Single Dad Problematics.

💌 : Enigma Rasa

Follow ig marklipss biar tau info-info seputar ceritaku di sana.

Happy reading, jangan lupa juga vote dan komentarnya agar author bisa semangat bikin cerita selanjutnya 💚🌻

"Perihal jatuh dan cinta tiada yang tahu, begitulah sistem enigma rasa dalam bekerja."

*

"Kamu hari ini jadi menitipkan Taeri ke Eun Kyung?"

Ibunda Na Jaemin—Irene datang dari dapurnya lalu menyodorkan sepiring nasi goreng olahannya pagi ini. Keberadaan Irene di unit apartemen Jaemin yang luas ini memiliki tujuan tersendiri. Setelah putra tunggalnya ini memutuskan bercerai dengan istrinya, Irene selalu mengunjunginya.

Bukannya karena apa, hanya saja Irene tidak percaya ke Jaemin sepenuhnya untuk merawat bayinya perempuannya yang masih berumur empat belas bulan. Irene sebenarnya sudah sering sekali memaksa putranya untuk pindah sementara ke rumahnya, agar ada yang mengawasi Taeri selagi Jaemin disibukkan oleh tugasnya.

Tapi berbagai penolakan juga yang ia dapatkan dari Sang Putra.

Pada akhirnya Irene lelah—serta masukan dari Suho, suaminya untuk membiarkan apa yang Jaemin pilih akhirnya membuatnya berhenti memaksa Sang Putra.

Jaemin mengangguk kemudian tersenyum manis. "Terima kasih ya, Ma."

Irene mendengus geli kemudian ia mengusap bahu Jaemin dan duduk di sebelahnya.

"Mama beneran jadi ikut Papa ke Bali?"

Irene mengangguk, kemudian ikut menyantap sarapannya sebelum menjawab. "Iya... Makanya Mama tidak bisa menjaga Taeri selama seminggu."

Sebenarnya Irene masih sangat kesal mengapa mantan istri putranya ini tega sekali untuk menduakannya? Ah, kurang apa coba Na Jaemin di mata mantan istri putranya itu.

"Kamu ada rencana mau menikah lagi?"

Tiba-tiba saja pertanyaan random itu keluar dari bibir tipisnya. Jaemin hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Mamanya yang sepertinya mengkhawatirkan keadaannya saat ini. Setelah sidang tentang hak asuh anak ia menangkan, Jaemin sebenarnya masih belum mau ambil pusing mengenai urusan istri baru. Ia tidak ingin salah memilih lagi untuk yang kedua kalinya. Kalau boleh jujur Jaemin takut ditinggalkan dan dikhianati kembali.