Hari Kelahiranku

37 0 0
                                    

Hari itu hari selasa di bulan penghujung tahun. Seorang ibu datang ke klinik melahirkan karen sudah mengalami sedikit kontraksi. Kejadian ini terjadi di tahun 90-an, yang mana edukasi untuk Ibu hamil masih terbilang cukup minim bahkan mungkin tidak ada, apalagi Ibu ini tinggal di pelosok desa. Kenyataannya, ketika Ibu ini sampai klinik dia merasa baik-baik saja, tetapi dia memutuskan untuk tinggal sehari, bila ada kemungkinan emang hari itu adalah hari kelahiran buah hatinya. Namun, setelah sehari berada di klinik tersebut, Ibu ini tidak merasakan ada gejala bahwa dia akan melahirkan, sehingga dia memutuskan untuk kembali ke rumah.
Sore harinya, Ibu ini ternyata mengalami kontraksi hebat, karena klinik dan rumah tempat Ibu ini cukup jauh jadi tidak memungkinkan untuk kembali lagi ke klinik. Seorang dukun bayi didatangkan ke rumah Ibu ini. Ya, memang dulu dukun bayi masih sangat dipercaya untuk membantu proses persalinan. Malam hari rumah Ibu ini cukup ramai dengan keluarganya yang menantikan si jabang bayi. Suara jangkrik diluar rumah pun ikut mengiringi suasana dirumah Ibu ini, hingga tiba-tiba suara jangkrik terkalahkan dengan suara tangisan bayi "Oeekk Oeekk Oekkk", bayi menangis. Semua bersuka cita, terlahirlah bayi perempuan yang mungil dengan berat badan 2,5 kg dengan mata yang indah. Dan Kamia Putri, nama yang disematkan untuk bayi mungil itu. Semenjak itu, Hari bayi Kamia dilahirkan menjadi Hari Kelahiranku. Ya aku adalah bayi Kamia 25 tahun yang lalu dan Ibu itu adalah ibuku.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 30, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Cerita KehidupanWhere stories live. Discover now