Sorry, Wrong Demon.

6. The Talks

Sorry, Wrong Demon.

.

.

A JaeDo fanfiction

Disclaimer : They belong to themselves.

KueUltahDot (Dot).

.

Read it, enjoy it, and give your vote + comment!

.

"Kalau aku jadi kau, aku takkan sudi untuk makan sampah itu."

Rasa kesal yang memuncak lantas mengharuskan Doyoung untuk memejamkan dan menghela napas sejenak. Dalam kepalanya masih terdengar suara bariton sang iblis, mengomentari setiap makanan yang ia masukkan ke dalam keranjang. Padahal sebelum mereka masuk, Jaehyun sialan itu telah berjanji padanya untuk tidak menganggu lagi.

Seharusnya Doyoung tahu lebih awal, tetapi setidaknya ada pelajaran yang Doyoung dapat kali ini; Jangan pernah percaya dengan kata-kata dari iblis.

Doyoung meletakkan cup mie instan kemasan baru tersebut kembali pada rak dan mengambil cup mie instan dengan merk yang selalu ia makan.

"Kau akan makan ini lagi?"

Suara itu kembali. aru saja Doyoung melemparkan cup mie ke dalam keranjang dan Jaehyun kembali berkomentar seolah tak ada hal lain yang bisa dikerjakan iblis itu selain membuat hidupnya semakin susah.

"Kau akan cepat mati kalau makan ini terus menerus."

Bibir Doyoung menipis kesal. "Kalau begitu berikan aku uang agar aku bisa makan dengan layak," desisnya rendah takut kalau ada yang mendengar ia tengah bicara sendiri.

Jaehyun tiba-tiba muncul dari arah kanan dan berkata, "Aku tidak bisa memberikanmu apapun kalau tak ada perjanjian, sayangku."

"Kalau begitu diamlah dan jangan membuat hidupku semakin susah," bisik Doyoung lagi. Sedikit lebih kuat.

Mulanya, Doyoung enggan untuk menoleh kepada sang iblis namun saat pandangannya tak sengaja menangkap bungkusan besar marshmallow dalam pelukan Jaehyun, ia langsung berbalik dan mengeryit.

"Apa yang ada ditanganmu itu?" tanya Doyoung dan hanya dibalas dengan senyuman oleh Jaehyun. Napas dihembuskan kasar. "Kembalikan."

Sang iblis Jaehyun menggeleng, lalu mencebikkan bibirnya. "Aku mau ini," ujarnya sembari memeluk erat bungkusan marshmallow tersebut.

"Memangnya kau anak-anak, huh? Cepat kembalikan!" Doyoung berseru tanpa sadar. Terlanjur kesal dengan ulah iblis yang kekanakan satu ini. "Kembalikan, Jaehyun!"

Seruan Doyoung hanya dibalas gelengan kepala lagi oleh Jaehyun. Berulang kali Doyoung berusaha meraih bungkusan tersebut dari pelukan Jaehyun, tetapi iblis sialan itu terus menghindar. Terlanjur kesal, Doyoung berbalik marah. Ketika itulah ia lantas berhadapan dengan wanita paruh baya yang tengah menatapnya sambil menahan tawa.

Seketika Doyoung terpaku kikuk. Mati sudah ia sekarang. Tertangkap basah karena bertingkah aneh sendirian. Dalam kepalanya Doyoung memutar otak untuk mencari-cari alasan.

"Bibi, um—"

"Kalian berdua mengingatkanku pada suamiku dulu," ujar sang bibi, kemudian tertawa kecil sambil melambaikan tangan keriputnya pada kedua sejoli di hadapannya.