Along with its consequences

Comincia dall'inizio
                                    

"Oh ya? Siapa, No?" gue berujar, nggak mempedulikan tatapan-tatapan penuh arti dari segenap rekan kerja Enam Hari di meja ini.

"Egi. Kenal maneh, Jeff?" ia bertanya, tampaknya oblivious dengan hujaman tatapan penuh arti saat nama 'Kala Pagi' tadi keluar dari mulutnya.

"Oooh si Egi, tau gue" gue mengangguk kala mengingat sosok yang dimaksud. "Dia bukannya lagi ngerjain JFW ya?"

"Nah itu dia, makanya ntar coba mau aing tanyain dulu dia free apa nggak tanggal 23, kalo free mah nggeus weh kita pake dia aja." Sumino berujar. "Enaknya kalo sama Egi teh dia ada banyak kenalan fashion label di sini, jadi ya... siapa tau yekhaaaaan, nambah sponsor" kelakarnya.

"Wah ini, lumayan nih" Jamile menjentikkan jarinya, diikuti dengan anggukan sepakat lima kepala lain di meja ini.

"Eh, eh bang... mau nanya" Dodi mengangkat tangannya.

"Dod, jangan kebiasaan napa ish. Nanya mah nanya aja lu kaga lagi di kelas" Jamile mengomel seperti ibu mengomelnya anaknya yang susah disuruh tidur siang.

"Hehe ya maap... kebiasaan..." Dodi cengengesan. "Eh ini berarti tanggal 23 tuh kita take yang sama talent aja 'kan? Bukan yang kitanya?"

Sumino mengangguk. "Iya, kita take yang talent dulu semua hari pertama biar kelar. Terus yang kalian besoknya di situ ama di studio"

"Bisa, Dod. Lo masih bisa jemput Alisha hari Sabtu, tenang aja" Wira menepuk bahu Dodi.

"Alisha saha yeuh?" Sumino bertanya pada Bram.

"Cewenya Dodi, sekarang lagi kuliah di Aussie tapi mau balik liburan ke sini nanti" jawab Bram.

"Lo ajakin aja dia ke lokasi, Dod. Hari pertama gitu, 'kan kita nggak take apa-apa tuh, cuma mantau talent aja" gue berujar.

Dodi mengangguk perlahan. "Oke... oke. Sip"

"Oke jadi berarti ini konsep, script, sama talent udah fix ya. Yang harus di-follow up minggu ini tinggal stylist sama tim produksi" Jamile membacakan catatannya dengan ringkas. "Oh ya, kemaren Bang Iko bilang gue katanya mau ikutan kalo kita meeting lengkap sama talent, stylist, dan tim produksi"

"Gaaasss" Bram berujar, menyandarkan tubuhnya di bangku.

"Yaudah itu aja dulu kalo gitu ya buat meeting sekarang. Makasih semuanyaaaa!" Jamile bertepuk tangan kecil, menutup meeting kali ini. "Makasih ya, No. Ditunggu follow up-nya buat si Egi sama tim produksi. Kalo ada apa-apa, kontak gue aja oke!"

"Siaaaaap" Mino menggesturkan tanda 'ok' ke Jamile.

Sementara obrolan dengan topik lain mulai bergulir di meja ini, gue meraih ponsel gue seraya menyalakan sebatang rokok.

[WhatsApp]

Matthew

You're still coming to the wedding right?

Gue menghela nafas saat membaca kembali pesan singkat dari sahabat lama gue itu. Jujur gue masih bingung. Kalau gue mengiyakan untuk tetap datang ke acaranya berarti gue harus bertemu lagi dengan Sam and only god knows what kind of situation I'll face with him there. Tapi kalau gue memutuskan untuk nggak datang ya, nggak enak juga.

Matt might be on the brink of losing all of his best men. And his best friends.

[WhatsApp]

Jeff Wiraprasetya

Gue usahain

Take it as a 85% yes

HollowDove le storie prendono vita. Scoprilo ora