Kaira Bagian 2

24 4 0
                                    

Malam sudah larut Kaira belum juga pulang. Sedari tadi Laura terus saja menunggu di luar rumahnya berharap Kaira pulang ke rumahnya.

Setiap malam orang tuanya keluar rumah meninggalkan Kaira dan Laura. Sedari tadi Laura menangis, tak tau harus mencari ke mana lagi kembarannya.

🍀🍀🍀🍀

Di sisi lainnya Kaira merasakan sesak yang teramat sangat. Ia tak tau ada di mana? Gadis itu terkejut melihat sekelilingnya penuh dengan api. Kaira mencoba meminta tolong. "Tolong-tolong," pintanya dengan suara pelan.

Tak ada yang mendengar suaranya. Dalam pikirannya, "Mungkin ini akhir dari hidupnya," gumannya sendiri langsung tak sadarkan diri.

Gubuk itu pun terbakar habis tak tersisa. Beberapa orang yang melihat dari jauh pun tertawa dan meninggalkan tempat itu.

Entah bagaimana caranya Kaira terbaring di luar gubuk yang terbakar? Samar-samar ia membuka matanya. Terlihat seorang wanita berpakaian dengan gaun aneh berdiri membelakanginya. Kaira pun teringat kalau tadi ia berada dalam api. Gadis tersebut memeriksa seluruh tubuhnya tak terjadi apa pun hanya beberapa seragamnya yang gosong terkena api.

"Bagaimana rasanya saat selamat dari kematian," tanyanya mengejutkan Kaira yang masih memeriksa seluruh tubuhnya.

"Kamu yang menyelamatkanku!" serunya penasaran dengan wajah wanita yang masih membelakanginya itu.

"Yah, aku yang menyelamatkanmu tapi, tak gratis," ucapnya lagi.

Kaira mengerutkan keningnya. "Berapa yang harus aku bayar?" tanya Kaira menunduk.

Wanita itu pun berbalik dengan wajah yang cukup menakutkan bagi Kaira. "Bukan itu yang aku mau!" serunya mendekatkan wajahnya seramnya pada wajah Kaira.

Tubuh gadis itu bergetar karna, ketakutan dengan wajah yang penuh luka terbakar di seluruh wajahnya. "Aku tak menginginkan uangmu. Aku hanya ingin kamu datang ke Toko Barang Antik milik Madam Ramona dan membeli sebuah parfum," tuturnya menjauhkan wajahnya dari Kaira yang sedari tadi bergetar karna, ketakutan.

"Di-di mana itu?" tanyanya terbata-bata.

"Besok aku akan mengantarmu ke sana! Sekarang kamu harus pulang karna, Laura menunggumu pulang," ucapnya lagi.

"Bagaimana caraku untuk pulang?" tanya Kaira lagi. Melihat sekitar hutan belantara yang terlihat. Sama sekali tak tau arah jalan pulang.

"Tutup matamu, aku akan mengantarmu pulang."

Kaira pun mengikuti ucapan dari wanita yang berwajah seram itu. Entah bagaimana caranya. Saat Kaira membuka matanya ia sudah sampai di depan rumahnya.

Tepat tengah malam Kaira pun pulang ke rumahnya. Perlahan ia membuka pintu rumahnya. Terlihat Laura kembaran tertidur di kursi sofa rumahnya. Gadis itu tak peduli sama sekali melangkah melewati kembarannya yang tertidur itu.

Esoknya Laura terkejut terbangun tiba-tiba mencari keberadaan kembarannya Kaira. Gadis itu membuka pintu kamar Kaira. Terlihat Kaira sudah pulang dan bersiap pergi ke sekolah.

"Kai, syukurlah kamu sudah pulang," ucapnya merasa tenang.

Kaira melirik Laura tak suka dan beranjak meninggalkan kembaran itu ke rumah makan untuk berangkat ke sekolah.

Seperti biasa Kaira selalu bersikap dingin pada orangtuanya dan terutama pada Laura. "Kai, semalam kamu ke mana?" tanya Mariana penasaran karna, kemarin Laura bilang kalau Kaira hilang.

Kaira terkejut melihat wanita berwajah seram itu sudah berdiri dihadapannya. Gadis itu melihat sekitar orang-orang di rumahnya. Tak ada yang menyadari kehadirannya.

Parfum Penukar JiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang