[Bagian dua]

55 19 0
                                    

Wanda celingak-celinguk ke kiri dan kanan mencari dua sahabatnya, Arini dan Asma .

"Andaaaa.... teriak asma sambil melambaikan tangannya agar Wanda bisa menemukannya .

Wanda tersenyum melihat dua sahabatnya . Dirinya mendatangi Asma dan Arini .

"Braaakkkkkkk....
Karna terburu-buru, nggak sengaja Wanda menabrak seorang pemuda .

"Aduuuuhhhh... maaf mas, saya nggak sengaja .

"Saya yang minta maaf karna jalan nggak lihat-lihat, tutur pemuda tersebut .

Wanda segera membereskan barang-barangnya yang berantakkan di lantai . Pemuda tersebut pun membantu sambil membereskan buku-bukunya juga .

Asma dan Arini hanya berdiri di meja mereka sambil menontoni sahabatnya yang sedang kecelakaan kecil .

"Ini bukunya . Sekali lagi saya minta maaf .

"Iya mas nggak apa-apa . Saya juga salah, tutur Wanda seraya tersenyum malu .

Wanda langsung meninggalkan pemuda tersebut dan datang ke Asma dan Arini . Pemuda tersebut menatap Wanda dan tersenyum .

"Tega kalian dua . Temen lagi susah bukan di tolongi malah di tontoni , gerutu Wanda .

"Hihi.. hihi.. Asma dan Arini malah tertawa .

"Dasar kelakuan, nyinyir Wanda sambil manyun .

Pemuda tadi membuka bukunya . Namun buku yang dibukanya entah punya siapa . Dilihatnya isinya, sebuah tulisan puisi yang indah .

"Cinta mampu membuat amarah menjadi senyum...
Cinta mampu membuat sedih menjadi bahagia...
Cinta mampu membuat sakit menjadi sembuh...
Cinta mampu membuat gelisah menjadi tenang...

Karna cinta kita mampu bertahan
Karna cinta kita mampu mentoleransi sesuatu...
Sebab cinta datang dari mata dan turun ke hati yang begitu tulus tempatnya...

Dirinya jatuh cinta pada tulisan tersebut .

"Namun siapa pemiliki tulisan ini ? Pikirnya dalam hati .

Teringat tentang perempuan yang nabrak dirinya tadi . Kebetulan mereka sedang berada di satu tempat . Mata pemuda tersebut mengelilingi cafe tersebut mencari perempuan tadi . Dirinya tersenyum begitu menemukan sosok perempuan tersebut .

"Maaf... ini buku kamu ?

Wanda dan dua sahabatnya yang sedang asik memperbaiki skripsi, menoleh ke arah suara tersebut . Wanda melihat buku yang di pegang pemuda yang tidak sengaja ditabraknya tadi . Dirinya refleks langsung berdiri .

"Oh iya mas ini punya saya, saut Wanda sambil mengambil bukunya .

"Iya tadi keselip di buku aku . Puisi kamu bagus-bagus .

"Makasih mas .

"Maaf ya aku lancang . Nggak sengaja kebuka . Aku pikir tadi buku aku . Nggak perhatiin, main buka aja .

Wanda sedikit mengangguk dan tersenyum membalas pemuda tersebut .

"Namaku Daffa, ucap pemuda tersebut mengulurkan tangannya .

"Wanda !
Wanda memberi salam dengan cara melipat kedua telapak tangannya di depan dadanya sembari memberikan senyum pada Daffa . Daffa pun mengikuti salam Wanda dan tersenyum kembali pada Wanda .

Terlihat Daffa sangat tertarik dan mengagumi Wanda . Seperti jatuh cinta pada pandangan pertama . Dan Daffa masih mempercayai tentang pernyataan itu .

Ternyata atas izin Allah, doanya di ijabah oleh Allah . Daffa di pertemukan oleh Wanda . Perempuan yang hampir sempurna di matanya sesuai kenginannya .

"Boleh minta nomor hp kamu ? To the point Daffa sambil memberikan hp nya ke Wanda .

"Untuk apa mas ?

"Ada yang ingin ku tanyakan suatu saat nanti .

"Tanyakan saja sekarang mas .

"Tidak bisa ...

"Kenapa ?

"Karna harus izin dulu sama Allah . Makanya aku minta nomor hp kamu dulu . Nanti kalo udah tepat baru ku tanyakan .

Wanda tersenyum melihat kelakuan Daffa sambil mengetikkan nomor hp nya di hp Daffa . Asma dan Arini malah menyenggol-nyenggol Wanda sembari menggoda sahabat mereka itu .

"Makasih ya ... nanti kalo udah di izinkan Allah, pasti aku tanya . Assalamu'alaikum...

"Wa'alaikumsalam ... jawab Wanda .

"Cieee.... !!!!

Asma dan Arini terus menggoda Wanda . Pipi Wanda yang cubby pun memerah karna tersipu malu . Wanda terus memperhatikan langkah Daffa yang pergi keluar dari cafe tersebut .  Sepertinya Wanda juga menyukai Daffa . Karna kali ini pandangan Wanda ke Daffa jauh berbeda dengan pandangannya yang biasa saja ke semua lelaki yang berbicara padanya .

Daffa yang terlihat rapi, santun . Bahkan gerak tubuhnya bisa dilihat bahwa Daffa adalah lelaki yang sangat menghargai perempuan mana pun terutama ibu kandungnya dan istrinya kelak .

"Kayaknya sahabat kita lagi jatuh cinta ini Ma, goda Arini .

"Apaan sih kalian, saut Wanda malu-malu .

"Hi..hi..hi..hi.. Asma dan Arini tertawa setelah menggoda sahabatnya .

Dan tiga sahabat itu melanjutkan memperbaiki skripsi mereka yang besok harus dikumpul kepada dopping masing-masing . Berburu waktu karna hari sudah siang . Sedangkan sore hari Wanda harus udah berada dirumah .

Sakinah BersamamuWhere stories live. Discover now