Prolog

7 0 0
                                    

🌻🌻🌻

"Achaaaa... Bangunnn, ini udah siang nak, kamu enggak sekolah?"

Teriakan seorang laki-laki berbadan tegap tinggi yg sedang di meja makan. Iya, dia ayahku... Ayahku yg merawat ku dari bayi hingga sekarang. Aku hidup berdua dirumah yang sederhana ini, aku hidup berdua dengan ayahku sejak ibuku meninggal saat melahirkan ku, kini hanya ayahku yang merawat ku dan menyekolahkan ku sampai SMA ini. Aku sangat mencintai nya, aku bahkan tidak bisa jauh dari pelukan nya, sosok yang baik dan menjagaku setulus hatinya, beliau bisa menjadi ayah, ibu dan malaikat ku setiap harinya.

Namaku,
Fasya, Fasya Aura Nazzahra El hijami... Aku akrab di panggil Acha, aku anak yang introvert, aku memiliki kemampuan indigo sejak kecil, aku bahkan anak yang tidak pernah keluar rumah hanya untuk bermain, aku lebih memilih untuk berdiam diri dirumah atau di kamar setiap harinya. Mungkin setiap remaja seusia ku mengatakan jika aku anak yang kurang pergaulan dan tidak memiliki teman, jika dibandingkan itu.. aku memilih diam dirumah bukan tanpa alasan, itu karena aku takut, setiap kali aku menginjak keluar rumah selalu ada saja hal-hal aneh yang mengintai ku, ada sosok-sosok aneh yang bermunculan di hadapan ku yang membuatku tidak nyaman.

Teman,
Iya, aku punya teman sejak aku kecil, dia tetanggaku, namanya Dira.. Azeyndra Ayuandira.. dia anaknya pendek, berkulit putih, berpipi chubby dan memakai kacamata berlensa tebal sekali, dia sering main ke rumahku, ibunya sangat baik kepadaku, tak jarang aku bermain kerumah atau dia main kerumahku, aku dan Dira sering berangkat ke sekolah bersama. Dira satu-satunya temanku yang mau menerima kekurangan ku, dia mengetahui segala sisiku, begitu pula sebaliknya, meskipun begitu.. Dira tidak pernah meninggalkan ku, dia anak yang baik, aku selalu berharap dia tidak meninggalkan ku

🌻🌻🌻

Senin, 6 Agustus 2018

Dok... Dok.. Dok!!!
"Achaaa!!!, Ayok berangkat sekolaaaah, udah siang neh, ntar telat lu di hukum pak botak lagi buruan mandiii, gue tungguin neh"

Aku keluar kamar karena Dira yang datang kerumah ku dan menggedor pintu kamarku.
"Iya-iya, bentar... Tumben banget sih lu nyusul gue sepagi ini? Pake ngomel bilang siang lagi"

"Hehehe, maap lah.. soalnya gue mau nyalin tugasnya Bu Tuti punya lu, kan kata Rama soal kita itu sama yang dikasih Bu Tuti dan sekarang gue mau liat punya lu, kalo sama kan lumayan gue salin, gue juga pusing tau ga mikirin soal yang nomer 6 itu, karena gue males nih yah soalnya enggak nemu-nemu jawaban nya, akhirnya gue tinggal santai nonton drakor, eehh.. kok malah ketiduran dan belom nyelesai'in tugasnya.. hehehe" oceh Dira dengan wajah rayunya.

"Yaelaaaah... Kebiasaan tau ga sih, bentar gue ambilin bukunya, lu nyalin disini aja sambil nungguin gue siap-siap, kalo lu nyalin nya di kelas ini buku auto jadi bola baseball antar kelas yang di lempar sana sini, hadeeeh" ucapku dengan kekesalan

"Oke cip, tenang aja chaa, gue masih saingan lu di antar kelas, soalnya kita sama-sama peringkat pertama dikelas  kalo dirumah kan temen.. hahaha" lanjut Dira dengan alasan kocaknya.

Setelah memberikan buku ku ke Dira, aku berlanjut untuk mandi dan bersiap-siap kesekolah dengan sepeda kayuh milik Dira dan kali ini aku yang duduk di belakang Dira da Dira yang menyetir sepedanya.

Sesampainya disekolah, seperti biasanya... Pelajaran dimulai hingga selesai, aku dan Dira tidak sekelas, jadi kami saat istirahat saling menunggu didepan kelas untuk pergi ke kantin bersama, hal yang biasa bagiku saat disekolah adalah penampakan penampakan aneh yg tidak bisa diliat orang biasa, akan selalu ada hal yang membuatku tidak fokus karena penampakan seperti itu, belom lagi hujatan teman kelas yang melihat diriku seakan-akan aku anak yang aneh di kelas itu, tidak jarang dikelas aku tiba-tiba berbicara tidak jelas, atau bahkan menjatuhkan barang tanpa menyentuhnya, ditambah dengan diriku yang introvert dan sulit sekali berbicara kepada teman sekelas yang sudah tau keanehan ku, jadi... Jika diriku dibicarakan orang lain didalam kelas, aku pikir itu hal yang sudah biasa ku terima, aku hanya bisa diam karena memang aku tidak bisa mengelak nya dan tidak bisa membuktikan apa yang sedang terjadi padaku.

Disekolah pun tidak ada tempat yang aman untukku tenang, jika tidak temanku yang sedang membicarakan ku bisa jadi penampakan aneh muncul, itu sudah biasa terjadi disekitar sekolah ku, tidak jarang aku menggambar nya dengan sketsa di lembaran kosong yang aku buat sendiri. Saat berjalan, duduk atau bahkan berlari selalu ada orang yang mengintai ku, wajahnya pun berbeda-beda, ada yang biasa saja atau bahkan yang menyeramkan, tidak jarang penampakan seperti itu mengajak ku berkomunikasi, hal yang seperti itu akan sedikit membuatku menguras energi dan membuatku gampang lelah. Tapi, ayahku selalu bilang jika aku tidak boleh sembarang merespon hal-hal yang tidak seharusnya aku respon, dia muncul hanya di hadapan ku, jika aku bertindak mencurigakan tentu saja teman-teman ku akan melihat ku aneh.

Satu hal, yang aku kenali di diriku sendiri, aku sudah terbiasa dengan penampakan di sekitar sekolah, jika seperti itu... Aku tidak perlu takut, karena aku sering menemui nya, sesekali aku menceritakan hal ini kepada Dira, dan yang terjadi Dira selalu membungkam mulutku karena ketakutannya, aku berusaha menjadi anak yang tidak introvert... Aku sejauh ini sudah berusaha berkomunikasi dengan teman kelasku, dan hasilnya lebih baik... Kini aku punya teman dikelas meskipun teman hanya dalam kelompok saja, meskipun bergitu aku bersyukur setidaknya mereka tidak melihatku dengan tatapan aneh dan mulai menerimaku. Dan lagi, kesenangan ku tidak berjalan diistu, ada satu temanku yang sangat membenciku, aku bahkan tidak tau kesalahan ku seperti apa padanya, jelas nya aku sering di-bully olehnya, dia sering meremehkan ku, tetapi aku hanya bersikap diam dan sebisa mungkin tidak mengusik dirinya.

Lalu, dibawah Pohon rindang disamping sekolah, disitu tempat ternyaman ku disekolah, aku bisa membaur dan melihat aktivitas temanku lainnya dari kejauhan. Aku dan Dira selalu duduk dibawah pohon tersebut dengan santai dan makan minum yang kubeli dari kantin, atau bahkan sekedar membaca buku atau menghafal sesuatu dibawah pohon tersebut,

Hari ini, aku dan Dira pulang bersama seperti biasanya, karena rumahku tidak terlalu jauh dari sekolah jadi aku dan Dira naik sepeda berboncengan setiap harinya, ditengah jalan pun, aku tidak pernah merasa bosan, selalu ada cerita yang kami selipkan diantara perjalanan kita, karakter Dira yang cerewet dan sangat mudah membaur itu sangat berlawanan dengan ku, akan selalu ada tawa konyol saat kita berjalan bersama.

🌻🌻🌻





-INSIDE-



Alhamdulillah, novel pertama ku teman temaaan, tolong komentar,vote dan share ke temen kalian yah. Semoga kalian seneng dan baca terus novel ku ini..
Maaf, masih pemula dan typo bertebaran
Tunggu update episode selanjutnya ❤️❤️
-salam manis-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

INSIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang