✎ | haechan ⁹

35.2K 4.6K 2K
                                    

sepertinya haechan harus menelan lagi kekecewaannya malam ini.

tiga jam lamanya pemuda manis itu menunggu cakrawala di villa yang dulu kerap ia, angkasa, dan cakrawala datangi. namun sepertinya, cakrawala tetap kukuh dengan pendiriannya untuk tidak datang.

haechan kembali merapatkan jaket yang dikenakannya. jalan kaliurang atas memang terkenal dengan udaranya yang sangat dingin. dan selama tiga jam menunggu, sudah tentu membuat pemuda cantik itu menggigil kedinginan di sana.

berencana pulang, haechan baru saja akan memesan ojek online dari salah satu aplikasi di ponselnya, saat tiba-tiba motor besar berwarna hitam yang dikenalnya berhenti tepat di depan laki-laki itu.

kedua mata bulat haechan terbelalak.

"mas mark..."

laki-laki yang dipanggil tidak membalas sapaan pemuda itu. mark hanya menatapnya datar, dan langsung memakaikan helm ke kepala haechan tanpa banyak bicara lalu menyuruhnya segera naik.

mendapat perlakuan dingin seperti itu, membuat haechan seketika menggigit bibir bawahnya menahan tangis. sungguh, kalau ia bisa memilih, ia ingin mark membentaknya saja, atau memarahinya, atau apapun itu asal mark tetap berbicara dengannya.

melihat si laki-laki manis yang nampak kesusahan bernapas karena tangis yang mulai pecah, giliran mark menghela napasnya pelan, sembari mencari kedua tangan mungil milik haechan untuk dilingkarkan di perutnya.

"shh, baby don't cry."

mark menepuk-nepuk tangan mungil itu, menenangkan pemiliknya yang sesenggukan bersandar di punggungnya.

"mas marah?" tanya haechan yang dibalas gelengan pelan oleh mark.

"bahas besok aja ya. sekarang pulang dulu, udah larut."

mendengar jawaban mark, haechan langsung menggeleng heboh. ia takut besok mark sudah berubah pikiran, dan parahnya ia takut mark tidak mau menemuinya lagi. "nggak mau besok. arsa mau bahas sekarang aja," pinta haechan sembari mengeratkan pelukannya di perut mark.

"okay, okay, kita bahas nanti kalau udah sampai di rumah ya."

merasakan haechan yang menggeleng lagi di pundaknya, mark lantas menautkan kedua alisnya bingung.

"nggak mau pulang ... " rengek haechan. "di rumah nggak ada siapa-siapa, mas. ayah sama bunda maghrib tadi pamit ke bantul jenguk nenek. arsa nggak mau sendirian ..."

mark terdiam, memikirkan kata-kata haechan barusan. kalau laki-laki cantik itu tidak mau pulang ke rumahnya, kemana mark harus membawa haechan?

tidak mungkin kan kalau ia membawa pemuda manis itu ke ...

"arsa mau ke kos mas aja."

astaga.

☔︎☔︎☔︎

hujan yang turun lumayan deras di sepanjang jalan kaliurang atas menuju kaliurang bawah, menemani mark dan haechan di malam yang dingin ini.

sesampainya mereka di kos-kosan mark, mark langsung menyuruh haechan untuk segera berganti baju karena pakaian mereka yang seluruhnya basah.

sembari menunggu haechan menuntaskan kegiatannya, mark berinisiatif membuatkan satu gelas coklat hangat untuk laki-laki manis itu.

mark ingat sekali. haechan sangat menyukai apapun yang berhubungan dengan coklat. laki-laki itu memberitahunya saat mereka jalan-jalan ke malioboro waktu itu. ah, mengingat binar di mata haechan saat membicarakan coklat, mark jadi tersenyum. pasalnya haechan terlihat sangat, sangat, sangat cantik sekali.

𝐋𝐎𝐕𝐄𝐒𝐓𝐀𝐆𝐑𝐀𝐌    ↬ markhyuckWhere stories live. Discover now