- Foreign,

27 2 0
                                    

***


"like endless sillage, your ex is so beautiful"


***


Taehyung sudah lumayan segar malam ini. Badannya tidak lagi demam. Meski belum sepenuhnya sehat-- pelipisnya masih dililit perban. Kali ini dirinya memilih untuk berdiri merenung, diteras rumah Neneknya Jungkook-sigadis yang menolongnya kemarin. Pendangannya langsung bertemu dengan kepekatan malam dimana bulan nampak baru saja tenggelam. Awal dari revolusi bulan.



Sejujurnya angin malam cukup menusuk pori-pori. Hanya saja kekalutan fikiran Taehyung membuatnya tak menghiraukan kesehatan badannya yang bisa saja kembali terganggu.

"Nak. Ngopi dulu sini. Jangan melamun terus."

Taehyung Refleks berbalik. Menatap sopan sang tuan rumah, yang dengan baik hati masih menampungnya sekaligus merawat dirinya.

"Maaf Om." Taehyung berangsur mendekat. Sebelum menggeser kursi untuk mendudukkan diri disamping Ayah Jungkook.

"Nih, Jungkook gorengin pisang. Dimakan ya."

Tawarnya menyodorkan sepiring pisang goreng yang dibalas anggukan sopan Taehyung.

"Om tau kamu lagi ada masalah. Tapi jangan lupa jaga kesehatan. Kalau kamu sakit yang ada, masalah kamu gak akan selesai." Ayah Jungkook memberi nasehat, sembari memandang lembut.

Pandangan yang mampu membuat Taehyung tertegun. 'Ada ternyata, laki-laki dengan suara berat, pembawaan tegas namun memiliki nasehet dengan atmosfer yang lembut semacam ini?'

"Maaf Om."Taehyung menjawab dengan tak enak hati. Meskipun, jelas saja hal ini bukanlah masalah yang melibatkan sosok disampingnya.

"Jangan minta maaf ke saya Nak. Perbaiki cara kamu menangani diri aja."Sambil menyeruput kopi.

Taehyung sekali lagi mengangguk. Sambil perlahan ikut mencomot pisang goreng yang ada dan melahapnya, dengan canggung.

"Saya usahakan Om."

Silelaki paruh baya itu kembali tersenyum. Memandangi pekat malam yang terbentang dihadapannya. "Om yakin kamu pemuda baik-baik, dan sopan. Tapi, sayangnya masalah bikin kamu jadi kalut untuk bertanggung jawab sama masalah kamu."

Taehyung mendadak tersenyum kecut. Merasa bahwa kalimat pertama Ayah Jungkook sedikit menamparnya. 'Cowok baik-baik apanya? dia bahkan sudah menghamili anak gadis' Ralat 'dituduh menghamili anak gadis-' meski dia ragu. Apakah benar dia pelakunya?

Tapi bagian terakhir dari kalimat ayah Jungkook spontan dia benarkan. Dia memang sedang lari dari masalah. Lalu, dimana tanggung jawab yang dulu dia elu-elukan ketika menyerukan; Public speaking di aula kampusnya?

Kemana Taehyung : Sipemuda bermoral yang bertanggung jawab dan tegas. Sang pemimpin organisasi kampusnya.

Memijat pelipisnya sejenak, Taehyung kemudian angkat bicara. Menimpali.

"Dulu saya menduga. Saya pemuda baik-baik yang punya moral Om. Tapi setelah masalah kali ini menimpa saya. Saya jadi meragukan diri sendiri."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 27, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AstigmatisWhere stories live. Discover now