Hwa rang memutuskan berbaring di ranjangnya. Saat ia memejamkan matanya rapat, yang ada dipikiran telah berubah.
Bukanlah wajah kaisar wang yang tampannya melebihi batas itu melainkan wajah pria yang tadi menciumnya.

Bukanlah wajah kaisar wang yang tampannya melebihi batas itu melainkan wajah pria yang tadi menciumnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ya wajah shen jian, siluman naga yang tadi menciumnya.
Wajah pria itu tadi sangat dekat dengannya bahkan mungkin detak jantungnya bisa didengar pria itu.

Hwa rang mulai menemukan titik terang dalam hatinya. Rasa suka pada kaisar wang itu berarti bukanlah cinta sebenarnya melainkan hanya rasa kagum akan ketampanan luar biasa pria itu.
Sedangkan rasa suka yang ada dihatinya untuk jian tidak lah hanya suka memandangnya saat tersenyum, juga rasa tak ingin menyakiti hati pria itu bila ia menolaknya.
Apalagi sampai membuat pria itu menjauhinya, hwa rang mulai terbiasa dengan kehadiran jian dihidupnya untuk mengawasinya, untuk selalu berbicara tegas dan disiplin padanya bak seorang panglima perang pada prajuritnya.

"Kurasa aku mulai mengerti apa itu cinta yang anda maksud, tuan jian...
Dan kaulah cinta itu bagiku..."
Hwa rang tersenyum sebelum kembali menutup matanya memasuki dunia mimpi.

Di sebuah gazebo, seorang perempuan muda dengan rambut putih indahnya tengah berdiri sambil melihat pemandangan indah matahari pagi yang mulai merangkak naik dari ufuk timur.

Di sebuah gazebo, seorang perempuan muda dengan rambut putih indahnya tengah berdiri sambil melihat pemandangan indah matahari pagi yang mulai merangkak naik dari ufuk timur

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Angin pagi yang cukup dingin berhembus hingga menggerakkan anak rambutnya kesana kemari.

Ia adalah permaisuri guang an.
Ia mengamati pemandangan indah dihadapannya.
Ini kali pertama baginya berada di tempat seindah ini. Tapi ia tak tau, ia sedang berada dimana.
Tak ada siapapun hanya ada beberapa pohon sakura dan rerumputan hijau yang menghiasi gazebo itu. Kelopak bunganya berguguran jatuh saat terkena angin.

"guang an..."
Permaisuri guang an menoleh saat namanya dipanggil oleh seseorang. Saat tau siapa yang memanggilnya, senyuman lebar menghiasi wajah cantik permaisuri kerajaan haocun itu.

"yang mulia...
Anda disini...?"
Permaisuri guang an berjalan mendekati suaminya.

"dimanapun kau berada disitulah aku berada, guang an...
Aku akan selalu melindungimu sampai aku mati..."
Permaisuri guang an menutup mulut suaminya dengan jari telunjuknya.

"sssttt... Jangan berkata seperti itu...
Kuharap tak ada lagi hal buruk yang akan terjadi kedepannya..."
Tangan permaisuri guang an digenggam oleh kaisar wang.
Dan,

Cup,
Kaisar wang mengecup punggung tangan istrinya dengan lembut.

"semoga saja..."
Kaisar wang melingkarkan tangan kanannya ke pinggang permaisuri guang an, sedangkan tangan kirinya mengelus pipi istrinya dengan sayang.
Tubuh keduanya telah bersentuhan meskipun dengan dibatasi oleh berlapis lapis pakaian, tapi detak jantung keduanya yang berdegup seirama tak dapat disembunyikan.
Keduanya memang ditakdirkam untuk bersama selamanya.

"aku mencintaimu istriku..."

Cup,
Kaisar wang mengecup bibir mungil istrinya. Ia memagut bibir yang berwarna merah muda itu dengan lembut dan menyenangkan.
Keduanya saling memagut dan menghisap sehingga tanpa sadar ada sesuatu yang sedang mengintip di balik rerimbunan semak di dekat gazebo.

Sosok itu mengintip dan tersenyum miring dibalik topengnya.
Ia mulai menyiapkan kejutan heboh untuk mereka berdua. Kejutan yang akan membuat salah satu dari mereka akan menangis karena kehilangan belahan jiwa.

Sraaaaaaatsss,
Sebuah anak panah meluncur secara cepat dan akurat ke arah tubuh permaisuri guang an.

Mendengar kedatangan sebuah kejutan yang akan membuatnya gila, kaisar wang memutar tubuhnya hingga berada di belakang tubuh permaisuri guang an. Ia mendorong tubuh guang an hingga ia terjatuh ditanah.

"aaakh..."
Punggung kaisar wang terkena panah beracun itu.
Permaisuri guang an yang sengaja di dorog oleh kaisar wang membuatnya terbaring ditanah.

Permaisuri guang an yang sengaja di dorog oleh kaisar wang membuatnya terbaring ditanah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ia terkejut melihat panah itu menembus dada kaisar wang. Darah pria yang ia cintai merembes memenuhi hanfu putih yang ia gunakan.
Permaisuri guang an mendekati tubuh pria yang jatuh tertelungkup ditanah dengan mata yang mulai menutup.

"gu.. Gu.. Guang... Guang an..."
Kaisar wang terbata bata saat memanggil permaisurinya yang terbaring ditanah karena dorongannya tadi.

"yang mulia bertahanlah...!
Kumohon jangan tinggalkan aku dan putra kita...
Hiks hiks hiks..
Jangan buat ia kehilangan sosok ayahandanya, yang mulia....
Hiks hiks..."
Permaisuri guang an menangis tersedu sedu saat pria yang ia cintai tak kunjung bangun dan membuka mata.
Justru tubuh pria itu semakin dingin dan tak bergerak barang sedikitpun.

Permaisuri guang an menangis histeris. Ia tak menyangka akan kehilangan suaminya dalam waktu sekejap mata.
Padahal keduanya baru saja bersatu namun takdir kembali memisahkan keduanya lewat kematian.

"yang mulia....
Hiks hiks..
Bangunlah.. Kumohooon.....
Yang muliaaaaa..!"
Permaisuri guang an terduduk di atas ranjangnya. Ia tersentak mendapati mimpi yang membuatnya ketakutan setengah mati.
Ia takut kehilangan kaisar wang, suaminya.

Saat menoleh ke samping, ia melihat pria yang ia cintai sedang terlelap dalam damai dan putranya juga tengah terlelap di dalam box bayinya dengan nyaman.
Permaisuri guang an mengelus dadanya perlahan. Keringat mengucur dari dahinya.
Nafasnya terengah engah mengingat mimpi yang membuatnya hampir terkena serangan jantung.

"semoga saja ini hanya mimpi, bunga tidur...
Kuharap sang pencipta tak lagi berkeinginan menguji cinta kita, yang mulia...
Aku tak ingin kehilanganmu...
Suamiku..."
Permaisuri guang an memeluk pria yabg berbaring di sampingnya.
Sungguh ia tadi sangat ketakutan saat melihat suaminya meninggal tepat dihadapnnya dengan darah yang merembes dibalik hanfu putih yang digunakannya.
Rasanya sesak.
Permaisuri guang an bahkan masih mengatur nafasnya agar bisa teratur.

Tbc.

Maaf updatenya lama...
Maaf bila masih ada typo...
Jangan lupa kasih vote n coment ya..
See you next part...
😘😘😘

I'm Empress of Kaisar Wang [END]Where stories live. Discover now