"Tentu. Aku sedang membujukmu. Berbohong tidak terdengar menguntungkan jika dilakukan sekarang"

"Kau benar. Tapi aku tidak mau"

"Jangan mempersulit. Kau tahu kalau kau juga menginginkanku, Choi Soobin"

Soobin menatap Yeonjun sanksi. "Maaf? Aku? Menginginkanmu?" ujarnya sarkas.

"Tebak siapa yang tidak mau melepaskan ku kemarin malam?"

"Tidak usah mengungkit ngungkit!"

Yeonjun membalas dengan mengendikan bahunya acuh. "Jadi bagaimana?"

"Tetap tidak mau"

"Keras kepala sekali. Padahal kemarin kau memohon mohon padaku. Sampai sampai milikku ini tidak mau kau lepaskan. Kau mainkan bahkan sampai kau makan, mengemutnya seperti permen. Tidak mau melakukannya lagi?"

"Berisik, sialan!"

Yeonjun terkekeh. "Lihat, bahkan wajahmu memerah lagi"

"Aku tidak peduli! Aku tetap tidak mau!"

Mendengar penolakan yang tak kunjung reda, Yeonjun memutuskan untuk mengakhiri sesi bicaranya. Sekarang tindakan lah yang diperlukan.

Yeonjun menaruh tangannya dikedua sisi pria yang masih ada diatas kasur dengan selimut yang menutupi pinggang hingga kakinya itu. Setelahnya, Yeonjun membawa badannya mendekat hingga punggung si manis pun menubruk senderan kasur karena semakin mundur.

"Kau mau apa? Menyingkir. Aku mau makan dan setelahnya pulang" Soobin berujar datar.

"Kau tidak akan bisa keluar dari sini sebelum menyetujui penawaran ku"

"Hey! Itu pemaksaan!"

"Aku tidak memberimu pilihan, sayang"

Setelahnya, Yeonjun kembali menerjang bibir tipis itu. Tangannya dengan cekatan mengambil nampan dipangkuan Soobin dan menaruhnya diatas nakas samping tempat tidur.

Soobin sendiri masih berusaha menolak. Kedua tangannya mendorong dada Yeonjun kuat hingga ciumannya terlepas. "Kau bajingan!"

Yeonjun tidak mendengarkan dan ia pun mengunci kedua tangan Soobin kemudian lanjut memakan rakus bibir tipis itu.

Awalnya Soobin masih berusaha menolak. Tapi lagi lagi, ia terbuai oleh ciuman Yeonjun.

Choi Yeonjun is a good kisser. So fuckin' good kisser and Soobin can't refuse his kiss.

Yeonjun kembali melepaskan kuncian tangannya. Tahu kalau, kedua tangan itu tidak akan menolaknya lagi.

Dan benar saja. Kali ini, kedua tangan itu langsung memeluk erat lehernya.

See? Sebenarnya menaklukan Soobin itu sulit diawalnya saja. Dan kalau titik lemahnya sudah tercapai, maka dia akan menjadi anak manis yang sangat penurut.

"U-ugh Yeonjun. Leher, aku ingin leher...."

Tanpa diminta dua kali, Yeonjun langsung mendaratkan ciumannya dileher Soobin. Kembali menghisap dan menggigit tanda tanda yang masih terpampang jelas disana.

"Mmhh Yeonjun......"

Soobin menggigit bibir bawahnya dan meremas sensual rambut yang lebih tua. Dia selalu menyukai saat bibir Yeonjun menjelajahi tubuhnya.

Sementara Yeonjun, ia juga menikmati apa yang dilakukan Soobin padanya. Entahlah hanya saja, Yeonjun selalu menyukai bagaimana Soobin takluk dan menikmati permainannya.

Kali ini, Yeonjun tidak mau basa basi. Dia membuka kaos dan celana pendek yang dipakai nya kemudian menyingkap selimut yang menutupi bagian bawah Soobin yang tidak memakai bawahan apapun.

Untuk Hoodie yang dipakai Soobin, Yeonjun tidak mau membukanya. Bahkan saat Soobin berinisiatif sendiri untuk melakukannya, Yeonjun menahannya. Fantasinya cukup liar untuk melihat Soobin tersiksa dengan Hoodie oversizenya yang tetap menggantung ditubuhnya.

Yeonjun membuka paha Soobin yang sebelumnya tertutup rapat dan memposisikan dirinya di tengah, menggesekkan kebanggaannya pada titik sensitif yang lebih muda.

Dan terus seperti itu seperti tidak berniat untuk memasukkannya.

"Uhh Yeonjun....masukan"

"Kenapa harus kulakukan?"

Yeonjun memulai rencana pertamanya.

"Jangan menyebalkan disaat seperti ini!"

"Aku tidak menyebalkan. Aku hanya tidak ingin melakukannya dengan orang yang tidak menginginkan ku"

Soobin menggeram rendah. Ia menatap Yeonjun tajam. "Aku menginginkan mu! I want you, bastard! So stop talking and just fuck me now!"

Yeonjun menyeringai. "As your wish, baby boy"

Setelahnya, apa yang dilakukan Yeonjun kembali membuat Soobin mendongak nikmat dengan mulut terbuka.

"Ugh yes, there Yeonjun. Eummh"

Yeonjun bergerak brutal. Menumbuk titik terdalam tubuh dibawahnya berkali kali. Sebelum kemudian gerakannya melambat dan berakhir diam.

"A-ada apa?" Soobin berujar lemah. Nafsunya sudah di ubun ubun dan Yeonjun malah memperburuk keadaan dengan tidak melakukan apapun.

"Aku ingin kau menyetujui penawaran ku terlebih dulu"

Soobin menggigit bibir bawahnya. "Kita bisa membicarakan itu nanti"

"Aku ingin sekarang, Soobin" balas Yeonjun sambil bergerak perlahan. Sangat pelan yang mana itu malah membuat Soobin lebih menderita.

"Yeonjun, please" Soobin merengek. "Ini menyiksa"

Yeonjun memberikan satu tumbukan dalam dan lanjut berdiam diri.

"Aku hanya ingin jawaban, Soobin"

"Ugh ta-tapi.....aku....."

Yeonjun melakukan satu tumbukan lagi. Yang mana membuat Soobin semakin menginginkan lebih dan lebih.

"Ahn Yeonjun....again...."

Yeonjun menyeringai. Soobin sudah berada ditahap dimana dia akan melakukan apapun untuk mendapatkannya. "Katakan iya dan kau mendapatkan yang kau inginkan"

"Iya. Iya. Yeonjun, please"

Yeonjun mengelus pipi pria dikungkungannya ini. Dan Soobin menikmatinya dengan menutup mata dan balas menggesekkan pipinya pada telapak tangan yang lebih tua.

"Good boy"

Setelahnya, Yeonjun kembali menghancurkan tubuh dibawahnya ini.

Lihat? Seorang Choi Yeonjun itu akan, dan harus mendapatkan apa yang dia inginkan.

Dengan cara apapun.

TBC

Semoga maljum kalian berkah yeoreobun :>

MAAPKAN DAKU T^T

Jangan lupa votment dan makasih udah mampir! 🙏

Luv U 💞

Salam,

Cai

Hei, Baby boy - yeonbinWhere stories live. Discover now