Mejila »S2«

Mulai dari awal
                                    

"Eum... Ngomong-ngoming, kau siapanya Tuan Jeno ?" Tanya Lami takut-takut.

"Aku ? Namaku Jaemin, Jaemin Jung. Aku istrinya."

Lami sontak terkejut. Jeno bilang, dia seorang duda dan belum menikah lagi. Tapi, lelaki cantik di depannya ini mengatakan bahwa dia adalah istrinya.

"T-tapi, Tuan Jeno..."

"Tidak apa, Lami-ssi. Sekarang, makan sarapanmu. Aku membuatkannya untukmu. Aku harap kau menyukainya." Jaemin memotong ucapan Lami.

"T-terima kasih, Nyonya Jung."

Bolehkah, Lami bersyukur sekarang. Ia kira, ia akan diperlakukan jahat oleh istrinya. Ternyata istri Tuan yang memakainya sangat baik bagaikan malaikat. Ia jadi berpikir, bahwa Jeno sangatlah jahat. Ia jadi merasa sangat berdosa sekarang.

.

.

.

"Lami, kau serius tidak ingin aku antar ?" Tanya Jeno pada Lami yang sudah bersiap ingin pulang.

"Iya, Tuan. Saya serius. Ngomong-ngomong, terima kasih atas uang dan tolong sampaikan terima kasih saya pada Istri tuan. Ia sangatlah baik." Lami sengaja menekankan kata istri di kalimatnya.

Jeno sedikit terkejut tapi, ia mencoba menetralkan raut wajahnya. "Terima kasih, Tuan. Saya permisi." Lami membungkuk lalu, ia pun meninggalkan kawasan rumah Jeno.

Jeno membalikkan tubuhnya, ia kembali terkejut saat melihat bahwa ada istrinya di belakangnya.

"Apa mau mu ?" Tanya Jeno sinis.

"Aku ingin berbicara padamu." Balas Jaemin tak kalah sinis.

"Cepatlah, tidak perlu basa basi. Aku ingin ke kantor sekarang."

"Jeno aku ingin bertanya. Apa kau tidak memikirkan aku lagi ? Bagimana dengan nasib anak-anak mu, mereka pastinya aka-"

"HAH ! ITU LAGI, ITU LAGI ! SUDAHLAH, KAU BERISIK SEKALI ! Aku minta cerai ! Aku ingin persidangannya dimulai bulan depan. Aku muak, aku membencimu ! Omong-omong aku sudah menanda tangani surat cerai kita, tinggal kau saja !" Setelah itu Jeno langsung menabrak tubuh ringkih Jaemin dengan kasar, mengambil jasnya yang tergantung dan kunci mobilnya. Setelah itu, Jeno pun langsung mengendarai mobilnya ke kantor.

Jaemin menangis. Ia sudah tak kuat dengan ini tapi, ia tetap akan mempertahankan ini. Karena, Jaemin adalah orang yang selalu menepati janjinya dan ia akan menepati janjinya yang ia ucapkan dihadapan Tuhan. Ia akan tetap bersama Jeno sampai maut memisahkan mereka.

Tiba-tiba suara anak kecil terdengar di telinga Jaemin. Dengan segera ia menghapus air matanya agar anaknya tak khawatir pada dirinya.

"Mommy..." Itu Soobin. Dia mulai berjalan mendekati Jaemin dan ia langsung memeluk tubuh Jaemin.

"Mommy, Ndak papa ? Mom angan nangis." Ujar Soobin. (Mommy, tidak apa-apa ? Mom jangan menangis)

Jaemin tersenyum dan membalas pelukan anaknya.

"Mommy tidak apa-apa, nak. Mommy baik-baik saja."

Baby Boy | ɴᴏᴍɪɴ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang