Ended With You

82 6 0
                                    

Seorang anak perempuan usia sepuluh tahun dengan napas memburu dan langkah kaki sangat cepat, mendekati seorang pria yang baru saja turun dari kapalnya. Pria dengan umur kepala empat tersebut menyadari kedatangan gadis kecil itu, merentangkan kedua tangannya hendak menyambutnya.

Gadis kecil itu membiarkan kepangan rambut hitamnya mengayun kesana kemari mengikuti goncangan tubuh.

"Ayah!" teriak gadis kecil itu menubrukkan dirinya mendekap pria yang tak lain adalah ayah kandungnya. Pria tersebut bahkan belum sempat menurunkan jaring-jaring ikannya dari atas kapal.

"Hati-hati, Donatella. Kenapa terburu-buru?"

"Ayah, ayah, ayah. Apakah benar seorang penjahat bisa baik hati?" pria tersebut termenung menatap bola mata putrinya yang membesar ingin tahu.

"Apakah kamu mendapat sesuatu dari sekolahmu?" Pria tersebut tersenyum dan mengelus lembut kepala putrinya. Pria tersebut menurunkan jaring-jaring ikan kemudian berjalan menggandeng tangan gadis kecilnya pulang ke rumah.

"Bukankah penjahat selalu di sisi yang gelap? Orang baiklah yang tetap di sisi yang terang."

"Hm, itu memang benar. Tetapi ada loh orang baik yang berjuang membela kebenaran di sisi kelompok penjahat."

"Eeeeeh? Bagaimana ceritanya, Ayah? Ceritakan, ceritakan, ceritakan!" Donatella menarik-narik tangan pria tersebut dengan semangat. Pria itu tertawa kecil melihat tingkah putri kecilnya sendiri.

"Tidak anak perempuan, tidak ibunya. Rasa ingin tahunya mirip sekali,"

Lalu, pria tersebut menceritakan sebuah kisah yang bermula dari seorang anak laki-laki yang berjuang untuk membela kebenaran. Anak laki-laki itu mempunyai musuh terbesar dalam hidupnya yaitu pengedaran narkoba di kalangan anak muda. Dia tidak punya pilihan selain bergabung di sebuah gangster yang notabene tempat berkumpulnya orang jahat.

Namun, anak laki-laki ini tetap menjalani prinsipnya dengan membantu orang-orang yang sedang mengalami kesulitan. Tentu saja dia mendapat bayaran yang pantas hingga menginjak usia dewasa muda.

Sampai suatu hari dia menyadari pengedaran narkoba tersebut berasal dari gangster-nya sendiri yang menyebabkan anak laki-laki itu dilemma.

Anak laki-laki itu tidak bergerak sendiri, dia memiliki rekan-rekan yang sangat dia sayangi. Rekan pertamanya adalah remaja laki-laki dengan IQ 152, seorang terpelajar jenius namun dikeluarkan dari universitasnya karena kasus. Rekan keduanya adalah seorang mantan polisi yang masih muda, profesinya dicabut karena kesalahannya sendiri.

Rekan ketiganya sebetulnya lebih dahulu bertemu dengan anak laki-laki itu daripada rekan keduanya, rekan ketiganya ini merupakan anak muda yang putus sekolah pendidikan primernya meskipun bukan anak bodoh.

Rekan keempatnya ini sedikit spesial, awalnya dia hanya seorang pengangguran yang menikmati hari-harinya tanpa beban. Anak laki-laki itu membebaskannya dari penjara dengan dakwaan pembelaan diri, lalu merekrutnya karena melihat bakat potensinya dalam menggunakan pistol.

Hingga suatu hari, takdir mempertemukan anak laki-laki ini dengan seorang pelajar umur 15 tahun yang menghidupkan kembali tekadnya untuk memberantas pengedaran narkoba di kalangan anak muda. Akhirnya, anak laki-laki itu merekrutnya menjadi rekan timnya sekaligus diam-diam bekerjasama untuk meraih tujuan memberantas pengedaran narkoba.

Di tengah perjalanan mereka, ada orang tambahan yang ikut serta yaitu seorang gadis pelajar usia 15 tahun.

"Apakah rekan-rekannya itu orang-orang baik?" tanya Donatella.

"Tentu saja. Mereka semua orang baik dan berjiwa tangguh untuk membantu anak laki-laki itu," jawab pria tersebut.

Cerita pun berlanjut.

Untuk mewujudkan tekadnya itu, tidaklah mudah. Mereka harus berhadapan terlebih dahulu dengan musuh yang menghalangi jalan mereka. Satu persatu musuh dapat dikalahkan, dan perlahan mereka mendekati si Boss dari kelompok mereka sendiri, tak lain tak bukan adalah biang kerok dari pengedaran narkoba.

"Selama ini si Boss orang jahat! Apakah dia juga kuat, Ayah?"

"Ya. Si Boss adalah lawan terkuat yang mereka temui, Donatella. Lawan yang tidak bisa dilupakan." Pria tersebut menatap putrinya dengan penuh arti.

Pria tersebut juga menceritakan hubungannya dengan rekan terbarunya melebihi ekspetasinya, sebab pelajar itu membantunya serta rekan-rekan lainnya mencari jalan keluar saat kondisi terdesak sekalipun. Lalu, hubungan anak laki-laki itu dengan gadis baru anggota tambahan tersebut tidak berjalan mulus karena canggung pada awalnya.

Akan tetapi, tidak lama mereka berdua dapat membuka diri dan menjadi dekat satu sama lain.

"Maksud Ayah mereka berdua jatuh cinta?" tanya Donatella dengan polos. Pria tersebut terbatuk-batuk mendengar pernyataan putri kecilnya itu.

"Darimana dia mendapatkan kosa kata seperti itu, huh?"

"U-um, bukan seperti itu juga sih, tidak, maksud Ayah mereka berdua benar-benar butuh waktu untuk saling mengenal sebagai orang yang dapat dipercayai, jadi tidak semata-mata jatuh cinta begitu saja."

"Um, oke. Aku akan memahaminya,"

Pria itu bernapas lega melihat reaksi putrinya barusan.

"Lalu, anak laki-laki itu bersama rekannya berusaha mati-matian mengejar, membongkar identitas, dan bertarung dengan si Boss. Sungguh pertarungan sengit terjadi di antara mereka untuk membela kebenaran. Atau bisa Ayah katakan mereka yang bertarung demi kebenaran adalah Prajurit Modern,"

"Hebat. Apakah mereka meraih kemenangan?"

"Ya, Donatella. Kamu benar, sangat benar! Tekad membela kebenaran apabila dilakukan bersama-sama dan sungguh-sungguh, tidak akan pernah mengkhianati hasil. Siapapun yang berjalan di jalan keadilan bukanlah manusia gagal." Pria tersebut menggendong gadis kecilnya dengan senyuman yang lebar nan indah. Donatella tertawa senang mendengarkan cerita Ayahnya sampai selesai dan ia mendapatkan pelajaran baru darinya.

Akhir dari cerita, rekan pertamanya dengan kejeniusannya berhasil meraih gelar Profesor termuda. Rekan keduanya mendapat profesinya kembali sebagai polisi setelah namanya dibersihkan. Rekan ketiganya melanjutkan sekolah primernya yang sempat terputus hingga ke jenjang universitas. Rekan keempatnya menjadi seorang agen mata-mata bayaran yang terpercaya, setidaknya bukan lagi seorang pengangguran.

Rekan baru anak laki-laki itu, menggantikan posisi si Boss yang mereka kalahkan. Mengingat bocah 15 tahun itu memang pantas menerimanya.

Jalur perngedaran narkoba berhasil dihentikan, kelompok gangster memperkuat territorial mereka di Naples. Dalam bayangan, mereka melindungi kota dan segenap warganya selama beberapa puluh tahun lamanya.

Lalu, nasib anak laki-laki itu...

"Ibu, kami pulang!" Donatella berhambur memeluk seorang wanita cantik dengan rambut ikal merah muda. Wanita tersebut terkejut dengan kehadiran Donatella sebelum sempat membalikkan badannya.

"Selamat datang! Tumben sekali kamu pulang bersama Ayah?"

"Tadi aku menjemput Ayah di pelabuhan dan menceritakan sebuah cerita yang luar biasa!"

"Oh, ya?" Wanita tersebut mengangkat satu alisnya ke arah pria itu.

"Kenapa kamu memandangiku seperti itu, Trish? Kau meragukanku?"

Wanita cantik yang bernama Trish hanya tertawa ringan mendengar ucapannya,

"Aku selalu mempercayaimu, Bruno."

Setelah mengalahkan si Boss, anak laki-laki itu kembali bernelayan dan sepuluh tahun kemudian menikah dengan Trish, yang dulunya adalah seorang gadis 15 tahun sebagai anggota tambahan di kelompoknya. Bruno dan Trish hidup bahagia bersama.

END

Jojo's Bizzare AdventureWhere stories live. Discover now