Chapter 31 - Perdebatan

2.2K 378 26
                                    

Setelah mendapat pesan tersebut, Hyunjin segera meminta alamat rumah orang yang mengaku bernama Nancy tersebut. Dan dengan persetujuan Felix, mereka akhirnya pergi bersama ke tempat yang terletak cukup jauh dari kedai es krim tadi.

Hyunjin memacu motornya secara gila gilaan, sedangkan Felix hanya diam saja di belakang sana, membuat Hyunjin merasa semakin khawatir.

Felix mendadak merasa kosong, ia sama sekali tak mengerti apa yang dirasa sekarang, pikirannya seperti tengah tidak berada pada tempatnya.

Sekitar empat puluh menit kemudian, mereka sampai di rumah sederhana yang tergolong kecil. Dengan tergesa gesa Hyunjin turun dari motornya, begitu pula dengan Felix.

Hyunjin langsung menggenggam tangan si koala dan menariknya pelan ke hadapan rumah tersebut sebelum akhirnya Hyunjin memencet bel yang ada di samping pintu selama beberapa kali sampai seorang gadis dengan pakaian cukup minim keluar dari sana.

Hyunjin secara tiba tiba terasa seperti dihantam batu yang sangat besar, gadis ini memang gadis yang sama yang pernah Hyunjin tiduri 'tanpa dengaja' di bar beberapa bulan lalu.

Nancy sebenarnya merasa cukup terkejut saat mendapati Hyunjin yang datang dengan orang lain, namun sedetik kemudian gadis tersebut berhasil menutupi keterkejutannya itu.

"Silahkan masuk." ucap Nancy sembari membuka pintu lebih lebar, memberi akses kepada Hyunjin dan Felix untuk masuk.

Mereka bertiga kemudian duduk di kursi kayu yang tersedia di ruang tamu. Ekoniminya memang tergolong di bawah sehingga dirinya tak mampu hanya sekedar untuk membeli sebuah osfa.

Lagipula Nancy itu hidup sebatang kara dan menjadi jalang di bar hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Nancy tidak tau hal lain apa yang bisa ia kerjakan, cukup susah mendapat pekerjaan dengan riwayat pendidikan sampai tamat SMP. Gadis malang yang hampir merusak hubungan orang lain.

Nancy lalu bangkit lalu berjalan ke arah dapur untuk mengambilkan tiga gelas air putih. Ia bahkan tidak memiliki sirup yang bisa diberikan saat ada orang yang bertamu.

"Maaf aku hanya memiliki ini."

Hyunjin dan Felix kompak menganggukkan kepala maklum.

"Jadi langsung saja, apa benar yang kau katakan padaku di chat?" tanya Hyunjin tanpa basa basi, oh ayolah, Hyunjin bahkan masih berharap jika pesan tadi hanyalah sebuah candaan.

Namun sayangnya anggukan mantap dari Nancy seketika mematahkan harapan Hyunjin.

"Jika kau tak percaya maka kau bisa melihat ini." ucap Nancy sembari mengeluarkan selembar foto yang sudah ia simpan sejak tadi. Sebuah foto hasil USG yang menampilkan sebuah janin meski belum terbentuk sempurna.

Hati Hyunjin makin resah.

"Ta-tapi bisa saja itu bukan anakku, kenapa kau sangat yakin?" tanya Hyunjin dengan nada yang sedikit bergetar, terlebih lagi Felix sama sekali tak bersuara sejak tadi.

Bukannya ingin menuduh, hanya saja, Hyunjin berharap jika Nancy hamil bukan karena dirinya, Hyunjin tak ingin membuat Felix semakin bersedih.

"Aku tidak pernah berhubungan badan selama hampir dua minggu dan saat aku melakukannya denganmu, itu memang masa suburku."

Hening, tak ada yang mengeluarkan suara setelah itu.

Hyunjin tiba tiba saja jatuh bertimpuh di hadapan Felix, menundukkan kepalanya dalam karena merasa amat bersalah.

"Felix kumohon maafkan aku, maaf karena aku telah menyakitimu."

Felix?

Mendengar nama Felix, seketika Nancy teringat dengan seseorang yang terus dipanggil oleh Hyunjin saat mereka melakukan sex dulu.

Night Rain [Hyunlix] ✔Where stories live. Discover now