Daripada Doyoung tersiksa menonton film yang bahkan dia sudah hapal semua dialognya, Doyoung pikir sebaiknya dia mencoba rencananya dengan Johnny.

"Hyung, kau tak merasa di sini dingin."

"Nope. Tapi jika kau merasa kedinginan, aku akan menaikkan suhu ruangannya."

"Johnny hyung tak peka. Sepertinya akan sulit membujuknya." pikir Doyoung.

"Hyung aku lelah. Aku kembali ke kamar saja."

Tapi sebelum Doyoung beranjak dari duduknya, tiba2 Johnny menahan tangan Doyoung.

"Jika kau lelah, kau bisa tidur di sini." Ucap Johnny sambil menyandarkan kepala Doyoung di dada bidangnya dan mengusap punggung Doyoung sayang dengan sebelah tangannya.

Doyoung terdiam kaku beberapa saat, tapi tak lama kemudian Doyoung merasa nyaman karena usapan tangan Johnny di punggungnya.

"Nyaman sekali. Hyung jadi bantalku saja ya..." Kata Doyoung sambil mendengarkan detak jantung Johnny.

Johnny tersenyum dan kini tangannya membelai rambut halus Doyoung.
"Kau selalu bisa datang padaku jika kau lelah, Doyoungie."

"Terimakasih hyung." Jawab Doyoung sambil melingkarkan kedua tangannya di pinggang Johnny.

Doyoung merasa sangat nyaman berada di dekapan Johnny, tapi dia tidak merasakan sensasi kupu-kupu beterbangan yang menggelitik perutnya. Doyoung hanya merasa jika Johnny bisa menjadi tempatnya bersandar, selalu dapat melindunginya dan mendukungnya, seperti seorang kakak.

"Doyoungie Hyung!" Jaehyun memanggil nama Doyoung dengan senyum secerah mentari ketika dia masuk ke dorm.

Tapi senyumnya luntur saat melihat Doyoung dan Johnny berpelukan di sofa.

Kesimpulan : Johnny is DOYOUNG's bigbro and his personal pillow

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

"Oh kalian sudah kembali. Bagaimana makan malamnya, Jae?" Doyoung bertanya pada Jaehyun.

"Emm... Lumayan..." Jawab Jaehyun lesu.

"Kau kenapa Jae?" Tanya Doyoung saat menyadari perubahan mood Jaehyun.

"Tak apa" Jawab Jaehyun singkat lalu segera masuk ke kamarnya.

Doyoung menyusul Jaehyun ke kamarnya karena Jaehyun terlihat lesu. Padahal biasanya anak itu selalu bersemangat setelah acara makan-makan.

Doyoung mengetuk kamar Jaehyun tapi tak ada yang menjawab. Doyoung coba membuka pintu dan ternyata tidak dikunci. Doyoung melihat Jaehyun berbaring miring membelakangi pintu.

"Ada apa Jae? Kau sakit?" Tanya Doyoung khawatir.

"Tidak! Tolong keluar hyung. Aku ingin sendiri." Jawab Jaehyun dengan penuh penekanan.

Doyoung kaget karena Jaehyun tak pernah mengabaikannya apalagi mengusirnya seperti ini.

"Kamarku tidak dikunci jika nanti kau butuh teman bicara."

Setelah mengatakan itu, Doyoung keluar dari kamar Jaehyun dan tak sengaja menabrak Taeil.

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Last Target : Taeil

"Maaf hyung, aku tak melihatmu."

"Kau kenapa Doyoung-ah? Kau kelihatan sedih." Taeil menatap mata Doyoung yang memerah dan seperti ingin menangis.

Taeil membawa Doyoung ke dapur dan membuatkan teh hangat. Taeil duduk di samping Doyoung dan menanyakan kenapa dia tampak sedih.

Doyoung lalu menceritakan pada Taeil soal sikap Jaehyun padanya. Doyoung tidak mengerti kenapa Jaehyun tiba-tiba marah padanya dan mengusirnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 03, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

JAEDO RANDOMWhere stories live. Discover now