buat readers yang udah nungguin sequel dari My Little Empress Xia..
Enjoy The Story, Guys..
Di sebuah rumah kecil yang terletak di pinggiran hutan terdengar erangan tertahan seorang wanita.
Ia tengah berjuang sendirian melahirkan janin yang ada dipe...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"kenapa yang mulia mengajak saya kemari...?" Setelah sampai dibawah sakura, kaisar wang menurunkanku di sebuah batu besar yang bisa digunakan sebagai tempat duduk. Ia mengambil tempat di sampingku. Tangannya yang bebas memeluk bahuku erat.
"untuk membuatmu mengatakan hal apa yang meresahkan pikiranmu, guang an..."
"sungguh tidak ada apapun, yang mulia..." Kau masih berusaha menutupinya. Semoga saja ia segera melupakan apa yang aku katakan tadi.
"benarkah...?" Kulihat kaisar wang tampaknya tak percaya pada ucapanku. Ditandai dengan naiknya salah satu alis matanya saat berbicara sambil menatapku dalam.
"tentu saja benar, yang mulia... Bagaimana dengan kawan kawan anda.. Apa mereka merasa betah berada di istana..?" Aku sengaja mengalihkan perhatian kaisar wang. Agar ia tak mendesakku untuk mengatakan isi hatiku.
"jangan mengalihkan pembicaraan, permaisuriku...! atau aku akan melakukan nya disini..." Aku yang tak ngeh dengan arti kata 'melakukan nya' hanya bisa menatapnya dalam diam.
"astaga kau masih tak mengerti juga... Kemarilah tatap aku, guang an...!" Aku memiringkan tubuhku menghadap kaisar wang dan kaisar wang juga ikut memiringkan tubuhnya. Sehingga kami duduk saling berhadap hadapan. Tiba tiba,
Sreeeetss... Kaisar wang menarik tali hanfu pakaianku hingga atasan luarku terbuka.
"ah yang mulia...?!" Aku terkejut dan reflek memegangi atasan luarku agar tak jatuh dari tubuhku. Kulihat kaisar wang tersenyum dengan wajah tanpa dosa sambil menaik turunkan alisnya.
"sekarang kau sudah mengerti, permaisuriku..? Bagaimana? Katakan atau aku akan melucuti pakaianmu dengan aku yang berada di atasmu...?" Astaga, jadi maksudnya 'melakukannya disini' adalah bercinta di luar sini. Dia sudah gila. Aku tak mau melakukan hal seintim itu dengannya di tempat terbuka ini. Aku menatap horor kearahnya. Saat kaisar wang semakin mendekatkan wajahnya padaku.
"jangan yang mulia... Kumohon... Ini tempat terbuka..." Aku menunduk dalam tak berani mengangkat wajahku menatapnya. Kaisar wang mengangkat daguku dan tersenyum lembut, matanya menatapku sendu. Aku tau ia hanya menggodaku agar aku takut dan mau mengatakan apa yang sedang kusembunyikan darinya. Tapi kurasa ia mulai tak tega memaksaku sekarang.
Grep, Kaisar wang memelukku dalam dekapannya. Aku tau ia tak mungkin mempermalukanku dengan sengaja di tempat seterbuka ini. Dan siapa saja bisa lewat dan bisa melihat aksi yang tak pantas dipertontonkan bila ia memaksaku melakukannya disini.
"maafkan aku... Aku tak berniat membuatmu ketakutan, Guang an.. Aku hanya ingin kau berbagi suka dan dukamu denganmu... Juga berbagilah keresahan dan ketakutanmu bersamaku.. Kau masih mengakui aku sebagai suamimu bukan...?" Mendengar perkataan kaisar wang, aku tersentuh. Sungguh aku terharu saat ia mengatakan agar aku berbagi keresahan dan ketakutanku dengannya. Ia sangat perhatian dan pengertian padaku. Aku sangat mencintainya. Sungguh.