2. Flashback

2.1K 258 81
                                    

🚫 TW / MENTIONING BLOOD, DEATH, SELF-HARM & HATEFUL LANGUAGES.



Chenle dan Yireon adalah teman masa kecil. Bahkan mereka berdua saling menyukai sejak lama. Sayang pertemanan mereka tidak sampai dewasa.

Itu semua berawal dari sang Ibu yang menyuruh Yireon untuk mampir ke rumah mereka. Ibu dan Ayah Chenle sangat menginginkan anak semata wayangnya ini menikah dengan Yireon lalu hidup bersama. Keduanya ingin anaknya bahagia dan belajar banyak hal satu sama lain nantinya.


Yireon dan Ibu sering menghabiskan waktu bersama, seperti memasak dan merajut berdua. Tapi Tuhan berkehendak lain hari itu, dia meninggalkanku, Yireon dan Ayah.

Aku berusaha keras untuk menerima segala kenyataan pahit ini, begitu berat takdir yang diberikan. Semesta mengambil orang yang sangat penting di kehidupannya, Ibunya.


Saat itu Ibu ingin sekali jalan-jalan sore dengan Yireon yang sudah dianggapnga seperti anak kandungnya sendiri. Mereka berencana pergi ke taman yang tidak jauh dari rumah megah milik keluarga Zhong itu.

Saat Ibu hendak memasuki mobil dan Pak Supir siap menancap gas untuk pergi ke taman, rem mobil tiba-tiba hilang kendali. Supir pribadi kami sudah berusaha mengendalikannya, namun sia-sia. Mobil menabrak pohon besar di pinggir jalan, terbalik-balik dan hancur mengenaskan. Bagian depan sudah tidak berbentuk karena penyok dan berasal. Yireon saat itu sedang membeli kue pie dan beberapa camilan untuk makan bersama di sana, jadi dia berniat menyuruh Ibu pergi duluan ke taman.

Tapi ketika Yireon keluar dari toko tersebut, senyumnya memudar.

Dia menjatuhkan plastik yang tadi dipegang nya erat-erat. Pie buah yang sudah tertata sempurna terjatuh ke aspal. Perempuan itu berlari sekuat tenaga dan masuk menerobos di sela-sela kerumunan orang.

Air matanya lolos keluar.

Yireon berteriak histeris melihat Ibu yang sudah dianggap ibunya sendiri tergeletak menggenaskan dengan cairan merah mengalir tak henti-henti disekitar kepala dan badannya.

Yireon menarik rambutnya. Menyelipkan tangan di kulit kepala hingga ujung kukunya memutih. Ia berlutut di depan Ibu. Dia merasa kehilangan akal, ia merogoh tubuh yang sudah keriput dan berlumuran itu kemudian memeluknya.

"Ibu, Ibu jangan pergi. Bertahan, aku mohon."

Sosok itu, yang telah melahirkan seorang anak hebat yang kini begitu Yireon cintai, membuka matanya perlahan.

"Nikahi Chenle. Nikahi... Anakku."

Sebelum pertolongan datang, Ibu pergi di pelukan Yireon. Yireon tidak peduli dengan kondisinya yang ikut berlumuran darah, ia menangis histeris bagai orang tidak waras.

"IBU, IBU BANGUN!"

Yireon menggelengkan kepalanya sambil terus memeluk Ibu, ia begitu menyesali perbuatannya. Sungguh.

Disaat Yireon merasa terpukul, seseorang mendorongnya hingga tersungkur.

"Biadab kau Wang Yireon! Wanita bajingan!" Chenle menampar Yireon di depan kerumunan orang-orang yang masih sibuk membicarakan kecelakaan yang terjadi.

REVISI [1] Rich Matchmaking ✔️ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang