Class XII IPA 2

70 10 2
                                    

Cuaca cerah di pagi hari, suara burung-burung berkicau di sekitar sekolah menengah atas, tempat Alden Sanjaya menempuh pendidikan. Saat ini dia sedang istirahat di kelas, menunggu jam pelajaran berikutnya.

"Al, kamu mau gak, Saat liburan besok kita berkemah di gunung Kidul?" Tanya Rendra—sahabat Alden—juga satu kelas dengan Alden.

"Hah, Yang benar kamu Ndra?" Alden terkejut, pasalnya gunung tersebut menyimpan banyak misteri dan kejadian-kejadian yang ganjil serta belum bisa diungkapkan kebenarannya.

Sudah ada beberapa orang yang hilang karna terpisah dari rombongannya. sampai saat ini belum ada yang ditemukan. kalaupun orang itu sudah mati karna diterkam oleh binatang buas pasti meninggalkan jejak ataupun jasadnya. tapi tidak ada jejak ataupun jasad yang bisa ditemukan.

"iya.., tapi tenang saja! kita akan pergi dengan teman-teman lain, hanya untuk kelas XII IPA 2." Jawab Rendra, yang duduk di samping sahabatnya itu.

"tapikan tempat itu berbahaya dan juga belum lama ini ada salah satu siswa SMK yang hilang di gunung itu. sampai sekarang belum ditemukan tanda-tanda keberadaannya." Ucapnya—mencari alasan agar mereka bisa berkemah di tempat lain selain gunung kidul. karna dia tau ayah dan ibunya pasti tidak mengizinkan dia berkemah di gunung Kidul.

"kan kita kesana rombongan, semua siswa dikelas ini pada ikut, masa kamu gak mau!" Kata Rendra, mencoba merayu sahabatnya agar mengikuti kemah.

"bukan nya aku gak mau Ndra, tapi kedua orang tuaku pasti gak ngizinin." ujarnya dengan jujur.

"oh.. ayolah, Al. jangan bilang kamu takut kesana, masa sama aku aja kalah." Tukas Claudy, yang dari tadi memperhatikan perbincangan Alden dan Rendra dari belakang dan mencoba memancing emosi Alden, untuk ikut berkemah.

Claudy adalah sahabat Alden dari kecil.

Kalau bukan sahabat, udah gua buang kekali nih orang. Batin Alden.

Tidak terima dengan perkataan Claudy juga tidak mau di anggap penakut, pada akhirnya Alden menyutujui ajakan dari kedua sahabatnya. Yah, mau tidak mau Alden terpaksa berpikir keras semalaman untuk mencari alasan yang harus diberikan kepada ayah dan ibunya.

(*Alden menempuh pendidikan di SMA 2 ANGKASA JAYA yang terletak di kota Bandung. SMA itu berada sekitar 200 meter dengan tempat tinggal nya)

****
Ayam bekokok menandakan terbitnya matahari. Alden terbangun, segera bersiap diri untuk keluar menyantap sarapan yang sudah disiapkan oleh Syifa.

Syifa Hana adalah ibu dari Alden.

"pagi bu, ayah." Seraya menarik kursi dan duduk untuk menyantap sarapan yang sudah tersedia di meja makan.

Setelah menyantap sarapannya, Alden mulai membuka pembicaraan, tentang perkemahan yang akan dilakukan sebentar malam. "ayah, sebentar Al bisa ikut kemah sama teman-teman sekelas, yah?" Ucap Alden agak gugup.

"Kemah dimana Al?" Tanya Aliester.

Aliester Galendra adalah ayah dari Alden.

Dengan sangat terpaksa, Alden berbohong untuk yang pertama kalinya. "kemahnya di Bumi Perkemahan." Jawab Alden dengan menundukan kepala karna tidak sanggup menatap mata ayahnya.

Alden sangat merasa bersalah karna telah berbohong kepada ayahnya. Kalau Alden jujur pasti tidak di izinkan ketempat berbahaya seperti gunung Kidul itu, karna Alden adalah anak tunggal dari pasangan suami istri Aliester dan Syifa.

Syifa dan Aliester menyetujui permintaan dari anak kesangannya itu.  karena dipikir-pikir tempat itu aman dan dekat dengan kota.

Tiba waktunya Alden pamitan kepada ayah dan ibunya. "Ayah, ibu... Al pergi dulu yah!" Berpamitan Sambil mencium tangan ayah dan ibunya.

Alden berbalik dan mulai melangkah kan kakinya pergi ke sekolah, tempat berkumpul sebelum memulai perjalanan ke gunung kidul bersama-sama.

Aliester dan Syifa menatap punggung anaknya yang mulai menjauh. sesaat setelah Alden menghilang dari pandangan Syifa, dia mulai merasakan firasat buruk seolah-olah anaknya akan pergi dalam waktu lama.

****

Sesampainya di sekolah, Alden dikejutkan dengan teriakan seorang wanita. "Alden." Sahut Claudy dengan nada tinggi dari kejauhan yang melangkah kearah Alden.

"Eh.. hai Cla." singkat Alden dengan senyum yang manis, saking manisnya membuat semut jungkir balik lalu pingsan.

"Kita jalan sama-sama yah?" Ucap Claudy, dengan senyum tipis dan memperlihatkan gigi gingsulnya.

Alden hanya mengangguk, tanda setuju dan dibalas dengan senyuman dari Claudy.

"Eh, alasan apa kamu? Hingga bisa di izinin?" Tanya Rendra, dari belakang Alden.

"Aku terpaksa berbohong karna kalian berdua." Kesal Alden dengan alis yang hampir menyatu.

"Yaa.. maap!" Ucap Claudy, dengan senyuman licik karna berhasil membuat Alden ikut berkemah.

"Apa kamu gak capek? Perjalanannya jauh loh!" Tanya Rendra.

"Gak, kan ada kamu yang selalu di samping aku." jawab Alden dengan tatapan menggoda.

"Ih.. najis, sana lo jauh-jauh dari gua!" Perintah Rendra, karena merasa jijik.

"Kok, kamu gitu sih?" Masih dengan tatapan yang sama.

Satu tangan melayang dan singgah di pipi Alden.

Plak!!

"Aah.. sakit tau." Alden mengernyit dan mengerutkan dahi sambil memegang pipinya yang sakit dan masih meninggalkan bekas tangan Rendra.

Rendra dan Claudy tertawa konyol dengan mulut yang terbuka lebar. Hingga ada lalat yang masuk kemulut Rendra.

"Agh... pu-pukul punggungku!" Seketika tawa mereka terhenti. Lalu Claudy memukul punggung Rendra.

"Kamu kenapa? Ndra?" Alden heran melihat sahabatnya itu.

Setelah serangga itu keluar dari mulut Rendra, Claudy dan Alden tertawa terbahak-bahak melihat lalat yang keluar dari mulut Rendra pingsan seketika.

"Eh, udah-udah. Jangan ngetawain aku mulu! Ayo kita naik ke bus! Teman‐teman udah pada naik tuh!" ujar Rendra, menghentikan tawa kedua sahabatnya dengan ekspresi datar karna malu.

"Sip!" Ucap Claudy dan Alden bersamaan.

Mereka pun naik bus dengan membawa tas ransel masing-masing.

Alden, Claudy dan Rendra sudah bersahabat dari kelas X, kecuali Alden dan Claudy, jadi tidak heran kalau mereka sangat akrab. walaupun mereka saling menyinggung satu sama lain tidak ada yang menyimpan dendam atau perasaan benci.

****

Pertama kali ditulis pada 14 mei 2020

Chapter awal masih kurang menarik yah?

Nanti dichapter selanjutnya kuberusaha agar lebih menarik :)

Btw, ga baik bohong sama orang tua!!

Mohon bantuan dan koreksinya apa bila ada yang salah dari segi penulisan, tanda baca atau kata-kata yang kurang efektif :)

The Secret Of The Other WorldNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ