💌 : Enigma Rasa

Start from the beginning
                                        

Taeri yang melihat Ayahnya langsung menepuk tangannya semangat, kemudian ia menjerit kesenangan.

"Aaaa... Yaaaaaa!"

Jaemin tertawa pelan melihat betapa antusias bayi perempuannya ini. Dia melangkah masuk ke dalam kamarnya, lalu menggendong Taeri yang sudah mengulurkan kedua tangannya agar lekas digendong.

"Aaaaaaa... yaaaaaaa!" Kemudian ia meloncat kegirangan karena telah berada di pelukan ayahnya.

Irene yang melihat interaksi putra dan juga cucu kesayangannya itu tertawa pelan. Bagaimana pun interaksi Jaemin dan Taeri membuat hatinya menghangat.

"Mama pulang sekalian ikut Nana mengantar Taeri atau dijemput supir saja?" Tanya Jaemin.

Irene yang sedang membereskan bedak bayi, minyak telon, dan kawan-kawannya langsung menoleh ke Sang Putra. "Mama sudah minta jemput sama Pak Seo. Kamu langsung ke rumah Eun Kyung saja ya?"

Jaemin menganggukkan kepalanya.

"Oh iya," Irene tiba-tiba memiliki ide bagus. "Kalau Eun Kyung mau, minta dia untuk mengasuh Taeri di apartemen kamu saja sayang. Kasih tau kalau Mama yang minta tolong, pasti dia tidak keberatan. Nanti pas kamu pulang kerja baru kamu antar dia pulang ke rumah."

"Memangnya tidak apa-apa ya Ma?"

Irene mendengus kemudian dia mencubit pinggang Jaemin karena gemas. "Memangnya kamu mau melakukan apa sampai bertanya seperti itu ha?!"

Jaemin hanya tertawa menanggapi ocehan sang mama.

"Ini Mama sudah menyiapkan perlengkapan Taeri, kamu mandi lalu siap-siap sana."

Irene kemudian mengambil alih Taeri ke dalam gendongannya. Jaemin menunjukkan cengirannya, dia mencium kedua wanita yang paling ia sayangi secara bergantian kemudian langsung pergi ke kamar mandi. Irene yang melihat itu hanya tersenyum geli, dia menimang-nimang Taeri dalam gendongannya lalu pergi untuk menonton tv sembari menunggu Jaemin bersiap-siap.

*

Jaemin menatap Taeri yang duduk anteng di kursi penumpang. Bayinya sangat manis sehingga pria itu tidak rela harus menitipkannya dengan anak dari teman mamanya untuk seharian ini. "Seandainya Ayah tidak sibuk bekerja pasti kamu Ayah ajak main terus sayang."

Jaemin keluar dari mobilnya lalu ia mengambil Taeri dan tas bayinya. Ngomong-ngomong, mereka sudah berada di depan rumah anak dari teman Irene. Gadis itu bernama Eun Kyung, lebih muda lima tahun dari Jaemin saat ini.

Ting tong...

Jaemin menekan bel rumahnya. Rumah Eun Kyung termasuk luas sekali, sepertinya circle pertemanan kedua orang tuanya ini adalah perkumpulan orang kaya raya. Tidak lama setelah itu muncul bibi yang bisa Jaemin tebak bekerja di rumah ini.

"Maaf mencari siapa ya?"

"Eun Kyung, ada kan?" Tanya Jaemin seraya tersenyum manis.

"Ada," Bibi itu balas tersenyum kemudian dia menggeser tubuhnya. "Silakan masuk dan tunggu di dalam Tuan."

Jaemin kembali tersenyum, dia kemudian mengekorinya masuk ke dalam rumah. Setelah menunggu di ruang tamu selama beberapa menit, akhirnya gadis bernama Eun Kyung itu tadi menghampirinya di ruang tamu. Gadis itu keluar dengan t shirt hitam serta celana pendek di atas lutut, sepertinya Mamanya benar, gadis ini pengangguran di rumahnya.

"Benar tidak apa-apa kalau Taeri aku titipkan denganmu?" Tanya Jaemin memastikan setelah ia menyerahkan Taeri ke dalam pelukan gadis itu.

Anehnya bayinya tidak rewel, padahal ini kali pertama Taeri berada di pangkuan Eun Kyung.

Eun Kyung yang mendengarnya tertawa pelan. "Tidak apa-apa Kak, lagi pula aku sangat menyukai anak kecil. Apalagi yang menggemaskan seperti Taeri."

"Memangnya tidak mengganggu project menulismu?" Tanya Jaemin sekali lagi.

Bukan karena apa, Eun Kyung ini termasuk penulis yang sangat populer di kalangan anak muda karena telah menghasilkan belasan novel romance yang selalu laris di pasaran.

Eun Kyung yang sedang memainkan jemari Taeri kemudian membalas tatapan Jaemin seraya tersenyum manis. "Tidak masalah kok, aku bisa membagi waktu."

Beberapa detik Jaemin sempat terdiam, dirinya seolah terhipnotis oleh senyuman manis Eun Kyung yang tampak memukau. Sadar kalau ia memperlihatkan ekspresi konyolnya, Jaemin pun berdeham.

"Mamaku memintamu untuk menjaga Taeri di apartemenku. Apa kamu keberatan?"

Eun Kyung menatap Jaemin, kemudian ia kembali melihat bayi perempuan yang duduk di atas pangkuannya. Benar juga sih, kasihan Taeri jika harus bolak balik ke rumahnya.

"Oke, aku mengerti Kak. Mulai besok aku yang ke apartemen Kak Jaemin. Kasihan Taeri juga harus bolak-balik ke rumahku."

Semudah itu?

Jaemin mengangguk, kemudian ia berdiri dari duduknya. "Kalau begitu aku berangkat ke kantor sekarang. Tolong jaga Taeri selama aku bekerja," Jaemin melangkahkan kakinya mendekat ke Eun Kyung lalu ia menunduk untuk mencium putri kecilnya. "Jadi anak pintar ya sayang."

"Titip Taeri." Pria itu pun tersenyum ke Eun Kyung kemudian pergi keluar rumahnya setelah gadis itu mengangguk pelan.

Tanpa keduanya sadari, salah satu di antara mereka menahan debaran di dadanya menahan rasa gugup karena akhirnya saling temu kembali setelah sekian lama tak saling temu.






Tbc.
Kim Suho &  Bae Irene
as orang tua Jaemin


are you kidding me?!!!!! seblak???😭😭😭😭

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

are you kidding me?!!!!! seblak???
😭😭😭😭

Btw aku lama juga ya nggak update book ini??????Selanjutnya pasti tau dong siapa di next chapter???!!!! Oh iya, jangan lupa vote dan komen yang banyak-banyak supaya aku lekas update!!!! 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Btw aku lama juga ya nggak update book ini??????
Selanjutnya pasti tau dong siapa di next chapter???!!!! 
Oh iya, jangan lupa vote dan komen yang banyak-banyak supaya aku lekas update!!!! 

٩(๑❛ᴗ❛๑)۶

Single Dad Problematics.Where stories live. Discover now