QnA : Seberapa Penting PUEBI dalam Cerita?

1.7K 246 85
                                    

Setelah seribu tahun tidak menyapa, akhirnya Grassmin kambek membawa beberapa ilmu yang harus Grassmin bagikan untuk kalian.

Ah, lupa. Apa kabar Grasspad kesayangan Grassmin? Mana suara false kalian? Dih🤣🤣🤣

Untuk peserta event GMG, selain kita fasilitasi dengan grup untuk tanya jawab seputar event, kita juga kasih pelayanan plus-plus. Eak.

Setiap grup nantinya akan mendapat jatah QnA bareng editor dan penulis GM GROUP.

Nah, seperti apa kegiatannya? Yuk, kita intip.

Sebelumnya, Grassmin mau ingetin, ya, kalau jawaban yang dijawab oleh tamu editor murni dari kakak editor sendiri, pendapatnya dalam memandang sebuah naskah.

Yuk, mari.

*

Materi : Seberapa Penting PUEBI dalam Cerita?
Dibawakan oleh : Mbak Yura

*Materi*

(1)
Seberapa Penting PUEBI dalam Cerita?

Hai! Sebelum kita bahas tentang seberapa penting PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia), ayo kita perhatikan dulu tiga kalimat berikut.
1. Sebenernya aku nggak suka kue coklat, tapi ibu maksa aku banget buat makan kue itu.
2. Sebenarnya aku nggak suka kue cokelat, tapi ibu sangat maksa aku untuk makan kue itu.
3. Sebenarnya aku tak suka kue cokelat, tapi ibu amat memaksaku untuk makan kue itu.

Sekilas ketiga kalimat tersebut terasa nyaman dibaca, tapi kalimat mana yang menurutmu paling nyaman dibaca untuk berbagai usia? Tentu kalimat nomor 3 karena EBI digunakan dengan tepat. Jadi, seberapa penting PUEBI dalam cerita? Kita bisa renungkan dulu dari ketiga kalimat tersebut.

(2)
Ejaan terkait bahasa Indonesia memang selalu berkembang, dimulai dari Ejaan Van Ophuijsen, Ejaan Soewandi, Melindo, EYD, hingga EBI yang hadir sejak tahun 2015. Memang, sih, penggunaan EBI utuh memiliki pengecualian, misalnya dalam karya sastra berbentuk puisi. Nah, bagaimana dengan karya sastra berupa novel yang di dalamnya memuat cerita? Tentu EBI ini tetap sangat penting. Penggunaan EBI yang tepat memungkinkan penulis lebih dapat meraih hati lebih banyak pembaca berbagai usia. Dengan penggunaan EBI pula, pembaca lebih mudah untuk memahami isi cerita, lebih merasa nyaman dalam membaca cerita, dan tak merasa lelah mata. Apalagi, penggunaan EBI dapat mencerminkan kualitas penulis dalam berbahasa tulis yang baik.

(3)
Seberapa Penting PUEBI dalam cerita?
Memang ada novel best seller tanpa memakai EBI yang dominan, tetapi ada pula novel-novel best seller yang sangat mengutamakan EBI. Di balik itu, tetap saja seorang penulis--khususnya fiksi--harus dapat memiliki kemampuan berbahasa lisan dan tulisan yang baik. Namanya saja penulis, pasti harus mengetahui seluk beluk bagaimana tulisan yang baik. Untuk contoh lain, ketika ingin mendengarkan nyanyian, sebagian besar dari kita pasti akan lebih merasa nyaman dengan nyanyian yang liriknya jelas. Lugas. Demikian pula dengan tulisan. Jadi, memang sebaiknya dalam menulis cerita, EBI diperhatikan dan digunakan.

Dengan penggunaan EBI, cerita menjadi lebih manis dan lebih menyenangkan untuk dibaca karena kerapihan tulisannya. Cerita yang telah ditulis dengan EBI yang tepat juga akan mempermudah editor, proofreader untuk memeriksa dan membacanya.

(4)
Seberapa Penting PUEBI dalam Cerita?
EBI dalam cerita itu ibarat bahasa tulis yang lugas. Untuk bahasa tulis sehari-hari, kita memang kadang terbiasa menggunakan bahasa nonformal, misalnya saat mengirim pesan kepada teman. Namun, bagaimana kalau kita harus mengirim pesan teks kepada orang yang jauh lebih tua, misalnya pengajar? Tidak mungkin, kan, kita menggunakan bahasa tulis yang sama kita gunakan seperti yang kita tujukan kepada teman kita. Tentu kita akan gunakan bahasa tulis formal, minimal kita tahu kelugasan tata bahasa dan ejaan yang kita gunakan.

GMG Fiction Challenge 2020Where stories live. Discover now