siapa?

76 31 3
                                    

"Senjaaaa!" Teriak Lingga.

"Aduhh" rintih Senja sambil memegangi lutut nya dan meratapi apa yg sudah terjadi.

"Makanya kalo jalan tuh liat liat goblok badan segede gue gini malah ditabrak tau rasa lo kan."

"Eh apaan sih lo yg bener dong, lo kalo ngomong sama cewe yg sopan lah" Lingga membalas ucapan pria tersebut.

Bukannya meminta maaf pria itu langsung memukul wajah Lingga dengan sekali pukulan, Lingga tak bisa mengelak dan satu pukulan itu pun langsung mendarat dengan tepat di wajah Lingga.

Senja terkejut dengan hal yang terjadi di depannya.

"Tolonggg" Teriak Senja.

"Lo pigi deh nyari masalah mulu heran deh" sambung Senja.

Darah segar keluar dari hidung dan ujung bibir Lingga, Senja merasa lemas.

dan kemudian gelap.

(Diruang UKS)

"Nih anak gue yang dipukul napa dia yg pingsan dah" gerutu lingga.

"Senja bangun lo, udah sore ini gue mau ada urusan lagi bangun dongg."

"Aduhh aku dimana ini?"

"Ya lo pikir sendiri aja bambang."

"Lo bisa jalan sendiri kan?gue mau pigi bentar lo pesen ojol aja deh gue gk bisa nganterin."

"Aku juga gk minta lo anterinn" jawab Senja.

"Yauda sih gue pergi dulu cepet sembuh" ucap Lingga.

"Ya" jawab Senja singkat.

Setelah Lingga keluar dari UKS, Senja baru ingat Lingga tadi terluka ia berniat untuk mengejar nya namun tenaganya tak sekuat itu, Senja pun mengurungkan niatnya.

"Kayaknya anak yang mukul Lingga tadi bukan dari sekolah ini deh" Senja berbicara dengan pelan agar tak ada yang mendengarnya.

"Aduhh udah jam berapa ini aku lupa" senja melihat jam yang ada di handpone nya dan jam menunjukan pukul 16.45 WIB.

Senja bergegas keluar dari UKS.

"Aww" rintih Senja.

Ia lupa kalau sekarang ia sudah memiliki luka di Lutut nya.

"Aduh harus cepet nih" Senja pun berlari dan sampailah di halte bus di depan sekolahnya dan kebetulan sekali ada bus yang sedang berhenti.

Ia pun langsung menaiki nya.

Senja perlahan memegangi luka yang ada di lututnya tadi tiba tiba seorang pria datang dan langsung memberi plester.

"Ah terimakasih" ucap Senja.

"Boleh aku berpindah duduk di sebelahmu?" Ucap pria itu.

"Oh silahkan."

"Dipake plester nya itu bisa nutupin luka kamu sekaligus bisa nutupin kenangan masalalu."

Senja terdiam sedetik kemudian ia tertawa dan sedetik kemudian lagi wajahnya berubah datar.

"Nama kamu siapa?" Tanya pria itu

"Senjani"

"Aku saka"

"Btw kamu sekolah di pelita? Aku dulu juga sekolah disitu."

"Oh iya" jawab senja singkat.

Senja mengeluarkan airpods dari tasnya dan ia memutar lagu The way you look at me.

Tak sengaja Saka melihat judul lagu yang di putar oleh Senja.

Ternyata lagu yang di putar oleh Senja dan Saka sama.

"Lagu yang kita putar sama lohh"ucap pria itu.

"Oh iya."

"Hei Ketika kamu mengabaikan seseorang, di saat yang sama ada orang lain yang sedang mengemis perhatianmu juga loh" ucap saka.

"Maaf yaa aku sudah sampai."

Senja turun dari bus tersebut dan langsung masuk ke suatu cafe.

Cafe tempat Senja kerja, sudah setengah tahun senja bekerja disini.

"Sadewa aku seperti melihatmu lahir kembali"ucap Senja dalam lamunannya.

Pranggggg

Senja terkejut hingga lamunannya buyar oleh suara itu.

"Linggaaa" teriak senja.

Senja berlari ke tempat dimana kaca itu pecah.

"Ling ayo sadar."

"Kamu kenapa bisa sampe kek gni?" Tanya Senja.

"Gapapa kok."

"Sini aku obatin" tawar Senja.

"Gue mau urus kerusakan tadi dulu lo disini aja."

"Yaiyala aku disini aja kan aku masih kerja."

"Oh lo kerja disini?"

"Yoii."

"Sana gih lo beresin dulu."

"Lo tunggu sini yaa" perintah Lingga.

****

Tidak butuh waktu lama Lingga kembali.

"Gimana?" Tanya Senja.

"Aman" ucap Lingga.

"Gue mau nungguin lo sampe lo siap kerja deh."

"Gua baru mulai kerja Ling pulang nya lama lagi."

"Gak masalah Senjani."

Pukul 21.00 WIB.

Senja menatap bahu pria itu dari kejauhan, ia merasa nyaman di dekat Lingga entah kenapa rasanya baru ini setelah kejadian beberapa tahun lalu senja bisa secepat ini untuk menerima kehadiran orang baru.

Saat Senja masih menatap Lingga, ternyata lingga terbangun dari tidurnya karna handphone nya berbunyi.

Beberapa menit kemudian.

"Senja, maaf gue harus balik duluan gue ada urusan nih lain kali gue tungguin ya."

"Terimakasih Ling" ucap senja.

****

Sudah pukul 10 malam waktunya Senja pulang, ia segera berberes dan bergegas pulang.

Karna rumah nya tidak terlalu jauh dari cafe itu Senja pun berjalan kaki.

Senja merasa sedang diikuti, ia langsung mencepatkan langkah kaki nya.

Perasaan itu semakin takut Senja ingin sekali melihat kebelakang tetapi ia takut.

Perasaan Senja campur aduk antara takut dan penasaran.

Akhirnya Senja memutuskan untuk berhenti dan melihat kebelakang.

Dan

"Hmmpp tolongg."

SenjaWhere stories live. Discover now