Never Forget About You

232 10 0
                                    

Kilas balik. Trish Una tidak pernah mengetahui keberadaan ayah kandungnya sejak ia lahir. Berdasar cerita dari ibunya, Donatella, pernah berkencan dengan ayah kandung Trish 15 tahun silam di Sardegna. Waktu itu Donatella masih berusia 19 tahun dan sangat mencintai pria tersebut. Terlihat bagaimana Donatella menyimpan potret dirinya yang diambil langsung oleh pria itu.

Sepengetahuan Trish, Donatella bukan kelahiran Sardegna yang kebetulan sedang berlibur ke rumah kakek-neneknya. Desa yang ditinggali kakek-neneknya secara mendadak terbakar habis tanpa sebab yang jelas, mengakibatkan banyak korban jiwa yang terenggut termasuk kakek dan nenek Donatella.

Donatella yang sedang mengandung Trish selamat dari peristiwa itu dan hidup normal di sebuah rumah dekat pantai Sardegna, tak jauh dari tempat potret yang diambil oleh pria tersebut. Saat Trish berusia 15 tahun, ibunya jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia meninggalkan Trish sebatang kara. Dari sinilah, hidup Trish tidak tenang.

Ia menyadari, ayah kandungnya adalah seorang Boss organisasi illegal di Italia. Dan dirinya menjadi target sekelompok pengkhianat dari organisasi tersebut yang mengincar kekayaan jalur pengedaran narkoba, sebab hanya Trish yang memiliki ikatan darah dengan si Boss.

Hidupnya terancam hanya gara-gara ikatan darah dengan ayahnya yang semenjak awal tidak pernah Trish ketahui.

Sekarang, Trish bersama tim Buccellati yang diperintahkan untuk melindunginya menuju ke sebuah gereja tua di mana nantinya Trish akan bertemu dengan ayahnya. Jelas Trish merasa gugup dan gelisah.

Reaksi yang bagaimana yang akan Trish luapkan? Apakah dia bisa menerima keberadaan ayahnya? Apakah ia bisa akrab dengan ayahnya? Apakah ayahnya membencinya? Apakah, apakah, dan sebagainya memenuhi kepala Trish. Pikirannya bercampur aduk tidak karuan. Emosinya pun menjadi labil.

Buccellati yang mengawal Trish ke hadapan Boss berusaha menenangkan Trish.

"Apa... apa yang akan terjadi padaku? Kemana aku akan pergi sekarang?" gumam Trish meringkuk di sudut ruang. Buccellati menatap iba gadis tersebut setelah memastikan lift yang akan mereka naiki aman.

"Boss hanya khawatir untuk keselamatanmu. Adapun apa yang akan terjadi padamu sekarang, ini yang bisa kupikirkan. Pertama, kamu akan diberikan nama yang berbeda. Bahkan mungkin memerlukan operasi plastik, kamu akan diberikan identitas dan juga kartu keluarga baru. Dan kamu berada di suatu tempat nan jauh di sana yang kami sendiri tidak tahu, di mana kamu bisa hidup dengan damai." Buccellati menurunkan tubuhnya di belakang Trish yang sedang meringkuk gemetaran.

"Ayahmu adalah seorang yang memiliki kuasa semua hal itu." Ujar Buccellati. Trish terhenyak.

"Kemarilah. Peganglah tanganku, biarkan aku membantumu," Buccellati mengulurkan tangannya pada Trish. Tatapan Buccellati terlihat serius tetapi kata-katanya begitu lembut. Seperti perkataan yang terlontar dari seorang ibu yang sedang menenangkan anaknya.

"Orang ini... mengapa begitu peduli padaku? Tidak salah nih, dia seorang mafia?"

"Hmph!" Trish bangkit berdiri dan mengenyahkan uluran tangan Buccellati lalu berjalan masuk ke dalam lift, "Ini bukan berarti aku takut atau apapun ya..."

Buccellati menghela napasnya, memaklumi.

"Dia bukan anak manja dan cengeng, tapi yang terpasti dia sedang gelisah dan takut."

Buccellati menyusul Trish ke dalam lift kemudian menekan tombol ke lantai atas. Pintu lift menutup dan perlahan bergerak naik. Suasana menjadi hening dan canggung.

Trish tidak berani menatap wajah Buccellati, begitu juga sebaliknya.

Dalam keheningan itu, Trish memberanikan tangan kirinya memegang tangan kanan pria yang ada di sebelahnya. Tangan kanan seorang capo gangster bernama Buccellati. Trish tidak mengharapkan apapun dari dia. Entah kenapa, Trish merasa aman jika berada di dekatnya.

Jojo's Bizzare AdventureOnde histórias criam vida. Descubra agora