"Hya, mau mati ya!!"

Keduanya tertawa sebelum akhirnya mereka berdua tertidur pulas diatas ranjang mereka.

.
.
.

Pagi datang, Jihyo memutuskan untuk membolos kuliah hingga akhirnya ketiga pemuda tampan itu mendatanginya ke rumah.

"Sunbae?"

"Apa kamu baik-baik saja?" Tanya Taeyong

"Boleh kami masuk?" Kali ini Minhyun yang bicara

Taehyung hanya diam dari tadi, entah kenapa saat ini dia merasa kesal saat dua sahabatnya seolah sedang berebut untuk mendekati Jihyo.

"Hyo, bisa bicara sebentar?"

"Sunbae, mau bicara apa? Bicara saja di sini."

Taehyung semakin bertambah kesal dan memutuskan untuk keluar mencari udara segar. Tak lama kemudian Jihyo keluar dan duduk di sebelah Taehyung

"Mau bicara apa?"

Taehyung hanya diam, jujur saja dia juga bingung harus bicara seperti apa pada Jihyo setelah kemarin dia membuat Jihyo marah dengan ucapannya. Jihyo pergi menuju mini market didekat rumahnya, Taehyung segera berlari menyusulnya.

"Maaf, kemarin kata-kataku..."

"Sudahlah, aku sudah terbiasa. Dari dulu sampai sekarang tidak akan pernah ada yang berubah, jadi jangan terlalu merasa bersalah!"

Taehyung membantu Jihyo mengangkat barang belanjaannya kembali ke rumahnya, Taeyong pergi mencari Jihyo setelah bosan menunggu Jihyo lumayan lama didalam rumah.

"Hyo!!" Pemuda itu ikut berdiri tegak meninggalkan tembok tempatnya bersandar

"Sunbae, maaf aku terlalu lama ya?"

"Iya"

Senyuman manis Taeyong membuat Taehyung semakin cemburu.

"Hyo!"

Taehyung mencium Jihyo singkat saat gadis itu menoleh kearah Taehyung.

"Aku menganggu kalian ya?"

"Tidak, Sunbae!" Jihyo menahan tangan Taeyong agar tidak pergi

Saat ini Jihyo terlalu bingung, dia merasa canggung berada disamping Taehyung tanpa teman, tapi disaat yang sama jantungnya bekerja terlalu keras. Taeyong menarik tangan Jihyo dan menyeretnya segera memasuki rumahnya.

"Kalian ini lama sekali sih? Ke mana saja!" Minhyun mulai melontarkan protesnya

Taehyung menyembunyikan perasaan kecewanya, jujur selama ini memang lebih banyak gadis yang terpikat pada Taeyong dari pada dirinya.

"Hyo, aku pulang duluan!"

Taehyung segera pergi setelah menaruh barang belanjaan Jihyo, saat ini perasaannya bercampur aduk hingga sebuah tangan menggenggam nya erat. Taehyung menoleh, dia segera memukul kepala Taeyong yang kini menertawakan wajah Taehyung yang sebelumnya terlihat memerah.

"Hya!!"

"Cie, anak alienku sudah dewasa rupanya!"

"Taeyong sialan! Kenapa kamu menarik tangan Jihyo padahal aku berniat menyatakan perasaanku padanya!"

"Bagaimana kalau ternyata dia menyukaiku? Apa kamu akan melepaskannya untukku?"

Taehyung terdiam, jujur dulu dia tidak mau menyatakan perasaannya saat Jisoo masih hidup karena dia yakin Taeyong bisa membahagiakan Jisoo, tapi kali ini dia tidak ingin menjadi pemuda bodoh yang menyerah begitu saja tanpa mencoba menyatakan perasaannya.

"Maaf, kali ini aku tidak bisa"

"Baguslah kalau begitu, tapi sayangnya aku tidak terlalu tertarik pada Jihyo"

"Jadi kamu akan menolaknya, kalau dia menyatakan perasaannya padamu?"

"Entahlah, jarang sekali aku merasa terikat dengan gadis seperti dia. Dipikir-pikir dia menarik juga, seperti pemeran utama sebuah cerita misteri"

"Tinggalkan dia kalau kamu tidak benar-benar menyukainya, aku tidak ingin melihatnya terluka"

"Jangan khawatir, aku tidak akan menyakitinya. Aku akan selalu melindunginya"

Taehyung menatap Taeyong dengan pandangan tajam sebelum akhirnya dia mengangkat kepalan tangannya.

"Jangan ganggu dia kalau tidak mau terluka!!"

"Aigo, Kim Taehyung ku imut juga!"

Taeyong tertawa setelah mencubit kedua pipi sahabatnya. Taehyung yang sedang jatuh cinta lebih menghibur baginya dan dia hanya menganggap Jihyo seperti adiknya, adik berbeda Appa dan Eomma yang bertubuh lebih besar darinya 🤭😂

Hello, KillerWhere stories live. Discover now