Melbourne Apartment

a reunion (?)

"Duh apalagi nih, jadi aku bawa baju ganti ga ya, Iqbaal serius ga sih nyuruh nginep." aku berkemas sambil menggumam sendiri. Berkali-kali mengecek barang bawaan, kuatir ada yang ketinggalan.

"Aku jaga-jaga aja deh bawa baju, kalo emang beneran harus nginep. Kalo ga kepake ya gapapa juga, yang penting udah persiapan" sejenak aku tertegun, lalu menggeleng-gelengkan kepala mengusir pikiran-pikiran aneh yang hinggap di otak ini, tapi tidak bisa menghilangkan senyum girang yang sedari bangun tidur tadi melekat terus di bibirku, hehehe

Seneng banget akhirnya aku bakal ketemu Iqbaal lagi setelah sekian lama, I miss him so much. Tadinya aku udah kuatir dia akan marah karena seminggu kemarin kuabaikan dia, sibuk membereskan segala persiapanku untuk hidup di sini sendiri. Udah kangen rumah sebenernya, padahal baru seminggu pergi.

Setelah memastikan semuanya lengkap, aku memakai mantelku, dan bersiap pergi. Naik bus ke Flinders, berpindah ke metro untuk sampai ke Huntingdale, then ride one more bus to get to Clayton Station where I will meet Iqbaal, udah ga sabar banget.

to : Iqbaal Ramadhan

"Baal, aku berangkat ya, udah jalan ke Flinders nih" -- sent

Tidak lama kemudian HPku bergetar, nama Iqbaal muncul di layar, a facetime, I rejected it.

to : Iqbaal Ramadhan

"Pssstt di public transport, aku gapapa kok, tenang aja hehehe"— sent

Kurang dari satu menit, balasan Iqbaal masuk,

from : Iqbaal Ramadhan

"Ati-ati, Ya, aku tunggu di Clayton, kalo ada yang godain kamu teriak aja, bilang nanti dilaporin ke Dilan biar dia hilang hahaha, share live location kamu ya, see you :*"

to : Iqbaal Ramadhan

"Ih apasih genit hahaha, live location sent ya Pak, see you"

Aku menyimpan HPku dalam saku mantel, lalu memandang ke luar jendela bus, Melbourne lebih sering mendung, seperti saat ini. Tapi aku bersyukur hatiku tidak.

Pikiranku melayang kemana-mana, mengingat banyak cerita yang meliputi aku dan Iqbaal, Dan lucunya, sekarang kita malah di sini, di satu kota yang sama, janjian ketemu pula, tanpa ada yang mengganggu atau menghakimi, just us. Life can be that funny sometimes.