PART 1

2.2K 224 29
                                    

SEMOGA SUKA POKOKNYA!!

*****

Pagi-pagi sekali sudah terdengar suara rengekkan dari seseorang dari arah tangga, hal itu membuat seisi keluarga menatap kearah dua orang yang sedang menuruni tangga itu dengan helaan nafas panjang.

Tidak ada habisnya wanita itu merengek layaknya anak kecil, tidak berubah, tetap saja masih seperti itu. Dan, tidak ada habisnya juga pria itu bersikap lebay dan berlebihan pada istrinya. Padahal jelas-jelas sekali Yoona jika bepergian akan selalu bersama supir dan beberapa temannya. Tetapi tetap saja pria itu selalu bersikap overprotective yang selalu membuat semua keluarga keduanya gemas dengan sikapnya.

Sejujurnya Mommy Sehun dan Mami Yoona sudah mencoba menegur, tetapi pria itu selalu mengabaikan dan menjawab bahwa, jangan mencampuri urusan keluarga mereka.

Jadi akhirnya keduanya memilih untuk diam saja. Yang di katakan Sehun memang benar, seharusnya mereka tidak mencampuri urusan keluarga rumah tangga mereka. Bukan berarti kewajiban orang tua di lepaskan bukan?

Tetapi ya sudahlah, para suami sendiri menyukai sikap pria itu, mau tidak mau, para istri harus menurut dan berada dalam satu pihak.

"Sehun, ayolah...hanya sampai sore, habis itu Krystal dan Wendy akan mengantarku, ya, ya, ya?" Yoona memasang wajah memohon. Sedari tadi ia mengikuti Sehun untuk mendapatkan jawaban, tetapi suami dinginnya itu belum juga memberikan jawaban yang ia inginkan. Ia menyesal telah meminta izin tadi, seharusnya tadi ketika memasang dasi pria itu, ia tidak memberitahukan saja.

Beginikan jadinya.

"Tidak ya tetap tidak." Tolak pria itu mengulangi kalimatnya beberapa menit lalu.

Yoona mendengus kesal mendengar jawaban itu lagi.

Sehun melangkah menuju meja makan, mengabaikan dengusan isterinya itu. Ia tahu, keluarga mereka yang sedang duduk manis di ruang keluarga itu sedang menatap mereka. Toh, ia sendiri tidak perduli, ia sudah mengatakan sebelumnya bahwa, jangan mencampuri urusan keluarga mereka.

Yoona ikut melangkah ke meja makan, duduk di sebelah kursi suami dinginnya itu lalu menatap Sehun dengan kesal.

"Aku sudah memberikan janji pada mereka bahwa aku akan ikut, dan kau sekarang melarangku? Ayolah..," Yoona sekali lagi memohon. Masih dengan nada merengek.

Setelah menyisikan sedikit nasi goreng buatan isterinya itu di piring, Sehun pun melanjutkan sarapannya. Ia tetap tidak akan memberikan jawaban yang isterinya itu harapkan.

Sehun menelan suapan pertamanya, pria itu meneguk airnya, "Tinggal bilang kau sibuk, beres kan?" balas Sehun menatap isterinya.

Yoona memasang wajah memelasnya, "Tapi itu tidak sopan Sehun, kau kan tahu aku dan mereka. Boleh ya?" Yoona menarik dagu pria itu agar mau menatapnya.

Sehun mengehela napas, ia mengusap rambut isterinya layaknya anak kecil, "tetap tidak ya tidak, sayang. Jika kalian bertemu maka kalian pasti akan menggosip orang lain, dan itu aku tidak suka." Ujar sehun sambil mengusap pipi Yoona.

Yoona merengut dalam hati atas sikap suami dinginnya itu, ia menghempaskan punggung tangan Sehun yang tengah mengusap pipinya. Tidak ada satupun kelompok wanita jika berkumpul tidak akan hanya membahas keluarga mereka. Tentu akan membicarakan kisah remaja mereka dulu, masa-masa SMA dulu dan tentu masih banyak lagi.

Sehun menghela napas melihat tingkah isterinya itu, ia lalu kembali melanjutkan sarapannya.

"Pokoknya aku akan pergi dengan supir, hanya sebentar Sehun." Ujar Yoona mutlak sembari melipat tangan di depan dada sambil menatap Sehun.

Sehun menoleh menatap Yoona, pria itu tersenyum menyeringai sambil menatap isterinya, "terserah kau saja, sayang. Tapi ingat, malam nanti kau harus mendapatkan hukuman." Balas Sehun yang membuat pipi Yoona memerah karena mengetahui apa yang pria itu maksud dengan kalimat..

Hukuman.

"Sehun..," Yoona menatap kesal pada pria itu. Teramat amat sangat kesal, ia ingin memukul pria itu karena perkataan Sehun barusan tapi tahu bahwa Sehun tidak suka ia memukulnya sebagai luapan emosi atau rasa kesal di saat suaminya itu tengah makan.

"Iya, sayang."

"Aku benar-banar membencimu, sungguh." Ucap Yoona dengan amat sangat kesal sambil menatap Sehun.

"Aku juga mencintaimu, sungguh." Balas pria itu yang mendapatkan gelak tawa dari ruang keluarga mansion mereka yang kebetulan tidaklah terhalang oleh dinding pembatas.

Yoona mengatupkan bibirnya rapat-rapat sambil kembali menatap Sehun yang hanya di balas dengan senyum tampan suaminya.

Seperti biasa, pria itu akan membalas kalimat kesal isterinya dengan kata-kata yang menyebalkan menurut Yoona tapi sayangnya begitu ia sukai.

E N D

POSESIF MY HUSBAND (END) Where stories live. Discover now