Flower Boy

Prolog

Xunwei terdiam melihat jadwal penerbangan. Niel menunjuk dengan semangat ke arah jadwal penerbangan membuat Xunwei menyentil dahinya.

"Jangan terlalu bersemangat, nanti saya yang repot."

Iya repot, bagi hati dan perasaannya yang selalu berdebar-debar melihat tingkah laku dari pemuda manis dan mungil yang berada disampingnya.

"Ish sakit. " Niel menggembungkan kedua pipinya dan menyetuh dahi yang memerah. Xunwei merasa bersalah lalu mengelus dahinya.

"Maaf"  ujar Xunwei, Niel tertawa kecil melihat raut wajah Xunwei yang sedih. Ia menepuk pipi Xunwei dan berkata tidak apa-apa.

"Niel,saya ingin menitipkan barang."

Niel memandang bingung kearah Xunwei, kenapa wajah Xunwei memerah?

"Barang apa?" Xunwei lalu melepaskan jaketnya dan menaruh di badan mungil Niel.

"Aku menitipkan jaketku kepadamu."

"Buat apa?" Tanya Niel dengan polos, dia mengangkat tangannya dan merasakan bahwa jaket ini kebesaran di tubuh mungilnya.

Adem juga jaketnnya, lumayan selimut gratis.

"Kalau kamu kangen sama saya, ada jaket ini yang menemanimu dan saya akan mengambilnya jika saya kesini lagi. "

LHA KOK LHA KOK??? ADA APA INI?

"Hah...?" Niel terdiam mendengarnya lalu wajahnya memerah dan memalingkan wajahnya.

"A-apaansih Gege." Ujar Niel, Xunwei tertawa melihat tingkah laku Niel yang menggemaskan dan melihat telinganya yang memerah. Ia lalu mencium kening Niel kemudian pergi dan masuk ke dalam bandara.

5 menit kemudian...

Butuh 5 menit, Niel merespon tindakan yang telah dibuat oleh Xunwei. Ia menutup wajahnya yang semakin memerah dan malu menatap Xunwei yang sudah masuk ke dalam. Ia merasakan jantungnya berdebar dan rasa hangat memasuki hatinya.

'apa ini? Aku kenapa?' batin Niel panik. Apakah dia sakit?

Rasanya nyaman memakai jaket ini dan itu membuat jantungnya berdebar-debar apalagi sang atlet Denmark-China mengatakan bahwa dia akan kembali lagi untuk melihat dirinya dan mengambil jaketnya.

'apakah ini yang dibilang Koko Jamie tentang perasaan suka itu?'

Sepertinya dia mulai jatuh cinta kepada Xunwei.

Selama Xunwei berada di Indonesia, dirinyalah yang mendampinginya disini. Selama itulah dirinya dan Xunwei dekat hingga tak terasa Xunwei kembali lagi ke negaranya. Ia menggigit jarinya dan memainkan jarinya, ia tidak tahu apakah hanya dia yang merasakannya?

Jangan terlalu pede Niel, kalau terlalu berharap nanti ketika tahu kenyataannya pasti bakal sakit, siapa tahu kamu hanya dianggap adik olehnya.

Ia menepuk pipinya dan menghela nafas pasrah. Sudahlah, liat saja nanti di masa depan.

Ui uaaaa Ting Ting pala Ginting

Suara dari ringtone Niel berbunyi. Dia mengambil handphonenya dan melihat siapa yang menelpon.

Ternyata kokonya yang manggil

"Halo Koko"

"Dek kamu dimana? Koko nyariin kamu lho. "

"Niel lagi di mobil, kenapa?"

Maafkan Niel karna telah berbohong. 

"Kamu dicariin sama Jamie."

"Ah iya, tadi Niel udah janji sama Koko Jamie buat beli buku bareng."

"APAAA?! MAU PERGI BERDUA? KOK KAMU ENGGA BILANG."

Ish, koko bawel. Padahal Niel kan jalan-jalan sama koko Jamie bukan sama yang lain.

dia engga tau aja kalau semisalnya Niel sama James jalan berdua bakal diserang dan digoda. Makanya Michael sebagai bucin dan penjaga setia adik serta pacarnya selalu ikut kalau mereka ingin jalan-jalan.

"Engga sempat bilangnya, yaudah Niel tutup dulu telponnya ya."

"HEY, NATHANIEL GIDEON!!"
"DAH KOKO" tuuut....

Ia lalu ke parkiran dan pergi dari bandara menuju rumah James. Ia harus memenangkan pikirannya dan curhat di rumah James

Tersambung...

Pojokan tweet

Halo semuanya saya penggemar pasangan Xunwei x dedek Niel. Saya gregetan pengen bikin ceritanya, alhasil jadilah gini. Saya minjem karakter punya mamabee aka  leeyukiii

Saya tidak mengambil keuntungan apapun, dan cerita ini murni hasil pikiran saya.

Makasih banyak mamabee sudah mengizinkan saya memakai karakternya~  leeyukiii