01. Prolog

7.7K 823 69
                                    











Hari ini adalah hari yang paling ditunggu oleh para siswa kelas XII yang masuk dalam kuota pendaftaran SNMPTN. Setelah berbagai macam hal dialami, seperti pendaftaran yang membuat panik karena server down, atau karena tak kunjung bisa melakukan proses finalisasi, dan berbagai kendala yang lainnya.

"Hari ini pengumumannya jam berapa?" tanya Kayra pada salah satu temannya.

Temannya yang sedang sibuk me-refresh laman website itu pun menoleh. "Jam 15.00. Bentar lagi. Gue deg-degan banget ini. Kalau lo gimana? Deg-degan nggak?" Temannya itu penasaran.

"Biasa aja," jawab Kayra santai.

"Wah, iya juga. Lo kan Kayra. Beda sama gue yang tangannya sampai dingin semua kayak gini. Eh, tapi lo pasti udah yakin ya kalo lo keterima, nilai lo kan bagus-bagus."

Dalam hatinya, terselip sedikit rasa kekesalan. Pasalnya, temannya ini seperti sedang meminta untuk dipuji. "Coba lo ngaca. Peringkat lo di atas gue. Nggak usah sok merendah," balas Kayra sedikit sarkas.

"Ya abis gue takut banget. Kalo misal gue nggak keterima gimana?" Lagi-lagi temannya membuat Kayra tersulut emosi.

Kayra berdecak. "Please, deh. Lo paralel satu, Bil. Ya kali nggak keterima?"

Setelah sedikit berdebat, Kayra pun berjalan meninggalkan temannya. Tak mau jika terjadi perdebatan lebih panjang. Gadis berambut pendek itu masuk ke dalam kelas. Mengambil headshet kemudian memasangkannya pada telinganya. Kayra menyetel lagu kesukaannya. Lagu yang bernada tenang dari beberapa penyanyi lokal. Gadis itu memejamkan mata. Menikmati setiap lirik yang dilantunkan.

Kayra memang seorang yang optimis. Selama tiga tahun ini, ia memberikan yang terbaik untuk dirinya. Meskipun ia tak pernah mengikuti kegiatan bimbingan belajar di luar jam sekolah, gadis itu yakin jika ia akan lolos SNMPTN. Ya, buktinya ia masuk dalam tahap pertama penyaringan SNMPTN dan hari ini hasil pendaftaran akan diumumkan. Kayra juga kerap kali menyambangi ruang BK untuk mendapatkan saran dan strategi pendaftaran program studi.

Sementara itu, Kayra dan teman satu angkatannya masih mendapatkan tambahan jam pelajaran karena sebentar lagi mereka harus mengikuti ujian. Namun, khusus hari ini, guru tidak menyampaikan materi secara efektif. Guru yang mengajar juga ikut menunggu hingga jam pengumuman SNMPTN tiba.

"Woi! Udah jam tiga, woi! Ayo buruan dibuka!" seru salah satu teman Kayra.

"Bentar, woi. Salat dulu dah gue biar berkah."

"Lo goblok apa beriman? Udah keluar pengumumannya. Kalo lo salat percuma, nggak ada yang berubah," celetuk salah satu teman Kayra.

"Bodo amat. Azan udah memanggil, Bro. Dan yang terpenting, biar hati tenang dulu."
Karena itu, teman laki-laki Kayra langsung meninggalkan kelas dan menuju musala. Kini tinggal anak-anak perumpuan yang tersisa di dalam kelas.

"Kay, cepet buka punya lo," perintah sang paralel satu.

"Nggak, ah. Nanti aja. Kalo sekarang pasti server down."

"Ih, Kay." Temannya itu merengek.

"Buka punya lo sendiri kenapa, sih?" Kayra sedikit risih.

"Gue takut."

"Takut kenapa? Lo tuh pinter, nilai lo paling tinggi seangkatan. Takut kenapa? Toh masih ada UTBK sama ujian mandiri. Masih ada banyak kesempatan. Sini gue bukain." Temannya langsung terdiam. Ia menunduk dan matanya memanas.

Kayra kemudian membuka ponselnya. Ia mengecek milik temannya. Gadis itu sedari tadi memasang muka yang datar.

"Bil, sumpah, Bil." Nada bicara Kayra sedikit meninggi setelah mendapatkan hasil milik temannya.

KOMDIS | Kim Doyoung [TELAH DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang