chapter 1

342 37 26
                                    

"Koko Jamie," Niel memanggil James yang sedang membantu ibunya -Anthony- di dapur. Dia mendongak dan menatap wajah Niel.

"Oh adek, kirain Ko Jamie kamu bakalan telat kesini." Niel tertawa malu lalu menghampiri James dan membisikan. Hal ini membuat James tersenyum lembut dan mengacak-acak rambutnya.

"Hehehe pengen curhat, Niel engga tau artinya apa jadinya pengen curhat sama Koko. Kalau semisalnya Niel curhat sama Koko Michael yang ada bakalan dicari orangnya :("

Iya ini, ini bisikan Niel. Duh gemes banget sih apalagi nampilin raut wajah sedih yang super unyu, boleh dibawa pulang gak?

/Seketika author dihajar/

"Berarti engga jadi ke toko bukunya?" Tanya James, Niel menggelengkan kepalanya lalu menarik James ke atas.

"Aku minjem Koko Jamie dulu ya paman Anthony hehehe... "

"Cieee masalah cinta ya?" Tiba-tiba suara Thea datang, dia bersiul kearah Niel dan tertawa ngakak melihat reaksi Niel yang memerah.

"Thea, jangan gangguin Niel." Ujar Anthony di dapur, Niel memeletkan lidahnya membuat Thea mendecih.

Padahal enak jailin Niel, apalah daya dihentikan oleh mama tercinta.

"Iya ma, Thea engga ganggu kok."

"Ngomong-ngomong Niel, itu jaket siapa yang kamu pakai?" ujar Thea penasaran, dibelakang jaket ada tulisan Axelsen. Siapa itu Axelsen? gebetan Niel kah?

( Bukan ci Thea, itu suami masa depan Niel. )

Niel tertegun mendengar pertanyaan Thea, ia lalu memerah dan panik menjawabnya.

"Ini... Inijakettemenci" lalu dia lari menarik James ke kamarnya.

Thea bengong melihat Niel sehabis ngerap langsung kabur. Ini anak kenapa? Tiba tiba panik pas ditanya jaket punya siapa. Mana larinya cepet banget lagi, ini anak kek dikejar utang aja.

"Aduh Niel, pelan-pelan." Niel berhenti menarik James lalu memainkan jarinya. Dia bergumam meminta maaf kepada James dan mendongak dengan raut wajah sedih.

"Lah kamu kenapa?" James bingung, pasalnya dia terlalu gelisah dan ingin sekali bertanya. Ada apa ini? Apakah dia harus melaporkannya kepada Koko Michael?

"Anu... Ko Jamie.... Kata Ko Jamie kan kalau kita lagi jatuh cinta terasa ada kupu-kupu diperut dan jantung yang berdebar-debar serta wajah yang selalu merah jika berada di dekat orang yang disukai. Itu... Hm..." James mendengarkannya, dia menghela nafas lalu membuka pintu kamarnya dan mendorong masuk Niel ke kamar.

"Lebih baik berbicara di kamar."

Niel menghela nafas lalu menatap mata James. James menepuk kepalanya lembut dan tersenyum menenangkan.

"Sini cerita," Niel memeluk James dengan erat dan mulai bercerita kejadian di bandara. James yang mendengarnya mengangguk lalu mengelus rambut Niel yang lembut.

"Kamu sekarang lagi jatuh cinta dek," ujar James kalem, seperti ahli dalam cinta ia melontarkan jawabannya. Niel menunduk sedih, hal ini membuat James bingung.

"Apakah ada yang salah?" Tanya James

"Masalahnya dia berada di negara lain dan Niel engga tahu perasaan apa yang dimiliki oleh Xunwei."

Mendengar jawaban Niel membuat James memandang datar. Jelas-jelas si siomay itu suka sama Niel, kenapa Niel tidak peka sekali?

Oh iya, abangnya juga kan engga peka, awal jadiannya aja pas James lagi deket sama orang eh dia cemburu. Harap maklum, masih satu gen.

Flower Boy Where stories live. Discover now