1 : The Last Once month

1 0 0
                                    

Indonesia, Akhir April 2020

"Huhh akhirnya ujian udah berakhir" ucap gadis barpakain aneh itu lega. Gadis itu menatap sahabatnya yang duduk di samping, raut wajahnya sulit untuk di artikan.

"Asiy lu kenapa?" Tanya gadis dengan julukan vampire itu pelan. Gadis di samping balik menatapnya, lagi-lagi dengan tatapan yang sulit di artikan itu. "Lu sehat kan siy?" Tanyanya lagi, memastikan keadaan sahabatnya dengan tenang walaupun sedikit kekhawatiran.

"Setelah ini kita bebas kan Sya?" Gadis itu mengangguk untuk menjawab pertanyaan sahabatnya. Gadis bernama Asiy itu menatap lurus kedepan, menatap seseorang di sebrang lapangan.

"Tapi kita bakalan pisah setelahnya" terdengar nada sendu dalam ucapan Asiy.

"Wajar Siy, lu tau Teori 'Datang dan Pergi'?" Tanya gadis dengan jaket abu-abu disampingnya masih dengan arah pandangan yang sama. "Gw, lu, Tya, Dia dan semua yang pernah datang dalam kehidupan kita, semuanya semu, pasti akan ada saat kita pergi terbawa oleh waktu" Lanjutnya menjelaskan tanpa mendengar jawaban Asiy.

"Lu bisa tanpa dia?" gadis itu diam. Gadis itu dan Asiy tau siapa 'Dia' yang dimaksud dalam percakapan kali ini.

"Mungkin,, Bukanya dulu juga gw hidup tanpa dia? seharusnya nanti juga bisa kan" Jawab gadis itu seraya tersenyum. Lagi-lagi dia seolah merasa sesuatu mengiris hatinya, Sakit!!.

"Sya! maaf ya, gw gabisa buat lu berhenti jatuh cinta sama dia! Seharusnya gw berusaha lebih keras kemarin buat bantu lu ungkapin perasaan lu" Nada sedih dan penyesalan yang dia dengar dari kalimat Asiy lagi-lagi membuat rasa sesak itu kembali.

"Siy! Gak ada yang bisa hentikan perasaan seseorang kecuali orang itu mau sendiri. Menyatakan ataupun memendamnya, Menyerah atau pun tidak,, Hanya dia sendiri yang bisa menentukanya" Katanya tegas.

"Lu gak salah, gw yang salah!" Dia meremas ujung jaketnya mencari pertahanan disana. "Nggak gitu Sya!!" Bantah Asiy atas pendapat sahabatnya itu.

"Gw tahu bahwa dia tahu perasaan gw dan kemudian dia gunaiin itu buat nyakitin gw, salah gw sendiri masih jatuh sama dia!!"

Gadis itu mengangkat tangannya, membuatnya seolah meraba bahu seseorang di sebrang sana. "Gw cuma bisa menggapai dia sebatas ini, udah saatnya gw berhenti kan Siy?" Dia tersenyum menghadap Asiy dan dia juga tersenyum dengan menganggukkan kepalanya.


Walau hanya menggapai dari kejauhan aku tidak keberatan, selama matahariku tidak memaksaku harus menjauh dari dirinya seperti matahari yang tak dapat aku nikamati keindahannya.

♢☆♢

Dia adalah Greysia Anastasya Maysa. Siswi kelas XII di SMA Bintang Antara di Kota Medan ini. Hari ini adalah hari terakhir mereka menjalani Ujian terakhir, setelahnya semua angkatan mereka akan bebas.

Asya memiliki phobia aneh yang bernama Heliophobia.

# Heliophobia merupakan rasa takut terhadap cahaya matahari. Pengidap heliophobia enggan terkena paparan sinar matahari. Jika seseorang dengan heliophobia terpaksa keluar di siang hari, maka dia akan menutupi tubuhnya sebisa mungkin dengan pakaian, jaket, topi, kacamata, bahkan mengoleskan sunscreen ke seluruh tubuhnya. 

Dia lebih memiih tinggal di dalam ruangan dan tidur siang di balik tirai.

Seseorang dengan heliophobia dapat mengalami kecemasan ketika terpapar langsung sinar matahari dan merasa panik sepanjang waktu hingga dia berhasil menyelamatkan diri masuk ke ruangan. 

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 21, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My Bimasakti Love StoryWhere stories live. Discover now