Prolog

1K 150 24
                                    

Seorang wanita Asia terlihat tersenyum puas menatap sebotol kecil cairan yang tercium begitu menarik. Terlihat beberapa yang lebih tua dan berdarah berbeda, mengecheck dan menatap bangga wanita itu.

"We're so proud of you", wanita itu tersenyum simpul dan memeluk seorang wanita berumur 40tahun itu.

"Thanks, and you're the best inspiration  I ever know, Emma", balas wanita itu. Tak lama setelah itu usai berbincang dengan orang-orang di sana. Sang pemeran utama menoleh ke arah pintu kaca ruang laboratorium tadi. Seorang pria berpakaian formal melambai padanya. Kemudian memberi kode agar wanita itu segera mendekatinya. Sesuai permintaan, wanita itu melangkah anggun mendekati pria itu.

"Park Joy-ssi, tunangan mu mencarimu",

"Maksud nya? Jangan becanda", wanita bernama Joy itu terlihat begitu serius.

"Dia telah kembali dari Seoul"

......................................................................

Joy berjalan cepat melewati ruang makan yang harusnya ia berada di sana bersama dengan yang lain nya.

"Baby, kau mau kemana?", pria dengan senyum manis dan tatapan penuh kasih sayang itu bertanya lembut padanya. Mau tidak mau Joy menghentikan langkahnya menatap asal suara itu.

"Kamar", jawab Joy singkat.

"V ada di sini dan kau ingin ke kamar?", tanya Chanyeol sang kakak memastikan.

"Selera makan ku tidak ada persis setelah melihat nya secara langsung", ucap Joy tajam. Ia bergegas kembali melangkahkan kakinya menuju kamarnya.

"Mau bagaimana lagi? Kau tetap saja menjijikan menurutnya", ujar Chanyeol tertawa pada pria tampan yang duduk dihadapannya. Pria itu tersenyum miring dan meneguk wine nya pelan.

"Aku tidak peduli", ujar pria itu. Chanyeol menggelengkan kepalanya.

"Apes sekali kalian berdua harus ada dalam perjodohan ini", komentar Chanyeol. Victory Kim, pria tampan yang menjadi lawan bicara Chanyeol hanya tersenyum lebar.

"Apes atau tidak. Membawa keberuntungan untuk perusahaan kita kan?", jawab Victory Kim. Pria yang biasa di panggil dengan sebutan V itu kembali menikmati hidangan nya.

"Bukankah orangtua kita sedikit egois?", tanya Chanyeol. V hanya menggeleng, ia tidak setuju dengan pernyataan itu.

"Mereka hanya ingin berinvest dalam hidup ku dan juga adik mu",

......................................................................

Ketukan suara di antara heels dan lantai terdengar begitu teratur. Joy berjalan dengan anggun dengan wajah datar dan langkah yang termasuk cepat. Nafasnya sedikit memburu namun sepanjang langkahnya ia masih mencoba untuk tersenyum pada beberapa orang yang berpapasan dengan nya.

"Kau mencari Yeri?", tanya seorang pria dengan wajah super tampan dan nada bicara yang hangat. Begitu mendapati pria itu berbicara padanya Joy tersenyum lebar. Jauh dari ekspresi datarnya.

"Eoh, Eunwoo-ya. Dimana Yeri?", tanya Joy. Terlihat pria super tampan itu menatap Joy kesal lalu terlihat mencubit hidung milik Joy karna kesal.

"Mau kukatakan berapa kali. Eugene! Jangan panggil aku itu di kantor", protes Eunwoo padanya. Joy tertawa ringan dan berpose meminta ampun pada Eunwoo agar hidungnya dilepaskan.

"Baiklah, jadi dimana Yeri?",

"Mungkin menggambar sketsa ilustrasi ruangan di rooftop. Mau kesana bersama?", Joy mengangguk sambil tersenyum ramah. Joy mengalungkan tangannya manja pada lengan milik Eunwoo. Eunwoo menyikapinya dengan senyuman menawan miliknya. Keduanya berjalan beriringan sambil bengcengkrama ringan. Lalu ketika mata indah milik Joy menangkap sosok Yeri dari jauh, sebuah pekikan keluar dari bibir plumnya.

"Yyak! kim Yeri, kenapa tidak bilang padaku bawah si brengsek itu belum ma.. ti...", suaranya mengecil persis ketika langkahnya semakin dekat dengan Yeri. Sosok lain terlihat duduk bersebelahan dengan nya. Sosok yang ia benci setengah mati selama 8 tahun belakangan ini.

"Kau berharap aku mati?", tanya pria itu dengan ekspresi datarnya. Joy memutar bola matanya kesal.

"Lalu kau merasa bahwa kau brengsek yang ku maksud?" Joy membalikan pertanyaan pada Victory Kim dengan wajah yang sama datarnya. Eunwoo terlihat bingung lalu menatap sosok pria asing itu. Namun dengan sopan dan ramah ia mengulurkan tangan nya pada V.

"Eugene Cha, atasan Yeri", ia mengulurkan tangan nya ramah. Victory Kim meraih uluran Eunwoo.

"Victory Kim, tunangan dari wanita yang menempel pada mu seperti parasit",

......................................................................

Wanita bermata kucing itu, Kim Jennie. Terlihat memijit pelipisnya. Ia sungguh pusing karna kedua sahabatnya tidak henti-hentinya melontarkan kalimat perdebatan satu sama lain.

"Sudah ku bilang aku tidak tahu, Joy", ujar Yeri. Joy memandangnya tajam dan menghela nafas kasar.

"Aku benci sekali padanya, kau tahu itu. Kenapa masih hidup sih", tukas Joy kesal.

"Kau! Beraninya menyumpahi oppa ku mati?!", pekik Yeri kesal. Joy terlihat tak kalah emosi.

"Lalu bagaimana dengan aku yang merasa ingin mati setiap kali mengingat perbuatan kakak mu?!",

"YYAK! KALIAN HENTINKAN! JOY! AISH!", Jennie mengagetkan seisi ruangan cafe itu ketika berteriak penuh emosi. Yeri dan Joy segera menutup rapat mulut mereka. Begitu sadar atas apa yang ia lakukan, Jennie mengucapkan kata maaf pada para pengunjung cafe disana.

"Syukur kau mengumpat dalam bahasa Korea Jen", ucap Yeri. Yeri menerima tatapan tajam dari Jennie refleks.

"Maafkan kami", Yeri dan Joy berujar kompak sambil tersenyum kikuk dan lebar.

"Joy, ku sarankan. Jangan membenci seseorang terlalu dalam", ucap Jennie. Yeri mengangguk setuju.

"Joy, aku tidak membela kakak brengsek ku itu. Hanya saja, bolehkah kau hidup tanpa terlalu mendengarkan orang lain?",

"Tidak. Jika aku tidak mendengarkan orang lain siapa yang akan ku dengar?", keras kepala. Joy benar-benar wanita keras kepala.

"Suara hatimu sendiri. Itu yang harus kau dengar", entah sejak kapan. Eunwoo berada di dekat mereka. Joy menatap Eunwoo sendu.

"Eunwoo benar"

......................................................................

Joy membaringkan tubuhnya di atas ranjang super empuk miliknya. Jam sudah menunjukan pukul 3 subuh namun kedua mata indah itu masih tidak tetutup, tatapan Joy begitu kosong.

Mengapa kau kembali? Tidak bisakah kau pergi sejauh mungkin sehingga tidak ada lagi jejakmu yang tertinggal. Kau hanya bayangan gelap yang tiba-tiba memberikan kegelapan di masa laluku. Memang semuanya bukan salah mu. Namun semuanya berawal dari mu Kim

......................................................................

Yuhuu, aku bawa ff baru buat kalian. Semoga cukup menarik dan bisa buang bosan nya kalian ya. Jangan lupa vote n komen

Full Of Me ( VJoy )Where stories live. Discover now