Rahasia: Kumohon Biarkan Dia Hidup

324 36 8
                                    

Hari ini hari kelima Danoh tidak masuk ke sekolah. Haru benar-benar khawatir bahwa sesuatu telah terjadi pada gadis itu.
Mereka telah berjanji akan bertemu dibawah pohon legenda pada tanggal 10 Oktober tapi sampai sekarang gadis itu bak menghilang ditelan bumi.

"Kumohon... Kumohon, biarkan Danoh hidup."

Haru terduduk lesu.
Posisi mereka kini sungguh menyulitkan. Haru yang kini mendapatkan peran di dalam komik 'Secret' tidak dapat meninggalkan sekolah dengan seenaknya.
Sedangkan scene antar waktu berpindah dengan cepat.

"Apa yang harus aku lakukan, Danohyaa.."
Pemuda itu terduduk lesu. Dia merasa tidak berguna saat ini.

"Aku percaya kau bisa mengubah takdirku. Kau tahu, kepakan sayap kupu-kupu yang kecil bisa membuat dampak yang besar. Begitu juga dengan kita, Haruyaa. Aku percaya bahwa tindakan kita selama ini bisa berpengaruh pada jalan cerita komik ini."

Tiba-tiba Haru teringat perkataan Danoh bahwa tindakan sekecil apapun pasti bisa membuat perubahan.
Pemuda itu kemudian bergegas. Dia tidak bisa menyia-nyiakan waktunya hanya untuk menunggu Danoh kembali. Dia harus melakukan sesuatu.

'Kumohon, biarkan Danoh hidup.'
Haru menulis kalimat itu diantara tembok saat Juda dan Namjoo akan melakukan sebuah adegan. Dia berharap penulis akan membacanya.
Sayang sekali, tulisan itu menghilang saat Namjoo dan Juda melakukan adegan mereka.

'Kumohon, biarkan Danoh hidup.'
Haru menulis disetiap jendela kelas. Pemuda itu sama sekali tidak menyerah

'Kumohon, biarkan Danoh hidup.'

'Kumohon, biarkan Danoh hidup.'

'Kumohon, biarkan Danoh hidup.'

Sebanyak apapun yang Haru tulis. Sebanyak apapun yang Haru sampaikan dan lakukan. Semuanya menghilang tanpa bekas.
.
.
.

Haru hampir menyerah. Semuanya sia-sia. Semuanya menghilang. Hanya saja dia masih akan mencobanya lagi. Lelaki itu berlari menuju halaman belakang sekolah mereka. Berbekal sebuah ranting, Haru mulai menuliskan kalimat itu dengan harapan penulis bisa membacanya.

"KUMOHON... BIARKAN DANOH HIDUP."

Tulisan raksasa itu menarik perhatian para murid Seuli High School. Sebagian dari mereka bahkan memfotonya.

"Sampai kapan dia akan terus berusaha?" Baek Kyung yang melihat apa yang dilakukan oleh Haru menghela nafas lelah. Baginya hal tersebut hanyalah sia-sia. Mengapa kita harus mengubah apa yang ditentukan penulis? Semua akan berjalan lancar jika kita mengikuti keinginan penulis, pikirnya.
.
.
.
.
Haru kelelahan. Setelah memenuhi lapangan dengan tulisan. Lelaki itu tergeletak lelah. Harapannya kali ini penulis membaca tulisannya.

*Sreeek*

Tiba-tiba suasana berubah menjadi malam. Tulisan yang susah payah Haru buat hilang dalam sekejap. Haru memandangi semuanya dengan perasaan sedih. Dia sangat ingin mengubah takdir Danoh walaupun hanya sedikit. Lelaki itu sedikit bergumam. Tangannya mencengkram dadanya yang tiba-tiba terasa sakit.
Kenapa?
Kenapa? Rasanya sesakit ini.

Dia hanya ingin Danoh hidup, menjalani masa mudanya dengan bahagia. Bisa hidup sampai tua bersama keluarganya kelak.

Tapi kenapa? Kenapa penulis begitu kejam pada Danoh.

Jika suatu saat ada pengorbanan supaya Danoh tetap hidup. Maka Haru dengan senang hati akan melakukannya.
Tidak apa-apa. Tidak apa-apa jika dia tidak ada disisi Danoh suatu saat nanti. Karena yang dia inginkan hanyalah...

"Kumohon. Biarkan Danoh tetap hidup."
.
.
.
.

End.

Chapter kali ini terinspirasi dari manhwanya. karena manhwanya lebih nyesek dari dramanya.
Mohon maaf tidak ada interaksi DanHaru. Hari ini Haru-centric.

Malam ini saya sedang mellow. Jadi saya nulis yang sedih sedih. Walau sama sekali kurang ngena sedihnya, wkwkwk.

Extraordinary Us (DanHaru) ✓Where stories live. Discover now