Setelah selesai makan dan minum obat keduanya pun bercerita ria seperti tanpa beban , hingga akhirnya mereka berdua pun tertidur.
Dengan atta yang berada di sofa sedangkan fateh di tempat tidurnya sendiri. Sekitar 20 menit mereka berdua tertidur sohwa dan sajidah pun datang dan melihat atta yang sedang tertidur pulas di sofa.
Mereka bedua yang melihat itu pun mengurungkan niatnya untuk duduk di sofa dan membiarkan abang sulungnya tertidur pulas.
Sohwa yang menoleh kearah kasur melihat fateh dan saaih yang masih belum sadarkan diri , tapi jika di lihat dengan saksama sepertinya fateh tertidur.
Sohwa pun mencoba mendekati kasur fateh dan melihat bahwa di atas nakas obat yang diberikan dokter untuk fateh kemarin sudah terbuka.
' alhamdulillah, semoga hari ini kamu juga bangun ih ' batin sohwa sambil melihat kearah saaih yang masih menggunakan selang oksigen.
" kak gimana kalo kita ke taman atau kantin aja? Jidah lumayan laper nih " usul sajidah dengan sang kakak yang masih menatap saaih dan juga fateh.
" ayo jid , ada yang kakak kasih tau juga ke kamu " ucap sohwa sambil berjalan menuju sajidah yang baru saja memberi atta selimut.
Mereka berdua pun pergi menuju arah kantin terlebih dahulu untuk membeli camilan untuk mengobrol di taman.
Sesudahnya mereka membeli sedikit camilan mereka pun segera menuju taman dan memilih tempat duduk di taman rumah sakit yang cukup sepi.
Saat ini waktu masih menunjukan pukul 14:00 wib. " jadi kak sohwa mau ngomong apa? " tanya sajidah yang sudah duduk terlebih dahulu dari pada sang kakak.
Sohwa pun memilih duduk terlebih dahulu sebelum dirinya memberi tahu bahwa adik kecilnya sudah sadar dan saat ini sedang tidur siang. " hufft, jadi fateh sudah sadar... " ucap sohwa memberi jeda terlebih dahulu.
Baru saja sohwa ingin melanjutkan pembicaraan itu namun sajidah malah menyelanya . " terus kak kalo fateh udah sadar kenapa belum bangun " sela sajidah dengan sedikit perasaan khawatir .
" kamu ini klo orang ngomong dengerin dulu jangan main potong aja, ucapan kakak tadi belum selesai tau " tegur sohwa pada sang adik yang tak berbeda jauh umurnya itu.
" iya, maaf kak, terus fateh kenapa? " ucap sajidah dengan meminta maaf dan memberi pertanyaan kembali. " mungkin tadi fateh sudah bangun dan bang atta belum memberi tahu kita karena mereka berdua sepertinya habis bermain bersama " jelas sohwa kepada sajidah sambil menatap langit yang cukup terang .
" berarti , kini tinggal dirinya saja kan kak, tapi apakah dirinya juga akan bangun malam ini atau esok pagi? " tanya sajidah sambil menatap sohwa yabg sedang memandang kearah langit.
" benar tinggal dirinya saja, dan semoga saja malam ini dirinya sudah sadar kan diri dan segera pulih jid. " ucap sohwa yang perlahan memejamkan mata sambil merasakan angin yabg perlahan menghembus.
Sajidah pun melakukan hal yang sama dengan sang kakak dan berdoa dalam hati agar keluarganya selalu sehat dan terhindar dari masalah rumit kedepannya.
Maaf lebih pendek dari kemarin
Jangan lupa untuk vote dan komen
Jangan jadi pembaca gelap
35 vote dan komen next
(18-04-20)
YOU ARE READING
Trouble Brother's
FanfictionSLOW UPDATE❗❗❗ Awalnya semua berjalan seperti biasa tenang damai tidak ada pertengkaran atau perdebatan hingga beberapa bulan kemudian , entah kenapa semua berubah begitu drastis mulai dari persaingan yang benar - benar sangat ketat hingga terjadi p...
