Part 1

28.8K 751 114
                                    

DIsclaimer : Plutos

Part terakhir di novel

.

.

"Lu... Lu... Lucas. Apakah kamu tidak nyaman dengan kursinya? Seperti yang kamu tahu, menara ini sebagian sudah hancur..."

"Jadi aku katakan padamu untuk mengganti kursi bodohmu."

"Jahat. Maafkan aku... Apakah kamu tahu arti mendalam dari penyihir menara hitam yang hebat? Kamu tidak tahu!"

"Bagaimana mungkin kamu tidak tahu itu? Itu normal ketika kamu melihatnya."

"Lu, Tuan Lucas! Bukankah hari ini terasa lebih panas? Aku berkeringat terus menerus...."

"Itu karena aku sudah tua."

Saya sangat emosional!

"Aku, di usiaku, penyihir menara hitam jauh lebih...."

"Tidak apa-apa karena aku di sini."

Aku merindukan kedamaian yang baru saja aku miliki...

Aku sedih memikirkan pemandangan di depanku. Ya... seberapapun fokusku pada Lucas, dia bahkan tidak tahu aku ada di sini?

"Apakah Lucas mengganggu kalian lagi?"

"Huh, princess?"

Lalu mereka menemukanku dan merasa senang.

Oh, omong-omong, mereka sangat gembira. Apakah kamu menangis? Ugh.

Berbeda dengan para penyihir yang gelisah, aku menatap Lucas yang duduk sendirian.

"Menurutmu kapan aku menindas mereka?"

"Kamu selalu bekerja setiap hari belakangan ini, iya kan?"

kamu selalu memantau menara setiap waktu! Apakah itu karena semua reaksi penyihir merasa senang.

Tetapi bagaimana dengan Lucas? Apa yang aku katakan? tidak sedikitpun dia menoleh ke orang-orang di sekitarnya.

"Apakah kamu mengatakan itu padanya? Aku mengganggumu?"

"Oh tidak!"

"Berani sekali kamu!"

Tetapi wajah para penyihir yang menatapnya menundukan kepala merenungkan sesuatu. Mereka menggelengkan kepala seolah-olah telah membuat janji dan menyangkalnya.

***

Oh, tidak, apa yang Lucas lakukan?

Aku tidak bisa melihat wajahnya dari sisiku, tetapi ketika aku melihat para penyihir, yang sedang menghusap kasar kepala mereka, aku merasa sepertinya aku tahu itu.

Lucas menoleh ke arahku, "Ini semua kekeluargaan. Kita sangat dekat bukan?"

Aku tidak akan tertipu bahkan jika aku tertawa dengan keras!

Tetapi ketika Lucas mengalihkan pandangannya ke samping lagi, tak lama kemudian para penyihir setuju dengannya dalam tanggapan berapi-api.

"Tepat sekali!"

"Kami adalah tumpuan kaki tuan Lucas... bukan. Tapi kolega yang baik!"

"Ya! Kami adalah kolega yang telah berbagi hati dan jiwa yang sama dengan tuan Lucas dan berani meneteskan air mata, darah, dan keringat kami untuknya!"

Apa? mengapa kalian mau memberi darah, keringat, dan air mata kepada rekanmu? Dan sekarang kamu menangis disini.

"Princess pasti salah paham tentang kita. Aku hanya menunjukkan kepada mereka bagaimana belajar sihir."

Ketika Lucas berkata, "Para penyihir menunggu dengan antusias," dia mengangkat tangannya.

"Ha? Maksudmu belajar sihir?! Aku akan menjadi yang pertama!"

"Ada 999.999 trik sihir yang ingin aku tanyakan pada Black Tower Wizard!"

"Tubuh ini seluruhnya aku serahkan pada tuan Lucas, air mata dan keringat saya. Jika kamu bisa memilihku, kamu tidak akan menyesal!"

Wow, ini seperti adegan drama.

Begitu Lucas mulai menceritakan kisah sihir, mereka semua duduk melingkar dengan Lucas sebagai pusatnya.

Yah, aku biasanya sangat terganggu dengan itu, tapi Lucas sepertinya menanggapi pertanyaan para penyihir akhir-akhir ini....

Selain itu, dia selalu terlihat seperti remaja setiap kali dia datang ke menara, Tampaknya dia peduli pada penyihir lain tetapi tidak menunjukannya.

"Lucas adalah penyihir jenius muda paling kuat di dunia," katanya. "Aku akan memberikan kursi pada yang bisa bicara 10 kali lebih cepat."

Apa? Syarat macam apa itu.

"Lucas adalah penyihir jenius muda paling kuat di dunia!" Dan mereka mengucapkannya terus menerus.

***

"Jangan terlalu dekat dengannya." Claude berbicara dengan wajah yang terlihat sangat tidak nyaman.

Dia yang dimaksud tentu saja Lucas.

"Kamu sebaiknya menjaga jarak dari orang berbahaya seperti itu."

"Bukankah Yang Mulia yang telah memberi orang berbahaya itu pada princess?"

"Felix, kapan aku bilang kamu boleh bicara?!"

Oh, Felix, Kamu tidak perlu mengatakan yang sebenarnya di depan papaku?

"Kamu tidak perlu khawatir. Yah, masih lebih banyak teh daripada yang aku duga, dan itu baik."

Aku tergagap.

Aku, aku tidak berbohong. Tetapi mengapa begitu sulit untuk mengatakan kalau Lucas itu baik?

Terkadang kakek kepala dan para penyihir yang tidak tahan mengenai Lucas, akan menemuiku dengan mulut yang berbusa.

"Jika dia baik, tidak ada orang jahat di dunia ini."

Claude mendengus seolah dia telah mendengar semua tentangnya.

Oh, kepribadian Lucas begitu terbuka sehingga semua orang tahu Lucas seperti apa, tapi sebenarnya Lucas lebih baik dari apa yang mereka pikirkan.

"Oh, tidak. kurasa Lucas tidak berniat melakukannya (pas scene Lucas ngeluarin sihir God's Punishment) dia memiliki banyak hal yang harus dilakukan, dan dia mendengarkanku, tapi...."

Kenapa aku membelanya?

Aku berhenti bicara karena ada yang tidak beres. Tiba-tiba, aku menyadari bahwa Claude menatapku dengan wajah kaku, dan aku merasa bersalah.

"Jelas dia minta maaf padamu secara pribadi."

Apa? maaf secara pribadi?

"Aku pikir itu aneh ketika kamu mulai membelanya pada setiap apa yang aku katakan."

Aku sedikit tidak nyaman dengan kata-kata Claude yang terdengar marah. Tak lama kemudian dia seperti akan bangkit dari kursi seraya menggertakkan giginya. Lalu dia tersadar beberapa saat kemudian.

"Bawa bajin*an licik itu padaku sekarang!"

"Wow, papa!"

Aku tidak tahu betapa sulitnya bagiku untuk menghentikan Claude, yang terlihat seperti akan segera menghancurkan Lucas.

Nah, siapa yang akan menang ketika mereka berduel? Tidak peduli seberapa kuat Claude, Lucas adalah pria yang keluar dari kategori manusia sejak awal.

Aku tidak punya pilihan selain menghentikan Claude dengan cara lebih antusias pada pemikirannya. Uhh, hidupku malang.

.

.

TBC

well iseng aja ini wkwk karena pasti banyak yang penasaran endingnya sibab gimana di novel.

btw setelah baca yang side story lovely princess world, baru tau ternyata disana Jannet udah tau kalau Claude bukan ayah kandungnya dia. dan dia udah tau kalo dia punya black magic yang bikin Claude lemah, tapi dia maksa buat selalu deket sama Claude. so sadddd :(

kirain mah Jannet gatau soale diboongin si Mr White, ternyataaa bahhh hatiku bocor :(((

Novel: Last Chapter [Suddenly, I Became A Princess]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang