7. Singing With The Roses

1.6K 186 34
                                    

Sebelum melanjutkan, jangan lupa tekan tombol 🌟 di pojok kiri bawah dan jangan lupa komentarnya !! 😘

Selamat membaca ❤️

*****

"Sayang, kau tahu tidak kalau Irene eonni menolak Suho oppa lagi ?"

Sehun yang sedang fokus menyetir menoleh sebentar untuk memberi respon pada Yoona yang sibuk mengunyah kacang almond dalam sebuah toples.

"Benarkah ? Irene memberitahumu ?"

"Um. Kemarin dia meneleponku dan mengatakan dia menolak Suho oppa lagi."

"Lalu kali ini alasannya karena apa ?"

Yoona terkekeh kecil sebelum mengambil gelas berisi minuman dingin yang tadi mereka beli melalui drive thru di salah satu resto makanan.

"Kau mau ?," Yoona menyodorkan gelas tersebut pada Sehun yang langsung menyedot minuman melalui sedotan lalu bergantian setelah Sehun selesai.

"Irene eonni bilang, dia pernah melihat Suho oppa pergi bersama wanita lain. Katanya mereka tampak sangat mesra."

"Oh, benarkah ? Ku pikir Suho hyung tidak memiliki kekasih sampai saat ini. Yang ku tahu dia sangat mencintai Irene."

"Entahlah, Hun-ah. Hah, jadi sudah berapa kali cinta Suho oppa ditolak oleh Irene eonni ?"

"Berapa kali ya ? 5 kali ? Atau lebih ? Aku tidak tahu sayang."

"Ckckck, kasihan sekali Suho oppa. Kuharap Irene eonni hanya salah paham. Karena dimataku mereka adalah pasangan yang sangat serasi."

Sehun kembali menoleh untuk mendapati kekasihnya merengut sedih sembari menghela napas panjang. Dia tersenyum.

Yah, tidak heran kalau Yoona sangat peduli pada pasangan itu. Suho adalah orang yang paling berjasa dalam karir Yoona. Pria itu yang telah memberikan kesempatan untuk Yoona mengepakkan sayapnya dalam bisnisnya saat ini. Sedangkan untuk Irene, Yoona mengenalnya pertama kali ketika salah satu pelanggannya menggunakan jasa wedding organizernya dan kebetulan dia adalah saudara sepupu Irene. Entah bagaimana mereka bisa menjadi teman dekat seperti sekarang.

"Doakan saja yang terbaik untuk mereka, sayang."

"Tentu saja. Aku selalu berdoa untuk orang-orang yang kusayangi memiliki kebahagiaan yang tiada hentinya dalam kehidupan. Termasuk kau dan juga aku."

Sehun tidak lagi mampu menahan gerakan tangannya untuk tidak mengusak rambut Yoona karena wanita itu memang sangat menggemaskan. Sehun tidak peduli jika Yoona mencebik lucu karena kesal rambutnya berantakan.

Sehun memarkirkan mobilnya di basement khusus parkir mobil. Dia memeluk pinggang Yoona posesif, mencium pelipisnya, lalu berjalan memasuki sebuah pusat perbelanjaan di kota.

"Sehun-ah, sebaiknya kita membawa kado apa untuk Jimin dan Seulgi ?"

"Bagaimana kalau lemari pendingin ? Atau kitchen set ?"

Yoona mengetuk dagunya dengan jari telunjuk. Dia sedang fokus berpikir sembari sepasang mata rusanya mengedarkan pandangan ke sekelilingnya. Oh, jangan tanyakan apa yang Sehun lakukan sebab pria tampan itu sibuk meneliti wajah mungil nan cantik kekasihnya.

"Sepertinya lemari pendingin lebih baik, Hun-ah."

"Call. Sekarang pilihlah yang menurutmu bagus untuk di rumah baru mereka."

Sehun terus mengikuti dibelakang Yoona. Sesekali pria tampan itu memberikan pendapatnya ketika sang kekasih bertanya. Yoona adalah tipikal wanita yang perfeksionis. Dia akan melakukan yang terbaik untuk para customernya, dan terutama untuk orang-orang terdekatnya.

Days With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang