"Hyung.... aku masih ingin minum."

"Tidak Doyoungie! Kau sudah mabuk. Ayo kita pulang."

Setelah membayar makanan mereka, Johnny berjongkok di depan Doyoung untuk menawarkan piggyback.

"Ayo naik!" Perintah Johnny.

Doyoung merengek tapi akhirnya naik ke punggung Johnny saat kepalanya mulai terasa pusing.

Di ambang batas kesadarannya, Doyoung bersyukur karena Johnny sudah menjadi kakak yang selalu ada untuknya.

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

"Doyoung kenapa John?" Tanya Taeyong khawatir saat Johnny masuk ke dorm dengan menggendong Doyoung yang tertidur.

Jaehyun yang melihat langsung mencemaskan keadaan Doyoung.

"Sepertinya Doyoungie sedang sangat sedih dan banyak pikiran. Tadi dia minum soju banyak sekali dan berakhir mabuk seperti ini."

Johnny yang melihat raut cemas Jaehyun dengan sengaja mendramatisir keadaan.

"Biar aku yang mengantar ke kamarnya, hyung." Jaehyun langsung mengambil alih Doyoung dari punggung Johnny dan menggendong Doyoung ala bridal menuju kamarnya.

Doyoung tanpa sadar sedikit bergerak, menyamankan posisinya di gendongan Jaehyun dan melingkarkan kedua tangannya di leher Jaehyun.

Jaehyun mencium kening Doyoung sayang dan melebarkan pintu kamar Doyoung dengan kakinya.

Jaehyun membaringkan Doyoung di atas kasurnya dan mengatur posisi Doyoung senyaman mungkin agar tubuhnya tak pegal nanti saat terbangun.

Jaehyun memandangi wajah Doyoung yang masih terlelap dan tanpa bisa ditahannya dirinya mencuri kecupan di bibir Doyoung.

"Apa yang membebani pikiranmu, hyung? Kenapa kau sampai mabuk begini?" Lirih Jaehyun. Jaehyun benar-benar sedih melihat hyung kesayangannya terlihat sangat kacau.

Setelah menyelimuti tubuh Doyoung, Jaehyun lalu menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang dan membaca buku yang ada di meja nakas Doyoung.

"Eung.." Doyoung tiba-tiba melenguh pelan.

Jaehyun yang mendengar lenguhan itu lalu mengusap rambut halus Doyoung dengan sebelah tangannya untuk memberikan rasa nyaman.

Doyoung tidur lama sekali sampai hampir jam makan malam. Sebenarnya Jaehyun tak tega membangunkan, tapi Doyoung bisa sakit bila melewatkan makan malamnya.

Doyoung sedikit terganggu saat merasakan ada sesuatu yang menyentuh pipinya. Doyoung coba menyingkirkan sesuatu yang mengganggunya itu tapi tak berhasil.

"Eung! Berhenti menggangguku!" Doyoung kesal dan membuka mata kelincinya.

Jaehyun tersenyum melihat Doyoung sudah membuka matanya. "Maaf membangunkanmu hyung, tapi kau harus makan malam."

"Jaehyunnie?" Doyoung menyentuh dimple Jaehyun untuk memastikan jika dirinya tidak sedang bermimpi.

Jaehyun terkekeh melihat tingkah menggemaskan Doyoung lalu menggenggam tangan Doyoung yang ada di pipinya.

"Ya hyung ini aku. Kepalamu sakit tidak?"

Doyoung menggeleng. Mata kelincinya sudah memerah dan airmata yang menggenang di pelupuknya pun akhirnya tumpah.

"Kenapa menangis Doyoungie hyung? Apa Johnny hyung melakukan sesuatu padamu?"

"Hiks tidak! T-tapi kau.. hiks.. yang membuatku.. hiks.. menangis." Doyoung semakin terisak.

Jaehyun marah, bukan pada Johnny tapi pada dirinya sendiri. Jaehyun menghapus airmata Doyoung lalu mendudukkan Doyoung di atas pangkuannya dan memeluk pinggang Doyoung.

"Jangan menangis Doyoungie hyung." Jaehyun lalu mengecup kening Doyoung dan berhasil membuat Doyoung menghentikan tangisnya.

Mata Doyoung mengerjap beberapa kali. Mencoba mencerna apa yang baru saja Jaehyun lakukan padanya.

"Maafkan aku, Doyoungie hyung. Aku hanya cemburu melihat member lain memelukmu dan bermain-main denganmu. Kau itu hanya milikku hyung."

"Dasar pabbo! Aku hanya menyukai Jaehyunnie. Aku hanya mencoba mencari tahu apakah hanya pelukanmu yang bisa membuat jantungku berdetak lebih cepat, membuat kupu-kupu beterbangan di perutku dan membuat pipiku merah seperti tomat. Dan kau tahu? ternyata memang hanya kau yang dapat membuatku merasa seperti itu."

Akhirnya Doyoung melakukannya, dia mengakui perasaannya pada Jaehyun dan seketika dirinya menyesal. Doyoung takut Jaehyun akan menganggapnya aneh. Doyoung hendak turun dari pangkuan Jaehyun untuk melarikan diri, tapi Jaehyun justru mengeratkan pelukannya di pinggang Doyoung.

Setelah kau menyatakan perasaanmu padaku lalu kau mau kabur begitu saja hyung? Setidaknya kau harus menungguku untuk menjawabnya."

Jaehyun menangkup pipi Doyoung dan menatap ke dalam sepasang mata kelinci itu.

"Saranghae Kim Doyoung, would you be mine?"

Doyoung mengangguk. Setetes airmata jatuh ke pipinya. Ya, Doyoung menangis lagi. Tapi kali ini karena bahagia.

Doyoung akhirnya sadar jika dirinya telah jatuh cinta pada Jaehyun dan Doyoung bahagia ternyata Jaehyun juga mempunyai rasa yang sama.

"Nado saranghae, Jung Jaehyun."

Jaehyun lalu membawa Doyoung ke dalam pelukannya. Dan Doyoung tersenyum ketika merasakan ribuan kupu-kupu beterbangan di perutnya.

Kesimpulan : Jaehyun is Doyoung's EVERYTHING!

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

"Akhirnya! Aku kira Doyoung hyung tak akan pernah mengungkapkan perasaaannya pada Jaehyun." Kata Jungwoo.

"Yes! Aku yang menang karena ternyata Doyoung yang mengakuinya duluan." Johnny bersorak gembira.

"Tapi yang bilang cinta duluan itu Jaehyun. Jadi kau yang harus bayar pada kami." Kilah Taeyong.

"Bukan begitu perjanjiannya Ttyong!" Balas Johnny sambil mencubit gemas pipi Taeyong.

"Jadi kalian harus bayar padaku masing-masing $10." Johnny sudah menadahkan tangannya seperti pemalak kepada Taeyong, Taeil dan Jungwoo.

Ketiganya saling berpandangan lalu menyeringai.

"KABUUUURR" Teriak Taeyong, Taeil dan Jungwoo bersamaan lalu secepat kilat mereka meninggalkan Johnny.

"Yah! Kembali kalian! Atau akan aku beri pelajaran!"

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Yah begitulah ketidakjelasan ff ini :))

Thankyou udah baca dan voment :))

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 03, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

JAEDO RANDOMWhere stories live. Discover now