Aku tidak membalas ucapannya, memilih memeluknya mencari kenyamanan disana, ini benar benar sudah sangat lama sejak terakhir aku memeluknya.
Author Pov.
Suho menerima pelukan adiknya, mendekapnya kedalam pelukan hangat dan mengusak lembut rambut adiknya. Menuntaskan segala kerinduan yang mendalam.
Yang Suho lihat adalah adik kecilnya yang masih sama seperti dulu. Adiknya yang tidak banyak bicara, pendiam, penyendiri dan selalu menangis jika mengingat kejadian pilu dimasa lalu. menangis mengeluarkan semua rasa sakit yang tertahan di dadanya hingga terlelap.
Kejadian dimana Eomma kandung mereka meninggalkan mereka saat umur kyungsoo masih 13 thn, masih cukup muda untuk merasakan sakitnya mengalami hal itu. Hingga appanya menikah lagi dengan seorang wanita keturunan Korea China, itu membuatnya semakin sakit dan merasa buruk.
Kyungsoo adalah seorang anak dengan masa kecil yang cukup membahagiakan di usianya dulu, namun saat umurnya menginjak 13 thn hal buruk menimpa. Keluarga yang dulunya harmonis penuh cinta kini berbanding terbalik, seakan cinta yang dulunya ada kini telah hilang tergantikan oleh sebuah penghianatan.
Ia seakan sudah terbiasa dengan keributan di rumahnya. Bahkan di usianya yang muda ia sudah mengerti bagaimana hancurnya keluarganya dulu. Beruntung dia memiliki seorang kakak yang selalu berada disampingnya. Kim Junmyeon (Suho)
"Aku sangat merindukanmu Hyung". Ucapnya pelan
Hati Suho menghangat ketika mendengar ucapan adiknya, ia kembali memeluknya dengan erat. "Hyung juga sangat merindukanmu. Adik kecil".
Saat appanya memutuskan untuk menetap di China dan membawa adiknya Suho sama sekali tidak setuju, ia marah besar saat mengetahui hal itu. Namun dia juga tidak bisa membantah, sebenarnya dia bisa saja ikut dan tetap bersama adiknya namun Suho tidak bisa karna ia harus melanjutkan sekolahnya di Seoul.
Cukup lama mereka saling memeluk hingga akhirnya seorang maid datang dan mengetuk pintu. "Permisi Tn muda. Tn Minho dan Nyonya Yeri meminta kalian turun untuk makan malam".
Kyungsoo tak mempedulikan ucapan maid ia terus saja memeluk hyungnya hingga Suho harus memutar sedikit badannya dan mengatakan pada maid jika mereka akan segera turun.
Mereka akhirnya turun bersama dan berjalan menuju meja makan, kyungsoo duduk dengan wajah dingin datar miliknya. Begitulah setiap hari, Minho dan juga Yeri terbiasa melihat wajah putranya satu ini. Yeri merasa sedih ketika melihat anak sambungnya seperti ini bahkan kyungsoo masih belum bisa menerima Yeri sepenuhnya sebagai ibunya.
Sedangkan suho ia menerima Yeri sebagai ibunya bagaimanapun juga yeri wanita yang baik dia bahkan menyayangi Suho dan Kyungsoo seperti anaknya sendiri, walaupun Suho tak terlalu dekat dengannya namun ia sangat menghormati yeri.
Mereka berempat makan tanpa adanya percakapan hanya ada suara dentingan sendok dan garpu di meja makan.
"Kyungsoo...". Kini Minho membuka suara dan menyebut nama putranya.
"Hmm?". Hanya deheman yang keluar dari mulut kyungsoo, tanpa berminat menatap appanya.
Sedikit tidak sopan memang namun Minho sudah terbiasa, putra kecilnya yang dulu seorang yang riang dan banyak bicara kini menjadi pendiam dan dingin pada siapapun kecuali pada Suho.
"Appa sudah mendaftarkan mu ke sekolah baru, dua hari lagi kau akan mulai masuk sekolah". Minho berucap dengan menatap putranya untuk melihat reaksinya namun tetap tak ada reaksi apapun hanya jawaban biasa yang ia dapatkan.
"Aku mengerti, gomawo appa". Balasnya singkat. "Aku sudah selesai, selamat malam". Kyungsoo kemudian beranjak dari tempatnya meninggalkan meja makan setelah mengucapkan kalimat terakhirnya. Meninggalkan tiga orang yang menatapnya dengan sendu.
'Kapan kau akan berubah sayang, dan kembali seperti dulu'. Minho yang melihat putranya yang semakin hari semakin berubah dan menjauh
....
Sinar matahari perlahan menyapa dari celah-celah. Sekarang pukul 6 pagi, namun ia sama sekali tidak berminat untuk beranjak dari kasur nyamannya dan memilih menutup seluruh tubuhnya dengan selimut hangat.
Maid berjalan menuju kamar atas hendak membangunkan kyungsoo namun sebelum ia mengetuk pintu matanya melihat dua papan yang terpasang pada pintu yang bertuliskan. "JANGAN MENDEKAT" dan "JANGAN BANGUNKAN AKU".
Maid tidak mau ambil resiko yang nantinya berakhir dengan dia yang akan di marahi, maid itu memutuskan untuk kembali turun ke bawah.
"Dimana kyungsoo" Tanya yeri saat maid kembali tanpa kyungsoo dibelakangnya.
Disana sudah terduduk Suho dan Minho yang siap untuk memulai sarapan pagi ini.
"Maaf Nyonya. Di pintu kamar Tn muda ada tulisan jika tidak boleh mendekat dan membangunkannya"
Yeri kembali menghela nafasnya, saat tinggal di China pun putranya itu juga memasang papan dengan tulisan tersebut, namun saat sekolah ia akan bangun pagi dengan sendirinya.
Suho yang mendengar itu bingung, papan apa maksudnya setaunya ia tidak melihat papan itu kemarin di kamar adiknya. "Papan apa yang dia maksud appa?" Tanya Suho penasaran.
"Adikmu membuat sebuah papan peringatan semenjak tinggal di China dan memasang papan itu di pintu kamarnya, Jangan mendekat. Jangan bangunkan aku". Balas Minho dengan meletakkan kembali cangkir teh yang telah ia minum setengahnya.
Suho terdiam setelahnya.
Kyungsoo menyembulkan kepalanya dari selimut yang menutupi seluruh tubuhnya. Matanya melihat ke arah jam yang sudah menunjukkan pukul 8 pagi, dengan malas ia beranjak dari kasurnya kemudian berjalan menuju balkon kamarnya. Menikmati udara segar yang menerpa kulit wajahnya.
"Hah.. segarnya". Ujarnya dengan menutup matanya.
(....)
"Sial!.. Kau bodoh park bagaimana bisa kau mencari gara-gara pada mereka. Kau ingin kita berakhir dengan di hajar oleh geng brengsek itu". Kai berlari dan terus mengomel menyuarakan kekesalan.
"Diamlah! Mengoceh nanti saja saat kita sudah aman. Sekarang kita harus lari dulu". Chanyeol menatap tajam ke arah kai, bisa bisanya dia mengomel dalam keadaan seperti ini.
"Hais! mereka masih mengejar kita". Chen berucap setelah melihat dibelakangnya beberapa anak yang berlari dengan membawa kayu.
"Ini semua gara gara kau Yoda! Ingatkan aku untuk memotong telinga lebarmu nanti ". Baekhyun menatap nyalang ke arah chanyeol dan terus berlari.
Mereka berempat lari begitu cepat meninggalkan sekelompok anak anak dari geng sekolah lain yang mengejar mereka. Baekhyun mengarahkan ketiga temannya untuk memasuki bangunan kosong dan bersembunyi disana.
"Sial! Kita kehilangan mereka". Key mengedarkan pandangannya ke semua arah, namun chanyeol dan temannya sudah tidak terlihat.
"Padahal aku ingin sekali menghajarnya tadi". Taemin memukul mukulkan kayu yang ada ditangannya dengan kesal. Mereka semua kemudian kembali ke basecamp mereka dengan keadaan kesal.
Sementara di bangunan kosong itu keempat namja tengah bersembunyi dengan nafas terengah-engah akibat berlari, keringat menetes membasahi wajah mereka masing-masing. Sedetik kemudian mereka bertiga menatap tajam dan nyalang ke arah chanyeol, chanyeol yang merasa di tatap oleh ke tiga sahabatnya hanya bisa menyengir dan meminta maaf.
"Hehe... Mianhae, aku akan menjelaskan semua nanti".
Mereka bertiga lantas menyerang chanyeol dengan pukulan kecil dan juga tarikan di rambut dan juga telinganya.
..........
To Be Continued
....
Terimakasih sudah membaca jangan lupa voment. See u next ❤️
•
Lagi pengen buat cerita yang sad gitu, Dan terimakasih sudah membaca jangan lupa voment. See you next❤️
Lanjut?
YOU ARE READING
•DIFFERENT•
Romance[DIFFERENT] BXB⚠️ Hanya seseorang yang selalu dianggap aneh, tapi aku sama sekali tidak peduli akan hal itu. Dan satu lagi aku sangat benci berada disekitar mereka ~DKS Aku akan membuatmu mencintaiku! ~ PCY __________________________________ CHANSOO...
•SATU•
Start from the beginning
