Mengenal Boni, Mengenal Kami

90 10 7
                                    

Ini monolog tentang Park Boni, diriku sendiri. Aku lahir pada waktu ketika hujan turun di tengah Februari yang suram dan dingin. Aku menyukai pakaian, glitter, majalah mode, dan film thriller. Aku biasa menghabiskan hari liburku dengan bermain softball, berlari dengan Sora di gelanggang, dan bermain video game di dalam kamar sepanjang hari. Aku hobi mengumpulkan poster dari majalah dan menempelkannya pada dinding kamarku. Di hari minggu, aku ke gereja bersama ibu dan adik perempuanku. Aku suka memperhatikan adik perempuanku yang hanya khusyuk berdoa setelah menerima komuni.

Banyak persepsi tentangku yang dibangun oleh orang-orang disekitarku dan semakin mereka mengenalku, semakin mereka mengenal Boni yang baru. Katanya ada 12 anak perempuan dalam diriku yang kian bertambah seiring dengan bergantinya hari.

Park Chanyeol, anak laki-laki yang tinggal di sebelah rumahku dulu pernah bilang bahwa aku menakutkan karena sering berteriak kepadanya. Katanya caraku bicara menyebalkan dan argumentasiku seringkali mengintimidasi orang lain, dia bilang aku sering menyerang orang lain baik benar maupun salah. Intinya dia hanya ingin bilang bahwa aku bukan anak manis.

Tapi si bodoh itu bertindak sebaliknya di hadapan adik perempuanku, Park Bona. Dia tidak mempermasalahkan Bona yang sifatnya keras kepala dan hobi merengek. Setiap Bona bertindak menyebalkan seperti merebut alih komputernya atau nintendo yang sedang dimainkannya, anak itu selalu mengalah. Dia juga hampir selalu mengantarkan Bona pulang dari sekolah setiap harinya.

Sungguh kelewatan. Solomon pasti mual melihat ketidakadilan Park Chanyeol terhadapku.

Adik perempuanku lahir 4 menit setelah kelahiranku dan menjadi kakak di menit keempat hidupmu tentunya bukan hal yang mudah.

Kau menjadi yang pertama sekaligus diduakan dalam saat yang bersamaan.

Aku dituntut untuk mendahulukan adik perempuanku setiap kali mendapatkan sesuatu. Aku diajarkan untuk menyayangi dan melindungi, aku disistem untuk menjadi sosok yang penuh perhatian dan bertanggung jawab untuk orang lain selain diriku sendiri. Aku menjadi dewasa dalam waktu yang terlalu dini.

Hingga pada usia kami yang ke-15, untuk pertama kalinya mengalah menjadi hal yang sangat sukar untuk kulakukan. 

Itu usia dimana kami menyukai anak laki-laki yang sama, anak laki-laki bernama Kim Junmyeon.

Kim Junmyeon punya rambut bagus, mata besar, dan senyum yang menawan. Dia sosok yang mampu membuat ribuan kupu-kupu berterbangan dalam perutmu. Aku mengenalnya pada musim panas ketika aku masih berusia 14 tahun saat sedang dalam pelatihan untuk pertandingan softball diakhir musim. Kami berkenalan secara singkat dan tanpa kusadari, rupanya aku telah menyukainya secara spontan. Kami bertemu lagi di sekolah yang sama ketika duduk di bangku SMA dan masa itu membawa kami kembali pada musim panas tahun lalu. Meskipun bertemu kembali, kami tidak banyak berinteraksi, entah kenapa rasa canggung menyelimuti hubungan kami sehingga kami hanya sesekali melempar senyum ketika tidak sengaja bertatapan. Tidak ada dari kami yang berani untuk memulai percakapan.

Sampai di suatu sore yang dingin, Bona— adik perempuanku, datang dengan berurai air mata dan mengatakan bahwa ia menyukai Kim Junmyeon. 

Saat itu aku tahu kisah cinta pertamaku di masa SMA sudah berakhir.

Lebih parah lagi, tidak seorang pun dimenangkan dalam pertandingan ini. Bona dan aku sama-sama dikalahkan. Satu orang tidak akan mampu mengisi dua hati yang kosong pada saat yang bersamaan. Kim Junmyeon— dia tidak menyukai aku ataupun Bona. Di tahun terakhir SMA, Junmyeon memacari salah satu gadis tercantik di angkatan kami, Irene namanya.

Irene punya kecantikan yang membuatmu merasa gusar sekaligus simpati di saat yang bersamaan. Dia terlalu cantik, namun naif. Dia berada dalam satu kelas yang sama dengan adikku, Bona, dan juga Junmyeon. Secara teknis, Irene dan Bona berteman baik karena sama-sama tidak memiliki banyak teman di tahun pertama mereka.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 22, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

46 KilogramsWhere stories live. Discover now