Aku dan bayanganku

48 1 0
                                    

Ketika aku bahagia, aku selalu bersuka cita
Bercerita, berbagi rasa
Semua turut merasa
Melukiskan senyuman
Menyampaikan kebahagiaan
Seakan akan menyampaikan pesan pada dunia
"Terima kasih dunia. Aku bahagia!"
Namun,
Saat kesedihan menerpa dan aku berbagi rasa
Lantas, siapa yang ikut merasa?
Disaat aku mulai bercerita, seolah-olah tak menyapa
Disaat aku ingin berbagi rasa, namun seperti terpaksa
Siapa yang peduli?
Tak seorang pun ingin mencermati
Dikala aku dilanda ceria
Seolah berkata, "Mari berbagi cerita!"
Disaat nestapa melanda
Semua berkata, "Aku tidak bisa.."
Memang tidak adil..
Aku butuh, sepasang telinga untuk mendengarkan
Sebuah lisan untuk anjuran
Sepasang lengan untuk menguatkan
Dan sebuah perasaan untuk merasakan
Namun, apa daya?
Itu sebatas sebuah keinginan
Yang ada hanya sebuah bayangan..
Tanpa sepasang telinga
Sebuah lisan
Sepasang lengan, dan
Sebuah perasaan.
Tak apa..
Ini bagian dari pendewasaan
Bahwa hidup tak selalu menyenangkan
Kesedihan pun tak selalu datang
Namun, bagaimana jika kesayuan datang dan yang ada hanya bayangan?
Bercerita tanpa didengarkan
Mengadu tanpa anjuran
Menggenggam tanpa kekuatan
Berperasaan tanpa merasakan
Cukuplah wudhu sebagai ketenangan
Shalat sebagai pengaduan
Sepertiga malam sebagai penyelesaian.
Tetapi,
Tak selamanya keadaan disalahkan
Dia datang untuk mendewasakan
Tak selamanya juga kesalahan insan
Yang tak pernah mengerti keadaan
Sejatinya kau harus membiasakan
Bahwa hidup tak selalu seperti yang diinginkan
Cukup sudah menyalahkan keadaan
Jadikan diri terus belajar
Dari setiap keadaan yang datang
Percayakan kemampuanmu
Jika bukan dirimu, siapa lagi?
Kau harus percaya,
Saat hari ini dilanda duka,
esok bahagia kan kembali jua
Saat hari ini kau bahagia,
jangan terlalu terpana
Bisa saja,
sang duka datang mengusir bahagia.
Temanku,
Kau tak sendiri
Ada Rabbmu menemani
Yang tersedia setiap waktu
Mendengar keluh kesahmu
Menjawab semua doamu
Tolong,
Jangan berharap padaku,
Aku hanya temanmu
Yang bisa saja membencimu tanpa sebab
Namun,
Aku selalu memaafkanmu tanpa syarat.
Temanku,
Berdamailah dengan keadaan
Dia datang untuk mengkokohkan
Bukan untuk menjatuhkan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 10, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

KeadaanWhere stories live. Discover now