"Kau menyebalkan"

Yeonjun terkekeh. Ia pun melepaskan tangan Soobin dan beranjak, mengambil dua buah bingkisan dan yang satunya ia berikan pada Soobin.

"Mandilah"

Soobin mengangguk. Mandi dibawah kucuran shower sepertinya menyegarkan untuk tubuhnya yang terasa sangat lengket.

"Mau ku bantu?"

Soobin mendecak. "Tidak usah. Aku tidak selemah itu"

"Baiklah. Tapi lilitkan selimut itu ke tubuhmu"

"Untuk apa? Tidak mau. Ribet"

"Kau ingin aku menghajarmu lagi hingga benar benar tidak bisa berjalan, Soobin?"

Dan, Soobin baru ingat kalau dia tidak memakai sehelai benang pun.

"Yak! Dasar mesum!" ujarnya kesal dan dengan segera menutupi tubuhnya dengan selimut.

"Kenapa? Aku sudah melihat semuanya kalau kau lupa"

"Tidak dengar"

Soobin berjalan ke kamar mandi dengan langkah terseok. Bagian bawahnya masih sakit ditambah tubuhnya yang terasa remuk.

Setelah mengambil bingkisan yang diberikan Yeonjun, Soobin membanting pintu kamar mandi dan melepaskan selimutnya. Saat masuk, ia dihadapkan dengan kaca fullbody yang langsung menyoroti tubuhnya.

Soobin membulatkan matanya ketika melihat tubuhnya dipenuhi bercak merah juga beberapa bekas gigitan di leher, bahu, pinggang dan pahanya.

"MATI SAJA KAU CHOI YEONJUN!"

***

"Ini. Makanlah"

Soobin melahap makanan yang diberikan Yeonjun cepat. Dia benar benar lapar. Sampai sesaat kemudian ia tersedak karena kelakuannya itu.

Yeonjun dengan tanggap langsung memberikan Soobin air putih sambil menepuk nepuk tengkuk si manis. "Tenang saja. Tidak akan ada yang mengambil makananmu"

Soobin memutar bola matanya malas dan menaruh gelasnya di atas nakas. "Terserah"

Memilih untuk melanjutkan kembali makannya, Soobin berusaha tidak peduli pada Yeonjun yang memandangnya lekat.

"Hey Soobin"

"Apwa"

Yeonjun berdecak. "Telan dulu"

"Apa?!" ujarnya tidak santai.

Jeda sebentar sebelum Yeonjun mengatakan kalimatnya.

"Soobin"

"Astaga apa Yeonjun?! Telingaku sudah terbuka lebar untuk mendengarkan!"

"Jangan tidur dengan orang lain"

Soobin menaikan sebelah alisnya. "Itu bukan urusanmu"

Yeonjun mengangguk. Sudah memprediksikan jawaban itu sebelumnya. "Soobin"

"Astaga apa lagi?! Kau mengganggu acara makanku!"

"Mau menjalin hubungan sugar denganku?"

Soobin mengerutkan keningnya. Tapi kemudian dia menegakkan tubuhnya sambil bersedekap dada. "Wow. Sepertinya kau benar benar menginginkanku, Choi Yeonjun"

Yeonjun mengangguk meng-iyakan. "Ya. Kau dan tubuhmu itu memang membuat candu. Terlebih lagi aku adalah orang pertama yang merasakannya. Benar?"

Soobin memutar bola matanya. "Jujur sekali"

Hei, Baby boy - yeonbinWhere stories live. Discover now