AKU Choi Hana gadis yang baru saja menginjak umur lima belas tahun. Ya, awal mula aku harus bersekolah di SMA. Aku anak introvert yang tak terlalu hits di kalangan anak sebaya ku. Tapi, aku tak mempermasalahkan itu karena aku tetap merasa inilah diriku yang sebenarnya hanya saja aku harus mem-fokuskan bakat menyanyi ku ditambah dance. Dan disinilah aku sekarang, bersekolah khusus di Student Talent School.
Kini aku tengah bercermin di depan cermin kamarku untuk melihat penampilanku ke sekolah baruku. Aku mulai menggantung tas ku di pundak dan menuruni anak tangga ke dapur sekedar bersarapan
Sudah lama aku tinggal sendiri di rumah karena aku memang anak yatim piatu sejak umurku masih sebatas tiga belas tahun. Saat itu, kecelakaan menimpa kami bertiga di dalam mobil dan aku satu-satunya yang selamat. Terkadang aku merasa sangat jahat ketika menerima kenyataan bahwa hanya aku yang terlampau hidup hingga sekarang
Aku langsung berjalan buru-buru ke halte bus untuk menuju ke sekolah. Disana, di dalam bus aku hanya terduduk sembari membayangkan apa yang akan aku lakukan di sekolah mengingat aku adalah anak yang canggung. Kini, aku sangat gugup untuk bertemu orang-orang baru di sekolah
Setelah sampai, aku langsung mencari namaku di kertas yang tertempel rapih di mading. Aku pun mulai berjalan menuju kelasku, disana tak menunggu lama guru musik pun datang
Jam pertama adalah vokal setelahnya adalah alat musik dan yang terakhir mencoba membuat lagu diiringi dengan musik yang dibuat sendiri sedangkan jadwal seni untuk menari adalah hari besok
Sembari berpikir aku mengetuk-ngetukan pensil diatas meja. Sesekali menuliskannya dan menghapuskannya lagi dan waktu setengah jam tuntas sudah untuk membuat iringan nada dan yang terakhir menulis lirik. Tak butuh waktu lama hanya empat puluh lima menit semua sudah tuntas
Jam istirahat sekarang aku memilih pergi ke atap. Ya, tempat yang luas dan sepi tak ada seorangpun disana yang pastinya tak mengangguku untuk bernyanyi sesekali mendengarkan musik. Aku mulai mendudukan diri seraya memangku buku musik ku. Sebenarnya sudah banyak lirik yang kutulis hanya saja terkadang aku merasa kurang
"I want to repeat my time
I want to go open the door and meet you back there
where are you now I want to laugh again with you without feeling lonely prolonged
I'm ready if I have to die and see you
I'm ready if it will hurt me as long as I meet you
It all happened because I miss you"
Aku bersenandung lirih di atap sekolah yang cukup sepi dan sunyi. ini adalah lagu yang kutulis untuk orang yang pergi meninggalkanku meninggalkan bekas kata -aku sayang dan cinta- Sedikit membekas menurutku ketika aku kembali menyanyikannya
Samar-samar aku melihat lelaki yang ikut terduduk bersamaku tak jauh dari tempatku, "Maaf, kamu murid di sekolah ini?" Tanyaku sedikit ragu pasalnya lelaki yang kulihat hanya memakai setelan baju jas berwarna putih dengan wajah cerah, menengkan dan tampan bukan mengenakan baju seragam sepertiku
Dia tak menjawab hanya menatapku kembali, sesekali dia menyapu pandangan kearah sekitar memperjelas adakah orang selain dia. Aku menghampirinya, "Apakah kamu murid di sekolah ini?" Tanyaku lagi membuatnya terkejut dan bingung
Aku mengangguk, "Iya, kamu berjas putih" Jelasku membuatnya sedikit terkejut atas kalimatku
Dia mulai beranjak dan berdiri membuatku sedikit memundurkan langkah, "Benarkah kamu bisa melihatku?" Tanya lelaki yang masih tak ku ketahui siapa namanya
ВИ ЧИТАЄТЕ
SOOBIN has a choice
ФанфікиDia memang sedikit semu, tidak untuk terlihat oleh siapapun itu kecuali oleh seseorang yang dapat membuatnya menjadi manusia Bagaimana jika Soobin sang malaikat yang kesepian tak ingin menjadi manusia padahal hatinya ada pada seorang gadis yang dici...