The First Meet

866 82 10
                                    

WARNING PDF AREA !!

UNTUK CERITA INI AKAN AKU UP SAMPAI BAGIAN 5 YA



Seohyun mendesah kecil, pandangannya terlihat putus asa saat melihat lemari pakaiannya yang terbuka. Lemari berukuran kecil yang hanya berisi beberapa potong pakaiannya saja. Pakaian yang digunakannya untuk bersantai di apartement dan juga pakaian yang digunakannya untuk pergi keluar, di mana beberapa diantaranya sudah terlihat lusuh.

Dengan statusnya sebagai seorang mahasiswa, tentu Seohyun harus memiliki beberapa potong pakaian agar bisa digunakannya pergi ke Universitas. Seohyun merasa jika hidupnya semakin memburuk sejak 2 tahun ini, sejak dirinya masuk ke Universitas.

Bukan tanpa alasan, karena saat Seohyun duduk di sekolah menengah tentu seragam sekolah telah di tentukan oleh pihak sekolah. Dan semuanya berbeda saat dirinya memasuki Universitas, karena keadaan itu membuatnya secara tidak langsung memberitahu semua orang jika dirinya hanya memiliki beberapa potong pakaian dalam hidupnya.

Kembali Seohyun menghembuskan nafasnya, sejak keluar atau lebih tepatnyadipaksa keluar dari panti asuhan yang telah membesarkannya Seohyun harusberjuang seorang diri, benar – benar sendirian. Meskipun mendapatkan beasiswasejak sekolah menengah sampai perguruan tinggi, tentu untuk kebutuhan sehari –harinya Seohyun harus mencarinya sendiri.





Sebenarnya beberapa kali Seohyun berpikir untuk tidak melanjutkan kuliahnya saja, mencari pekerjaan sesuai pendidikannya dan hidup sederhana mungkin sudah lebih dari cukup untuknya. Tetapi ibu panti yang mengasuhnya sejak kecil selalu mengatakan jika wanita itu menginginkan Seohyun bersekolah sampai tinggi dan mengatakan akan melakukan apapun agar hal itu dapat terjadi.

Tetapi takdir berkata lain, ibu panti yang telah Seohyun anggap sebagai ibu kandungnya sendiri telah meninggalkannya dan pergi untuk selama – lamanya sejak 2 tahun lalu. Dan satu tahun kemudian, panti asuhan itu di tutup karena kurang biaya dan tidak ada lagi donasi yang masuk, terlebih bangunannya pun sudah tidak layak huni karena memang hanya tinggal beberapa orang saja yang masih tinggal di sana yang sesuai dengannya saat ini.

Tiga orang memilih untuk hidup sendiri dan dua orang lagi memilih menikah di usia muda dengan kekasihnya. Dan ternyata Seohyun baru menyadari, hidup seorang diri lebih mengerikan baginya. Dan karena keinginan ibu panti, Seohyun pun bertekad untuk mengambil beasiswa di salah satu Universitas dan berusaha sampai akhir agar bisa lulus.

Namun jika memang Seohyun tidak bisa menyelesaikan pendidikannya, setidaknya Seohyun sudah berusaha dengan kemampuannya dan berharap tetap ada ilmu yang bisa dirinya dapatkan.



۞۞۞



Matahari musim panas bersinar dengan begitu terik, membuat sebagian orang lebih memilih tempat berteduh untuk duduk bersantai bersama dengan teman – teman mereka atau pergi ke cafeteria dan menikmati segelas minuman dingin.

Suasana di Seoul National University (SNU) terlihat ramai dengan ratusan atau bahkan ribuan mahasiswa yang menyebar di seluruh tempat. Entah di dalam atau pun di luar gedung, semua tempat digunakan dengan baik oleh para siswa. Ada juga beberapa mahasiswa yang masih berada di kelas, melanjutkan pelajaran yang ada.





Seohyun berjalan sambil menundukkan wajahnya diantara semua mahasiswa yang ada di sana, tidak ingin kehadirannya menjadi pusat perhatian karena pada kenyataannya dirinya bahkan mungkin tidak pernah dianggap sebagai mahasiswa di Universitas tersebut. Ya, sebenarnya Seohyun tidak merasa masalah akan hal itu karena itu mungkin lebih baik baginya.

Seohyun berjalan cepat menuju kelasnya yang berada di gedung A, tangan kanannya memeluk satu buku besar. Sementara tangan kirinya memegang tas yang tersampir di bahunya, menjaga agar tali tas yang digunakannya tidak lepas karena baru dijahit olehnya.



I Love My Presdir Though He's a Weird [PDF Soon]Where stories live. Discover now