Prolog

3 0 0
                                    

Kalian pernah jatuh Cinta?
Sejak kapan perasaan itu dimulai?
Bagaimana kisah Cinta kalian?
Apakah happy ending seperti dongeng cinderella?
Atau berakhir menyedihkan seperti Romansa Romeo dan Julie yang romantis namun tragis?

Bagaimana jika aku menceritakan sebuah kisah sederhana tentang romansa remaja.
Bukan tentang seorang Bad Boy bertemu Nerd girl,
Bukan pula tentang benci menjadi Cinta anak SMA
Kisahnya sederhana, Apakah kalian mau membacanya?
Ini adalah kisah tentang aku, dia dan mereka.

- Greysia Anastasya Maysa

Indonesia, Februari 2024

"Pengantin wanita sudah siap?"

Seorang wanita cantik dengan Dress berwarna biru masuk kedalam ruang rias pengantin seraya menggendong seorang gadis kecil berumur tiga tahun dalam pelukannya. Juga seorang gadis berparas cantik dengan gaun abu-abu yang duduk di kursi roda ikut disampingnya.

"Lu cantik Sya, gaun pengantinnya cocok banget sama lu" Puji wanita itu seraya tersenyum sangat bahagia. "Yaudah yukk pengantin cowoknya udah lama nungguin permaisurinya" lanjutnya seraya tersenyum menggoda sang pengantin.

"Bentar dulu Sya, tudung pengantin lu kelupaan" Mendengar ucapan sahabatnya yang terduduk dikursi roda, Pengantin dengan gaun pernikahan berwarna dusty itu dengan segera berlari menuju kotak beludru pink yang terletak diatas meja rias.

"Untung lu cepet inget, kalo sampe lupa kan absurd banget"

"Iyaa hal kayak gini  hampir aja gw lupaiin. Pikun memang" sontak tawa ketiga gadis itu pecah mengisi ruangan itu.

Ketiganya kemudian keluar dengan anggun dari ruang rias. Paras cantik pengantin wanita terpancar jelas menyilaukan hadirin yang ada disana. Memang sangat pantas untuk disebut seorang dewi.

"Ehh diluar masih hujan ya, udah musim penghujan sihh jadi setiap hari pasti hujan kayak gini" Kata sang pengantin seraya menatap keluar.

"Mataharinya pasti bakalan bersinar lagi" Timpal gadis di kursi roda itu seraya tersenyum.

Derap langkah serta suara decitan roda menggema disepanjang jalan menuju ruangan yang penuh dengan orang-orang yang sedang bersuka cita diiringi pula dengan suara rintik hujan yang deras diluar sana. Ruangan dimana upacara sakral yang akan mengikat sepasang pengantin akan berlangsung.

Asiy menyerahkan pengantin wanita kepada ayahnya yang kemudian disambut dengan senyuman oleh sang ayah.

Suasana hening. Hanya suara hujan dan langkah kaki ayah dan anak yang berjalan menuju altar itu yang menggema memenuhi ruangan.

Disana, diatas altar seorang laki-laki tengah berdiri menantikan pengantin wanitanya dengan senyum manis yang terlihat sungguh bahagia.

Setelah sampai di altar sang ayah memberikan tangan putrinya kepada laki-laki yang akan menjadi menantunya itu.

Suasana masih hening, upacara pernikahan akan segera berlangsung. Semua orang tampak tersenyum bahagia menantikan janji yang akan segera diucapkan pasangan pengantin.

Semua fokus kearah altar, kecuali laki-laki yang berada disamping gadis cantik berkursi roda itu. Tatapannya hanya mengarah kepada gadis yang duduk disampingnya itu.

Gadis cantik yang saat ini tersenyum memandang kearah altar dengan mata berbinar menampakkan dia sangat bahagia.

Gadis itu kini berbalik menatapnya hingga tatapan mereka bertemu, lagi-lagi gadis itu menampilkan senyum manis yang secerah Mentari kepadanya.

"Setelah ini gw pengen banget liat matahari yang cerah. Semoga hujannya berhenti ya" gadis itu masih saja tersenyum bahkan sampai matanya menyipit.

Hey sun!  Shine for me, light me! I want to like your light:)

My Bimasakti Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang