Saat Bertemu Dia

4.1K 511 139
                                    



●○●Enjoy●○●




"Felix! Berhenti mainin ujung rokmu! Sini duduk, biar Seungmin bisa make-up-in kamu!"

"Iyaa, kak Jisung cerewet!"

Jisung memijat dahinya, pusing sendiri menghadapi anak asuhannya yang terkadang terlewat polos dan menyebalkan itu.

"Kamu cantik, Lix."

Felix tersenyum lebar, menerima pujian dari sang penata rias dengan senang hati. "Makasih! Aku agak nggak percaya diri sih, karena baru pertama kalinya crossdress, takut sama respon netizen."

Sang penata rias, Kim Seungmin, mengambil cushion dan mulai mengaplikasikannya pada wajah model di hadapannya. "Bukannya kamu sendiri yang sering bilang, clothes have no gender? Percaya diri, lah." Seungmin kali ini mengaplikasikan glitter perak dengan kuas di atas tulang pipi Felix, memberi aksen fokus pada frecklesnya agar lebih terlihat menonjol. "Kak Woojin yang pilihin bajunya?"

"Yep!" Felix mengangguk semangat. "Lucu, kan?" Dia mengelus ujung rok hitamnya.

Seungmin mengangguk. Outfit pret-a-porter Felix untuk pemotretan kali itu memang sangat menarik, dengan konsep kampanye yang sama, Clothes Have No Gender yang sedang dipopulerkan banyak model maupun influencer masa kini lainnya. Pemuda yang kini bersurai bak permen kapas itu mengenakan crop top dengan spaghetti strap dan rok pendek di atas lutut dengan belahan di beberapa tempat, ditambah fishnet, choker berliontin lingkaran, boots ber-hak tebal, dan jaket kebesaran yang hanya disampirkan di bahu.

"Seungmin! Felixnya siap? Lima menit lagi take!" Jisung sang manager menghampiri dengan tidak sabaran, berdecak melihat Felix yang hanya menyengir polos ke arahnya. "Jangan senyum-senyum."

"Kak Jisung ih, galaaaak! Aku aduin kak Chan, lho!"

"Cepetan. Fotografernya udah nunggu, nanti dia marah-marah, kamu dikatain nggak profesional."

Chan memandang felix "Emang fotografernya siapa, sih?" Felix melirik ke cermin, menemukan bayangan pemuda jangkung dengan kemeja flanel digulung sesiku dan satu tangan memegang kamera yang memandanginya dengan wajah bosan. "Oh haiiii Hyunjin!"

"Hei, Pixie." Pemuda itu mengambil beberapa foto dengan kameranya, direspon dengan rengutan Felix.

"Aku belum siap!"

"Nggak masalah, kalo gue yang foto bagus hasilnya. Bisa buat nambahin hasil portofolio candid lo."

"Liat sini." Seungmin mengangkat dagu Felix dan mengaplikasikan lipstick merah menyala pada bibir sang model, memandanginya lebih lama dari batas wajar, mendapat delikan memperingatkan dari sang manager dan sang fotografer yang berdecak. "Okay, you're ready to go!"

Felix mengangguk, melangkah riang ke bawah lampu sorot. Managernya melangkah mendekatinya, wajah pemuda yang beberapa tahun lebih tua darinya itu nampak gusar.

"Fel—kamu photoshoot hari ini jadinya sendirian, nggak masalah?"

"Hah kok gitu, kak? Model yang katanya mau bareng aku gimana?"

"Batalin kontrak, dia nggak mau crossdress, katanya. Ngerusak image."

Felix membuat ekspresi jijik yang kentara. "Ew, toxic masculinity. Enggak apa-apa, kak. Lagian kan berarti bayarannya nggak dibagi dua."

Jisung mendengus mendengar ucapan felix. “Bukan cuma itu, dia juga batalin kontrak deket-deket jadwal pemotretan, dikira ngebatalin kontrak gampang apa,” gerutu Jisung kesal, mengingat betapa pusingnya ia ketika mendengar partner pemotretan felix tiba-tiba membatalkan kontraknya secara sepihak.

DuendeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang