Galang, kau masih di jalan?

Tiga menit. Lima menit. Jeny bisa merasakan kerisauan Luna. Luna mendongak sambil menghembuskan napas. Ia melirik sekitarnya. Apa tidak ada orang didalam sana lagi?

Tetap disini tanpa kepastian atau masuk kembali ke dalam mencari sesuatu disana atau syukur-syukur menemukan seseorang?

Luna memilih masuk ketika firasat tak enak menghinggapi benak Jeny sedari tadi. Hanya perasaannya saja atau hal lain, ia merasa ada yang mengamatinya sedari tadi. Matanya menatap salah satu jendela kelas di atas, dimana gorden berkibar-kibar dan lampu menyala terang di kelas itu. Lalu menunduk lagi. Mungkin hanya perasaannya saja. Luna berjalan masuk.

Bulu di tengkuk Luna terus meremang. Mata Luna mengawasi sekitar lalu handphonenya berulang kali. Sementara Jeny menyumpahi Galang berkali-kali.

Kaki Luna berhenti manakalah dilihatnya hal ganjil. Satu persatu lampu di kelas mati. Dari lantai atas merambat ke lantai dua. Tubuhnya segera berbalik, melangkah cepat sekaligus hati-hati karena lantai licin kembali ke tempat awal. Lebih baik menunggu Galang di Gerbang.

Belum lama ia berjalan, hal menakutkan justru sudah menunggunya didepan sana. Suara petir menyambar diiringi kilat yang menerangkan menambah kengerian di wajah Luna. Napasnya tercekat seiring gemuruh didadanya yang berdetak-detak.

Seorang pria yang memakai topeng badut. Namun, kedua tangannya kosong. Tidak seperti terakhir ia lihat. Tapi tetap saja, ketakutannya tidak berkurang sedikit pun.

"Siapa kau?"

Akhirnya, Jeny mendengar suara Luna walau gemetar.

Bukannya menjawab sosok itu malah tertawa terbahak sampai kepalanya terdorong ke belakang.

Ia merasakan Luna mulai mengambil langkah mundur. Gadis itu menatap sekeliling, dan melihat ada cctv di dekatnya namun tidak sampai menyentuh jarak sosok itu. Ternyata sosok itu melihat ke arah yang sama. Itu sebabnya suara tawanya tak terdengar lagi.

Sosok itu menaruh telunjuknya didepan bibir dan menggerakkan ke kiri dan ke kanan. Sebanyak tiga kali.

Jeny terfokus pada cincin putih di jari tengah pria bertopeng itu. Coraknya tak asing.

"Hentikan! Berhenti melakukan ini padaku! Aku akan melaporkanmu ke polisi!"

Jeny melihat sorot dingin di kedua lubang topeng itu. Yang tadi melengkung jenaka sekarang menusuk. Sosok itu bergerak. Luna berlari sambil mengangkat handphone. Mendial nomor Galang. Tidak aktif. Ia menekan tiga angka penting di layar handphone-nya.

"Selamat sore menjelang malam, anda berada di pusat bantuan 122. Dengan siapa saya bicara?"

Luna menengok ke belakang, "polisi. Tolong kirimkan polisi sekarang." Ia berbelok dan terus berlari.

"Apa anda berada di situasi darurat?"

"Ya! Seorang psikopat sedang mengejarku sekarang!"

"Apa dia bersenjata tajam?"

"Tidak."

"Dia melakukan tindak kekerasan?"

"Tidak, tepatnya belum. Jika anda tidak mengirimkan polisi sekarang juga mungkin kejadian itu tidak akan lama lagi?!"

"Baik, dengan siapa ini?"

"Luna."

"Ok, Luna. Kami berharap kamu mencari tempat aman dan bersembunyi darinya selama polisi pergi ke tempatmu. Bisa sebutkan alamatmu dimana?"

"Alamat ..." Deruh napas Luna nyaris putus ketika seisi sekolah padam. Tanpa penerang. Suara petir menyambar-nyambar. Berisiknya bunyi hujan.

"Se--- Tuk!"

Handphone-nya jatuh. Tubuhnya terseret mundur kebelakang membentur dada seseorang. Mulutnya di bekap kencang. Satu lengan pria itu menahan badan Luna.

Ia di seret paksa berjalan. Jeny merasa sakit, sesak dan marah yang tidak bisa diungkapkan. Sementara Luna terus memberontak ingin lepas bersama air mata membasahi pipinya.

Saat melewati deretan pintu kelas yang padam. Matanya menangkap seseorang dari balik jendela salah satu kelas disana. Mata mereka sempat bertemu ketika sosok itu mengintip. Marta. Jeny dan Marta membelalak. Sedangkan Luna memberi isyarat permohonan dengan matanya.

***
31 Mei 2020
Vote dan komen ya 😉

Bantu baca juga dong di fizzo kalau yg ada aplikasi fizzo, baca dan komentar ceritaku di sana Black Sugar. Saling review juga nggak apa2, nanti aku komen balik cerita kalian di sana setelah baca dan komentar cerita aku.

Oh iya cerita ini sudah bisa dibaca di KBM atau karya kasra, disana sudah sampai tamat dan ada extra part-nya. seperti biasa ya, aku bakal update di sini sampai tamat aja :)

HIDDEN [Dark Series IV] [End]Место, где живут истории. Откройте их для себя