Sudah lebih dari enam bulan, bayi itu ada di dalam tubuh Felix dan dalam jangka waktu itu sudah banyak kenangan yang Felix dapatkan. Ia bertemu orang-orang baik yang begitu peduli padanya, jika bukan karena bayi ini mungkin Felix tidak akan bertemu dengan mereka. Hanya dalam beberapa bulan lagi ia akan segera melahirkan kehidupan baru, malaikat kecilnya, bukankah itu menakjubkan? Bagaimana bisa bayi kecil yang masih ada di dalam kandungannya ini menjadi penghancur hidupnya?

Felix terisak, semakin menyalahkan dirinya yang berpikiran begitu jahat terhadap bayinya sendiri. Bukankah dia juga yang menolak tawaran Jinyoung untuk mengugurkan janinnya saat itu? Harusnya sekarang ia bahagia, tidak memikirkan hal gila dan menyalahkan bayinya atas segala hal yang menimpanya. Tangis Felix semakin deras, seluruh tubuhnya bergetar kencang. Dengan kedua tangannya ia memeluk perutnya erat.

"No matter what, I will proctect you. I love you, my baby...,"

.

.

.

❇amor noster❇

.

.

.

Siang itu Jeongin berencana untuk mengunjungi Felix. Tapi, sebelum pergi ke rumah yang lebih tua, Jeongin menyempatkan diri untuk mampir ke sebuah toko roti. Jeongin ingat bahwa Felix sangat menyukai kue beras, jadi ia membeli berbagai macam kue beras yang di jual di toko itu. Sambil melanjutkan perjalanannya, tanpa di duga Jeongin bertemu dengan tiga rekan kerja Felix.

"Chan-hyung!" sapa Jeongin pada Bang Chan, ia memang paling dekat dengan Chan di bandingkan dua rekan kerja Felix yang lainnya.

"Jeongin...," kata Bang Chan saat melihat Jeongin yang berlari mendekat ke arahnya, Woong, dan Woojin.

"Oh, kamu si adik kecil Felix," sahut Woong yang juga menyapa Jeongin dengan senyuman ramah. "Annyeong."

"Annyeonghaseyo, umm...," Jeongin menatap Woong dan Woojin secara bergantian dengan canggung.

"Ah, kita belum berkenalan secara resmi, bukan?" Woong yang menyadari ekpresi kesulitan Jeongin buru-buru memperkenalkan dirinya. "Namaku, Jeon Woong, kamu bisa memanggilku hyung juga."

"Kim Woojin, salam kenal," kata Woojin ramah dan mengulas senyuman.

"Namaku, Yang Jeongin. Senang berkenalan denganmu, Woong-hyung, Woojin-hyung." Jeongin memperkenalkan dirinya dengan formal.

"Kamu ingin pergi ke suatu tempat, Jeongin-ah?" tanya Bang Chan.

"Eum." Jeongin menganggukan kepalanya. "Aku ingin pergi ke rumah Felix-hyung."

"Oh! Kebetulan sekali," seru Woong yang sukses mengejutkan Jeongin. "kami juga akan pergi ke sana."

"Apakah hyungdeul ingin membicarakan perkerjaan di sana?" tanya Jeongin hati-hati, ia takut jika mereka ingin membicarakan pekerjaan, kehadirannya nanti akan menjadi penganggu.

"Tidakㅡ"

"Aniya! Kami hanya ingin melihat keadaannya dan baby, ini seperti kegiatan rutinan sebulan sekali." Woong dengan bersemangat menjelaskan, bahkan ia sampai menyela perkataan Woojin.

"Woong," tegur Bang Chan segera saat menyadari bahwa Woong baru saja mengatakan kata yang harusnya merupakan rahasia.

Menyadari kelalaiannya, Woong langsung menutup mulutnya dan menatap Jeongin dengan panik. "A-ah, itu..., maksudku...," ia kehabisan kata-kata.

"Aku sudah tahu." Jeongin mengatakan tiga kata itu dengan santai.

"Huh?" Tiga orang yang lebih tua dari Jeongin menatapnya dengan bingung.

"Aku tahu Felix-hyung punya bayi, dia mengandung." Jeongin memperjelas perkataannya. "Felix-hyung sendiri yang mengatakannya padaku."

"Benarkah?" Woong memaksakan tawa yang canggung. "Baguslah...,"

"Wow, never thought that Felixie told you about it," sahut Bang Chan yang terlihat tidak percaya bahwa Jeongin telah tahu rahasia besar Felix.

"Yeah, itu mengejutkan," sambung Woojin yang juga terlihat kaget.

Mendapati respon seperti itu, Jeongin hanya bisa menunjukkan senyuman tipis.

°amor noster: duodecimㅡfinis°

Hello, karena update kali ini gak berjauhan sama update sebelumnya. Bisa masuk sebagai kategori triple update, gak ya? Ehe. (○゚ε゚○)

Harusnya ini update kemarin kalau mengikuti jadwal update yang sudah aku tulis di bio. Tapi, maaf, kemarin aku lupa (╥_╥)

Agak stress sendiri sih pas nulis bagian Felix di sini, entah mengapa bikin depresi kalau dipikir-pikir lebih dalam.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Buat kalian yang mungkin mau membelikan aku cendol (donasi) bisa copy link di bawah ini:

trakteer.id/hunshinedelight
atau langsung klik link yang ada di bio ku.

Kalian bisa membelikan cendolnya melalui OVO/Go-Pay/LinkAja ataupun Transfer ATM. Selain donasi, jangan lupa tinggalkan pesan juga ya. Isi pesannya ngomongin pendapat kalian tentang cerita ini juga gak masalah kok.

P.S: Di sini mungkin aku juga akan ngasih konten berbayar sekaligus penyedia jasa, siapa tahu kalian perlu beta (editor tidak resmi) untuk cerita kalian atau perlu sesuatu untuk di translate.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

That's all, thank you for reading! Stay healthy and stay at home everyone!! Love ya.

xoxo,
hunshine delight

amor noster; hyunlixWhere stories live. Discover now