begitu— eh sulit," ucap hyunjin.

ㅤ"saya udah minta maap dulu sama a mark, udah baikan, malah minta balikan hehe,"

ㅤfelix sudah siap siap mau melemparkan sepatunya. "cOME HERE YOU STUPID ASSHO–tuuut—"

mir☆cle ; kosong satu

ㅤhaechan sekarang berada di ruangan theater, mau latihan sama anak anak theater yang lain, sudah bilang sama ayah dan jeno mau pulang diantar mark saja. mau tidak mau ayah hanya menjawab ya.

"one two three four five six seven eight! jungwoo itu posisinya sedikit miring itu!" seru taeyong.

ㅤ"assalamualaikum—" jaemin sedikit memasuki kepalanya kedalam ruangan.

ㅤ"waalaikumsalam— loh jem? aya naon?" tanya taeyong pelan, "OKAY BREAK DULU!!"

ㅤ"mau ngomong sama haechan bentar," haechan sekaligus pacarnya, mark menoleh.

ㅤmark menyuruh haechan pergi dulu, "ada apa?" tanya mark lalu mendekati jaemin, lalu jaemin berbisik.

ㅤ"HAH SIA?! sumpah maneh?" ucap mark lalu menutup mulutnya yang menganga lebar.

ㅤ"psssst diem ai aa!"

ㅤ"apa ceunah kak?" tanya haechan, lalu mark ikut berbisik.

ㅤ"j—jarang banget orang mau nanya kayak gitu."

ㅤ"yaudah besok minggu pagi ketemu di—"

ㅤjaemin mengangguk, "okesiap men."

ㅤ"aku ikut," ucap mark.

ㅤ"jam sepuluh–eh jangan jeno jam segitu udah bangun... jam delapan mau?" jaemin mengangguk.

ㅤ"awas kalau telat, udah ya, kita mau latihan lagi, daaah!" ucapnya lalu menarik mark pergi.

step one : done.

mir☆cle




miracleWhere stories live. Discover now