tiga

3.3K 447 52
                                    

Sudah menunjukkan pukul 5 sore, langit yang sudah mulai menampakkan senja, semilir angin yang sejuk, bunyi mesin kendaraan di jalan, juga penjual makanan yang sudah mulai menata gerobaknya di pinggir jalan. Benar-benar menunjukkan tanda kehidupan dari orang-orang.

Haruto baru saja akan pulang, mengingat bahwa dia baru selesai mengurusi proposal ekstrakurikulernya, dia sendirian karena proposal ekstrakurikuler lain sudah selesai, hanya volly yang diketuai Haruto yang belum mendapat persetujuan dari kesiswaan dan panitia pelaksanaan.

Seminggu lagi akan diadakan kemah besar hijau atau yang biasa disebut Kemsarja. Kemsarja adalah salah satu program dari sekolah Nirwana yang dilaksanakan akhir tahun semester pertama, Kemsarja diikuti oleh inti kepengurusan ekstrakurikuler yang mana seharusnya ada di kelas 11 serta seluruh angkatan kelas 10. Tapi karena tahun lalu Kemsarja tidak dilaksanakan, maka ini masih menjadi program kerja dari inti kepengurusan kelas 12, dan serah terima jabatan akan dilaksanakan disana.

Setiap ekstrakurikuler mendapat perintah bahwa harus membuat proposal tentang apa saja kegiatan yang akan mereka laksanakan selama Kemsarja. Ekstra lain sudah mendapat persetujuan dari awal oleh kesiswaan karena kegiatan yang mereka ajukan di proposal sudah jelas dan sistematis.

Tidak untuk ekstra yang diketuai Haruto, yakni Volly. Sebenarnya Haruto juga bingung tentang apa yang akan dilakukannya, apakah ia harus memimpin anggotanya untuk bermain volly di tengah Hutan saja sepanjang hari? Haruto kehabisan ide.

Karena Haruto yang terlalu santai dan inti kepengurusan volly yang lain mengurusi terkait parade serta pentas seni, dia yang bertanggung jawab penuh akan proposal sampai saat ini. Dia sering pulang sore demi menyusun proposal bahkan hingga gelap datang, Haruto sering diusir satpam karena sekolah Haruto melarang keras siswa berada di kawasan sekolah diatas jam 5 sore.

"Bangsat kepala gua mau meledak,” gumam Haruto kepada dirinya sendiri karena dia baru keluar dari kawasan sekolah. Dia segera mengendarai montor menuju rumahnya dan melupakan sejenak terkait proposal itu, dia hanya berdoa dalam hati jika besok pengajuan proposalnya lancar dan mendapat persetujuan setelahnya.

𑁍𑁍

Jeongwoo sedang berkutat di kamarnya, ia sedang membaca chat di ponselnya. Dia menggerutu tidak suka karena kegiatan yang sudah ia benci dari awal akan segera terlaksana.

Ekstra musik, adalah ekstra yang diikuti oleh Jeongwoo. Dalam grupchatnya, para kakak kelas sedang membagi anggota ekstra untuk tampil pada saat Pensi Kemsarja. Dan Jeongwoo kesal karena namanya ada disana. Jeongwoo ada di list nama orang yang akan menampilkan solo vokal akustik. Sebenarnya Jeongwoo tidak masalah akan hal itu, hanya saja Jeongwoo malas karena beberapa hari ke depan ia dipaksa latihan dan harus pulang sore. Jeongwoo tidak suka pulang lama-lama, menurutnya itu sangat buang-buang waktu, Jeongwoo adalah orang yang sangat menghargai dan memanfaatkan waktu dengan baik.

“Gapapa woo nanti kan gua juga pulang sore, lagian ini h-7 Kemsarja, wajar lah kalau bakal pulang sore, justru lu harus nikmatin prosesnya, seru tau bisa andil di event gede gini, bisa pamerin bakat lu juga ke semua orang.”

Jeongwoo mengingat yang diucapkan temannya lewat telfon tadi, entah kenapa dia tiba-tiba bersemangat, dia ingin menunjukkan pesonanya kepada semua orang. Jeongwoo bukanlah orang yang pemalu, dia ingin mengembalikan citra baiknya setelah rusak karena kejadian bertubrukan dengan kakak anti ciggaretes waktu itu.

“Biar lu tau kak kalau gua bukan bocil nolep yang bisa lu bully seenaknya, gua bakal bikin lu tenggelam sama penampilan gua nanti.” Gumam Jeongwoo, untuk Haru.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 29, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

sayang, dari jeongwoo ke haru.Where stories live. Discover now